Bullying sendiri (dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai penindasan) merupakan segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja oleh satu atau sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa terhadap orang lain dengan tujuan untuk menyakiti dan dilakukan secara terus menerus.
Kita mungkin menganggap bahwa sekolah adalah tempat yang aman bagi anak-anak, namun sayangnya saat ini kasus pembullyan justru banyak terjadi ketika mereka sedang berada di sekolah.
Saat ini banyak sekali kasus-kasus pembullyan yang justru terjadi di sekolah yang seharusnya menjadi tempat belajar. Sebagian dari mereka membully temannya tersebut karena dia merasa bahwa dia lebih kuat atau merasa iri karena suatu pencapaian dari temannya tersebut.
Terkadang anak yang menjadi korban bullying tersebut tidak berani memberi tahukan orang tuanya mendapatkan ancaman dan semakin ditindas atau merasa bahwa dirinya pantas mendapatkan perlakuan tersebut.
Yang termasuk dalam pembullyan ini tidak hanya ketika anak-anak melakukan kekerasan kepada temannya, tetapi ada berbagai jenis dari bullying yang menimpa anak-anak.
1. Bullying verbal
Biasanya anak yang dibully secara verbal ini akan diberikan berbagai julukan yang negatif. Seperti contohnya, si gendut, si payah, si jelek, dll. Biasanya pembully akan menggunakan kata penghinaan tersebut tanpa henti dengan tujuan untuk meremehkan, merendahkan, dan menyakiti orang lain. Namun masih banyak yang menganggap remeh anak yang dibully secara verbal ini.
Masih banyak orang tua yang menganggap bahwa ini hanya bercadaan antar teman saja. Padahal efek dari pembullyan secara verbal ini sangatlah serius. Anak-anak bisa menjadi tidak percaya diri lagi, mudah tersinggung, atau bahkan memilih menarik diri dari pergaulan.
Menurut journal of adolescent health menunjukan bahwa intimidasi verbal dan pemanggilan nama atau julukan tertentu yang bermakna buruk memiliki konsekuensi yang serius dan dapat meninggalkan luka emosional yang dalam
2. Bullying Fisik
Jika bullying secara verbal tadi hanya meninggalkan luka secara mental berbeda dengan bullying secara fisik ini selain luka secara mental ini juga akan menunggalkan beberapa luka-luka fisik juga.
Contoh dari pembullyan ini adalah menendang, menampar, memukul, meninju, mendorong, dll. Terkadang mungkin serangan itu meninggalkan luka ataupun memar tetapi ada pula yang tidak meninggalkan luka sama sekali. Biasanya jika meninggalkan luka anak-anak akan beralasan jika luka itu ada karena jatuh dari tangga.
Maka kira perlu memperhatikan ketika anak-anak mulai tidak mau memakai baju yang terbuka padahal biasanya dia sangat suka ataupun ketika kita menyentuh bagian tubuh tertentu dan anaknya meringis kesakitan ataupun mengaduh. Biasanya anak yang rentan bullying secara fisik ini adalah anak yang dianggap lemah dan tidak berdaya.
3. Pengucilan
4. Cyberbullying
5. Penindasan emosional
6. Penindasan seksual
Biasanya para pembullying itu menjadi seorang pembully karena dulunya dia mungkin pernah dibully dan sekarang dia merasa ada yang lebih lemah dari dia maka dari itu dia melampiaskanb segala dendamnya ke orang yang baru.
Selain itu ada juga yang menjadi seorang pembully karena dia merasa dia adalah orang yang sangat populer dan merasa bahwa dia adalah seorang penguasa sekolah sehingga dia membully siapa saja yang menurutnya pantas untuk dibully.
Biasanya pembully yang merasa dirinya populer ini akan membully secara berkelompok. Ada juga yang membully karena hanya untuk bersenang-senang saja, dia senang melihat orang lain menderita dan terlihat lemah karenanya.
Biasanya pembully ini tidak akan menunjukkan penyesalan setelah menyakiti orang lain. Selain ketiga hal itu perilaku bullying bisa juga ada karena dia memiliki kontrol diri yang rendah.
Dampak yang terjadi akibat adanya bullying dampak jangka pendeknya apabila perundungan yang diterima secara fisik akan menimbulkan luka maupun memar yang langsung terlihat dan dapat membuat pelaku segera meminta maaf.
Namun apabila berdampak pada luka secara mental belasan atau bahkan hingga puluhan tahun luka mental ini bahkan akan sangat sulit dihilangkan.
Dampak-dampak tersebut baik dalam jangka pendek ataupun jangka panjang harus diketahui dari anak, orang tua, maupun guru. Selain 2 dampak diatas ada pula dampak-dampak lainnya yang perlu diwaspadai.
1. Masalah Psikologis
Korban dari pembullyan sering kali menunjukkan berbagai gejala masalah psikologis, bahkan setelah terjadi aksi pembullyan. Biasanya mereka akan merasa kecemasan. Efek dari bullying ini juga bisa menyebabkan gejala psikosomatis yang memicu gangguan pada kesehatan fisik. Sebagai contoh yaitu saat waktunya si anak masuk sekolah dia akan merasakan sakit perut ataupun sakit kepala meskipun pada fisiknya terlihat baik-baik saja.
2. Masalah Fisik
Akibat dari bullying juga dapat menyebabkan gangguan pada pencernaaan hal tersebut terjadi karena korban bullying akan mengalami kecemasan sehingga kemudian akan memicu stres pada tubuh. Selain itu bullying pada anak juga dapat memperburuk masalah kesehatan yang sudah diderita sebelumnya.
3. Gangguan pada tidur
Korban bullying juga sering kali akan mengalami gangguan pada tidur apabila bisa tidur pun tidak akan nyenyak karena dihiasi dengan berbagai mimpi buruk.
4. Pikiran untuk Bunuh diri
Hah anak-anak memiliki pikiran untuk bunuh diri? Ya, jangan salah hal ini juga bisa terjadi pada anak-anak. Tak jarang ada berita tentang anak yang memilih mengakhiri hidupnya setelah dirundung oleh teman-temannya.
5. Sulit percaya dengan orang lain.
Setelah kita mengetahui dampak dari bullying itu sendiri kita perlu juga tau ciri-ci anak yang mengalami pembullyan agar kita bisa segera mencegahnya sebelum semuanya terlambat.
Berikut aku paparkan beberapa nihh ciri-ciri dari anak yang menjadi korban bully antara lain :
1. Sering kali bolos sekolah
2. Tidak menyukai pergi ke sekolah
3. Nilai akademis yang terus menerus turun tanpa sebab
4. Melakukan berbagai tindakan yang dapat merugikan tubuhnya
5. Terdapat berbagai barang pribadi yang rusak
6. Sulit untuk tidur
7. Sering mengalami mimpi buruk
8. Kehilangan teman secara tiba-tiba
9. Menghindari berbagai situasi sosial.
Nah agar dampak dari pembullyan tidak berlarut-larut dalam mengganggu anak terdapat langkah penting yang dapat kita lakukan antara lain :
1. Dengarkan dan coba memahami apa yang dirasakan oleh anak
2. Membantu anak untuk fokus merawat dirinya sendiri agar menjadi pribadi yang lebih baik
3. Jika terlihat ada yang aneh dengan perilaku anak bisa diajak untuk konseling ke psikologi
4. Dengan mengajak anak pergi ketempat-tempat yang disukainya seperti ke taman hiburan atau ke pantai.
5. Ajak anak untuk melakukan kegiatan yang disukainya atau mengembangkan hobi-hobinya
Nah beberapa bulan terakhir ini telah banyak kasus bullying yang terjadi salah satu kasus terbaru yaitu bullying yang menimpa siswa salah satu sekolah SMP di Bandung.
Pembullyan yang dilakukan yaitu dengan memasangkan kepala korban dengan helm lalu para pelaku pembullyan memukul kepala korban bahkan sampai korban pingsan. Selain kasus itu ada salah satu kasus bully yang sampai membuat korbannya bunuh diri. Korban ini merupakan seorang aktris dari negara Korea Selatan yang bernama Sulli.
Nah setelah tau beberapa kasus pembullyan itu kita yang memiliki saudara, adik, ataupun anak kita harus lebih peka lagi terhadap perubahan yang terjadi pada adik, saudara, kakak, ataupun anak kita. Apabila dia mengalami perubahan mulai dari sikap, nafsu makan, pola tidur perlu kita waspadai apakah dia merupakan korban bullying?
Dengan cara kita menanyakan perasaannya hari ini apakah sedih, senang, atau marah dan semakin peka lagi pada perasaan anak agar kita bisa lebih awal mendeteksi kasus pembullyan tersebut.
Nah itu tadi beberapa hal tentang bullying intinya kita harus selalu menjaga diri kita masing-masung nihh. Dan apabila salah satu dari anggota keluarga atau sahabat kita menjadi korban bully jangan lupa kita harus merangkul mereka dan mencoba memahami apa yang mereka rasakan.
Selain itu kita juga harus menjelaskan kepada mereka untuk tidak membalaskan perbuatan yang sama pada para pelaku bullying atau bahkan kepada orang yang lebih lemah. Apabila kondisi mentalnya sudah sangat terguncang langsung ajak untuk konsultasi ke yang lebih ahli yaitu psikolog.
Pesan dari aku adalah mungkin bagi pembully akan merasakan kesenangan dan kepuasan sesaat setelah membully mereka yang lebih lemah tapi bagi mereka korbannya akan merasakan trauma yang bahkan tidak bisa disembuhkan dalam waktu yang singkat.
YUK SAMA SAMA MENGHENTIKAN KASUS BULLYING INI
STOP BULLYING