Di zaman serba modern seperti sekarang ini semua orang pastinya memiliki handphone sebagai alat komunikasi. Tidak hanya anak muda, orang tua, bahkan anak kecil juga sudah memiliki handphone sendiri.
Semakin majunya zaman semakin banyak pula diciptakannya berbagai macam aplikasi media sosial seperti WhatsApp, Telegram, Line, Instagram, Facebook, Twitter, Tiktok, dan masih banyak lainnya.
Dengan banyaknya aplikasi media sosial yang ada, membuat orang bisa saling mengenal satu sama lain meskipun belum pernah bertemu secara langsung. Mencari teman bahkan pasangan sekarang jauh lebih mudah dengan adanya media sosial. Hanya dengan satu aplikasi kita bisa berkomunikasi dan saling mengenal dengan orang lain sejauh apapun jaraknya.
Aplikasi seperti WhatsApp, Telegram, Line, Instagram, Facebook, Twitter, Tiktok adalah awal mula terbentuknya sebuah hubungan virtual. Hubungan yang awalnya hanya sekedar teman chatting atau teman ngobrol lama kelamaan hubungan tersebut bisa mengarahkan ke percintaan. Nah, hubungan seperti ini sering di sebut sebagai virtual relationship atau hubungan virtual.
Yuk, kita bahas apa itu virtual relationship
Virtual relationship atau hubungan virtual adalah suatu hubungan yang terjalin antara dua individu atau lebih melalui media sosial. Hubungan yang terjalin bisa hubungan sebagai teman, sahabat, keluarga, rekan kerja, kekasih, dan lain – lain.
Berawal dari teman chatting yang berkomunikasi secara terus menerus, lama kelamaan mulai timbul rasa suka dan rasa nyaman satu sama lain lalu menjalin sebuah hubungan yakni pacaran.
Belum pernah bertemu tapi udah pacaran bagaimana bisa?
Banyak orang bertanya-tanya bagaimana bisa menjalin hubungan padahal bertemu saja tidak pernah. Pada umumnya manusia jatuh cinta karena sering berinteraksi secara langsung. Lalu bagaimana bisa seseorang jatuh cinta tanpa pernah bertemu?
Banyak faktor yang mempengaruhi hal tersebut seperti ketertarikan pada cara berpikir, cara dia memperlakukan orang lain, dari gaya ketikan atau typing, dan juga yang paling penting sefrekuensi.
Cara berpikir
Cara berpikir seseorang adalah hal yang menarik. Bagaimana cara dia berpikir tentang suatu hal dan dituangkan dalam sebuah tulisan dengan bahasa yang membuat kagum orang lain.
Cara dia memperlakukan orang lain
Seseorang bisa mengendalikan dirinya di dunia maya, menjadi seperti apa yang dia inginkan tanpa orang lain tahu seperti apa dia sebenarnya. Misal menjadi orang yang friendly di media sosial padahal sebenarnya dia adalah orang yang cuek.
Gaya ketikan atau typing
Para gen z sering menyebutnya “typing ganteng" . Typing ganteng adalah menulis rapi sehingga enak dibaca, bahkan cewek cewek bisa langsung suka hanya dengan melihat ketikannya saja.
Sefrekuensi atau satu frekuensi
Istilah sefrekuensi atau satu frekuensi sering digunakan oleh para gen z. Sefrekuensi sendiri memiliki arti kecocokan atau keserasian. Kecocokan tersebut meliputi banyak hal seperti hobi, pola pikir, selera musik, dan banyak lainnya.
Lalu apa saja risiko dalam menjalani hubungan virtual?
1. Kemungkinan untuk di bohongi
Kemungkinan terbesar dalam virtual relationship atau hubungan virtual adalah kemungkinan untuk dibohongi. Menunjukkan sikap dan sifat yang baik padahal aslinya tidak lah seperti itu, mereka tidak ingin terlihat buruk di mata orang lain jadi mereka bersembunyi dibalik topeng.
Bukan hanya berbohong mengenai sikap dan sifat tetapi banyak kebohongan- kebohongan lainnya seperti berbohong tentang pekerjaan, usia, tempat tinggal, mengaku belum mempunyai pasangan padahal sudah memiliki pacar atau bahkan sudah menikah, dan juga mengambil foto seseorang dari internet.
2. Kemungkinan untuk diselingkuhi
Yang bertemu secara langsung saja masih banyak yang selingkuh apalagi hubungan virtual yang bahkan tidak pernah bertemu. Risiko diselingkuhi dalam hubungan virtual sangat tinggi, dikarenakan tidak pernah bertemu dan tidak ada interaksi secara langsung.
3. Kemungkinan untuk dighosting
Kasus yang paling sering dijumpai dalam hubungan virtual adalah dighosting. Apa sih arti dari ghosting itu?
Menurut Urban Dictionary, ghosting adalah mengakhiri sebuah hubungan tanpa memberi peringatan terlebih dahulu.
Walaupun terdapat banyak resiko dalam hubungan virtual, tetapi tidak semuanya berakhir gagal. Ada juga yang sampai ke jenjang pernikahan.
Nah, berikut ini beberapa tips dalam menjalani virtual relationship atau hubungan virtual
1. Jujur kepada pasangan
Kejujuran adalah hal yang sangat penting dalam menjalani sebuah hubungan, hubungan yang didasari oleh kebohongan tidak akan berjalan lama. Jika ingin hubungan berjalan lama jujur lah pada pasangan. Usahakan untuk selalu jujur satu sama lain.
2. Jalin komunikasi yang baik
Sesibuk apapun kamu, luangkan waktu sebentar saja untuk menghubungi pasangan. Sekedar memberi kabar atau basa basi juga tak apa.
3. Saling menjaga kepercayaan
Saling menjaga kepercayaan ini juga penting banget dalam hubungan virtual. Kepercayaan tumbuh seiring berjalannya waktu. Beberapa cara untuk meningkatkan kepercayaan antara lain jangan ingkar janji, jujur mengenai isi hati, dan jangan menutupi apapun dari pasangan.
4. Usahakan untuk bertemu
Jika ingin berlanjut ke hubungan yang lebih serius usahakan untuk bertemu terlebih dahulu untuk mengenal lebih dekat secara langsung.
Nah, itu beberapa risiko dan tips dalam menjalani hubungan virtual. Tidak ada salahnya menjalin hubungan virtual, Namun harus tetap hati hati karena tidak semua orang yang kita temui di media sosial sesuai dengan ekspektasi kita.