Sejatinya hidup ini asyik lho teman,…
Saat lelah, cobalah mengambil jeda dan beristirahat
Saat sedih, cobalah merenung dan menghibur diri
Saat susah, cobalah berdoa dan mencari bantuan…
Sesederhana itu. Tapi entah mengapa mendengar demikian, rasanya seperti mendengar dongeng belaka. Di jaman ini, hidup seringkali terasa amat complicated, sulit menemukan kebahagian yang konsisten dalam ritme kehidupan yang tidak pasti. Sulit sekali rasanya melepas diri dari belenggu sedih, tertekan, dan kepayahan di tengah arus tuntutan jaman yang menggila.
Tetapi, eits tunggu dulu. Apakah memang benar begitu adanya? Apakah memang benar bahwa kehidupan manusia modern saat ini lumrah lekat dengan beban emosional melebihi kehidupan lawas generasi terdahulu? Ataukah semua itu hanya framing semu yang kita yakini?
Cobalah mengambil jeda dan renungkan sejenak, bukankah kendali atas hidup ini ada dalam diri kita sendiri? Ya, tentu saja kita mungkin tidak sekaya teman-teman kita, tetapi kita merdeka untuk memilih untuk merasa cukup dan bahagia atau memilih merasa sengsara menderita karena tak menikmati kekayaan yang sama. Bisa jadi, hidup kita terasa “berjalan di tempat” tanpa pencapaian apa-apa tetapi sekali lagi, kita yang bebas menentukan untuk bisa bahagia menikmati hidup kita dengan penuh syukur, atau malah memendam sengsara penuh derita dengan kondisi kita.
See?
It’s not about how is your life, but it’s all about how you deal with your life. Dan semua itu dimulai dari pikiran kita. Sudah bukan barang baru, kita mendengar tentang positive thinking. Ya kan? Konsep lama lah ini. Pasti walau sekali juga kita pernah terpapar dengan konsep positive thinking. But, have we done it so far? Apakah benar sudah kita coba terapkan dalam hidup kita sendiri?
Yes, bener banget. Positive thinking is the key. Banyak kejadian dalam hidup yang berada di luar control kita. Kita nggak bisa mengatur sikap orang terhadap kita, kita nggak bisa seenaknya dengan mudah mengatur capaian karir kita. Tapi kita bisa banget, belajar mengontrol hati dan pikiran kita.
Our life is in our mind. Saat kita terlatih untuk berpikir positif terhadap segala sesuatu, it will ease our heart at all time. Even, dalam kondisi hidup yang terpuruk sekalipun, saat kita mampu untuk mengontrol pikiran dan hati kita, we will deal it. No matter how bad our life might be.
So, instead of kita menderita dengan kondisi hidup kita yang sering kali kita rasa tidak sesuai dengan keinginan kita, learn to deal it with our mind. Yuk, latih pikiran kita kemudian hati kita untuk bisa stay positive dalam hidup.
I won’t say it’s easy, karena seringnya kita udah hidup dalam lingkungan yang membangun toxic mindset dalam relung-relung otak dan hati kita. Dikit-dikit nyinyir, dikit-dikit baper, dikit-dikit insecure. Iya, ini semua konsekuensi hidup di jaman modern where you can easily compare yourself to others. Tapi, sekali lagi, kamu bebas memilih mau tenggelam dan larut dalam semua ke-toxic-an itu, atau kamu mau bangkit untuk hidup lebih bahagia. The choice is yours.
Well, nggak afdol kalau cuma ngebahas masalah positive thinking to dealing with our daily life, tanpa ngasih clue gimana cara biar bisa mempraktekkan positive thinking ini. Karena, sekedar ngerti tanpa tau harus bagaimana sama saja bagaikan punya mobil tapi nggak bisa ngendaraainnya.
Nah, karena kita udah paham nih, bahwa sejatinya our life is our mind, jadi penting banget kalau ingin hidup kita comfort, pikiran kita juga harus tenang dan positif. Dan itu semua butuh Latihan. Iya, memang nggak gampang, tapi kita mau hidup kita lebih baik kan? So, let’s get started ?
1. Fokus pada hal-hal yang kita syukuri dalam hidup
Segala sumber perasaan negatif yang membuat hidup makin nggak suntuk, biasanya datang dari hal-hal yang tidak kita sukai. Dan fokus kita kebanyakan hanya terletak pada hal yang tidak kita sukai itu, makanya hati kita terus terus dongkol, sedih, nggak enak lah pokoknya.
Jadi, daripada fokus pada yang membuat hati kita nggak suka, mending alihkan fokus kita pada berbagai hal yang kita syukuri. Nggak ada? Yakin beneran nggak ada? Cari lagi! Bukan nggak ada, hanya saja mata batin kita sudah buram terkikis arogansi kita yang sulit sekali menemukan sesuatu untuk syukuri.
Misal, jika kita gagal memperoleh pekerjaan yang kita inginkan. Sedih? Pasti donk, tapi coba renungkan, tidak mendapat kerjaan mungkin menyesakkan, but at least lihat lah, kita masih punya tubuh yang sehat, otak yang cerdas, keluarga yang masih mau menerima… see?
Atau, hari ini mungkin dagangan kita nggak laris, kita bahkan rugi materi. Yes, it’s suck. But, let’s focus on what we can be grateful for. Masih punya tempat untuk tidur kan malam ini, masih punya sepiring nasi untuk dicicipi kan, masih punya orang terkasih untuk berbagi, tubuh kita masih sehat kan. Bersyukur dengan napas yang masih melekat pada diri kita. Ini akan membuat hati kita lebih nyaman dalam menghadapi persoalan hidup.
Kalau masih terasa berat juga, cobalah mulai pagi hari kita dengan mengingat hal-hal yang kita syukuri. Nikmat sehat, nikmat bisa tidur nyenyak, nikmat masih bisa makan dan minum, nikmat masih punya keluarga, masih punya kegiatan untuk dilakukan hari ini, dan sebagainya. Mulailah pagi hari kita dengan mengingat apa yang paling kita syukuri hari ini.
Latih diri kita untuk bisa focus pada segala sesuatu yang bisa kita syukuri. Coba yuk, lakukan setiap hari. InshaAllah hidup kita akan terasa lebih ringan dan Bahagia.
2. Always see from the bright side
Agak mirip dengan yang sebelumnya kah? Well, see from the bright side itu lebih bagaimana kita mencari seribu satu alasan positif diblaik suatu event yang terjadi dalam hidup kita. Semisal, kita gagal mendapat beasiswa yang kita idamkan. Cobalah renungkan the bright side, oh mungkin kalau kita keterima beasiswa kita bakalan semakin jauh dengan keluarga, oh mungkin kalau ke terima beasiswa di negara A, kitab isa terpapar pengaruh buruknya, dll. Always find the good reason behind an event.
Karena sering kali, yang kita anggap kegagalan bagi kita, sejatinya adalah anak tangga untuk mencapai hal baik lainnya. Hanya saja kita sering kali terfokus pada gagalnya itu, tidak memandang dari sisi yang berbeda. Nah sekarang cobalah untuk melatih diri agar bisa memandang sesuatu dari sisi positifnya.
3. Be Thankful to yourself
Setelah segala macam pengalaman yang kita hadapi, good or bad, jangan lupa untuk berterima kasih pada diri kita sendiri. Saat kita berada di posisi yang tidak menyenangkan, ucapkan terima kasih pada diri kita karena sudah bertahan. Setiap kali kita menghadapi kegagalan, jangan lupa ucapkan terima kasih pada diri kita sendiri karena kita sudah berusaha. Always find a moment to be thankful to ourselves, karena diri ini, tubuh ini adalah satu-satunya zat yang paling lekat dalam hidup kita.
So, yuk latian, jangan pernah jatuh terlelap dalam tidur di malam hari, tanpa mengucapkan terima kasih pada diri kita sendiri. Terima kasih ya, sudah berjuang hari ini. ?
Kalau pikiran kita sudah selalu ter-setting dalam vibes yang positif, yakin deh, no matter what happen inshaAllah hidup kita bakal terasa baik-baik saja. Hidup kita ada di pikiran kita. Saat pikiran kita positif dan tenang menghadapi hidup, inshaAllah kita pun akan merasa damai dan happy menjalani hidup. So, keep it in mind, hidup kita ada dalam pikiran kita. Keep you mind positive, so you will have a comfort life