Literasi dapat didefinisikan sebagai kemampuan individu untuk membaca, menulis, berbicara, menghitung, dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian yang diperlukan dalam pekerjaan, keluarga, dan masyarakat. Literasi merupakan hak setiap orang dan merupakan dasar untuk belajar sepanjang hayat.

Budaya literasi akan membantu memperkuat dan meningkatkan kualitas pada diri seseorang. Pada dasarnya budaya literasi dapat berpengaruh terhadap masa depan seseorang. Semakin banyak literasi, semakin tinggi pengetahuan seseorang meskipun tidak berpendidikan sekaligus karena sejatinya berwawasan luas dapat melalui literasi.

Di era sekarang ini hampir seluruh anak menganggap bahwa membaca merupakan salah satu kegiatan yang membosankan dan tidak gaul. Membaca buku dianggap hal yang melelahkan dan sebagian orang menganggap membaca merupakan kegiatan yang kurang menarik karena membaca selalu dihubungkan dengan sebuah buku.

Tidak heran jika sulit menemukan pelajar pada zaman sekarang yang suka membaca buku. Apalagi di era digital ini buku hanyalah sebagai judul bagi dunia pendidikan, karena sudah tergantikan oleh handphone. Hampir setiap saat seseorang menggunakan handphone dalam kehidupannnya.

Dalam mendukung gerakan membaca buku pemerintah sudah menyediakan wadah untuk membangkitkan minat baca pada diri pelajar. Masyarakat harus memahami terlebih dahulu tentang membaca sehingga dapat menimbulkan kesadaran harus ditumbuhkan sejak dini. Kesadaran dari usia dini timbul dari orang tua.

Sejak usia dini harus diperkenalkan buku cerita, buku bergambar, dan buku yang menarik perhatian anak. Ketika usia sudah beranjak dewasa akan menyadari bahwa pentingnya membaca sebuah buku. Dengan banyak membaca buku dapat memperbanyaka wawasan informasi.

Sebagai penerus bangsa harus membangkitkan minat baca pada diri seorang pelajar. Membaca sangatlah penting untuk membangun suatu negara yang kuat. Dengan membaca buku dapat mengetahui berbagai informasi, dan pengetahuan. Semakin baik budaya membacanya semakin tinggi kualitas bacaannya, maka sumber daya alam manusia juga akan berkualitas.

Minat membaca Indonesia masih tergolong rendah. Pemerintah Indonesia berupaya untuk meningkatkan minat baca pada masyarakat yang dituliskan pada peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan No. 23 Tahun 2015 tentang pertumbuhan budi pekerti. Hal tersebut bertujuan untuk membangkitkan kualitas minat baca pada pelajar agar berwawasan luas.

Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan minat baca diantaranya adalah membangun motivasi minat baca, memulai membaca sesuatu yang disukai, menanamkan pemahaman tentang manfaat literasi, dan menyisihkan waktu luang untuk membaca.       

Pertama, membangun motivasi minat baca. Motivasi adalah daya penggerak atau pendorong untuk melakukan sesuatu pekerjaan yang bisa berasal dari dalam diri dan juga dari luar. Dengan demikian motivasi dalam proses membangkitkan gerakan membaca bagi pelajar.

Kedua, memulai membaca sesuatu yang disukai. Suatu minat akan terlihat dengan baik jika mereka bisa menemukan objek yang disukai dengan tepat sasaran serta berkaitan langsung dengan keinginan. Minat juga harus memiliki objek yang jelas untuk mempermudah ke mana arah seseorang harus bersikap dan menuju objek yang tepat.

Ketiga, menanamkan pemahaman mengenai manfaat membaca. Memahami manfaat membaca sangat penting agar gagasan bahwa membaca hanya sekedar hobi atau budaya bisa menjadi kebutuhan bahkan gaya hidup. Semakin paham manfaat membaca buku makan akan muncul rasa ingin membaca buku.

Keempat, menyisihkan waktu yang tepat dan nyaman untuk membaca. Bila anggapan penting membaca itu sudah melekat, maka tidak semuanya yang baca berhasil memindahkan semua informasi yang didapat dari bacaannya itu pada memori otaknya, disebabkan momentum waktunya yang kurang tepat.

Sering kali malas membaca disebabkan waktunya kurang tepat. Seseorang mempunyai berbagai macam waktu  membaca buku yang sesuai dengan pribadinya, ada yang suka membaca saat jam pelajaran kosong saat sekolah atau lagi istirahat di sekolah, ada juga yang nyaman membacanya membaca saat perjalanan, beberapa saat sebelum tidur, dan saat di perpustakaan.

Kelima, memberikan reward. Pemberian reward adalah upaya memberikan hadiah kepada pelajar yang telah berhasil membaca buku sesuai dengan target waktu yang ditentukan. Dalam pemberian reward ini guru yang bertindak sebagai penentunya. 

Reward diberikan setiap semester berupa buku bacaan Kegiatan pemberian reward ini akan memotivasi pelajar untuk berbuat hal yang sama dan bahkan lebih baik lagi sehingga pelajar yang mendapat reward ingin mengulangi kegiatan membaca lebih baik lagi.

Literasi bertujuan agar dapat memecahkan masalah dengan memperdalam pengetahuan yang kita miliki dengan membaca. Saat ini minat literasi pada pelajar di Indonesia masih tergolong rendah dan harus ditingkatkan agar dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Tingginya minat baca sangat dibutuhkan terutama bagi kalangan pelajar. Oleh karena itu dibutuhkan berbagai cara untuk meningkatkan minat baca di kalangan pelajar ini. Cara tersebut dapat dilakukan melalui lingkungan sekolah, maupun oleh pelajar itu sendiri.

Hal terpenting yang harus dilakukan oleh pelajar adalah dengan menumbuhkan dan meningkatkan kesadaran diri akan pentingnya membaca. Karena hal ini dapat membawa manfaat yang sangat besar untuk ke depannya terutama bagi pelajar.