Setiap negara berdaulat memiliki kebijakan yang mengatur interaksinya dengan seluruh dunia, termasuk negara lain dan komunitas internasional. Kebijakan ini merupakan komponen dari kebijakan luar negeri negara dan mencerminkan kepentingan nasionalnya. 

Sebagai negara yang berdaulat, Indonesia memiliki kebijakan luar negeri yang terus berkembang sebagai respon terhadap kebutuhan dalam negeri dan perubahan lingkungan internasional. 

Seiring berkembangnya zaman, kebijakan politik luar negeri Indonesia yang muncul menjadi semakin kompleks. Bagaimanapun, perubahan kemampuan negara dan stabilitas politik dalam negeri Indonesia memiliki dampak yang signifikan dalam mencapai tujuan tersebut. 

Dimana, politik luar negeri Indonesia saat ini tidak hanya dipengaruhi oleh dinamika politik dalam negeri, tetapi juga oleh fenomena yang muncul dalam hubungan internasional.

Oleh karena itu, Indonesia tentunya menghadapi dinamika yang beragam dalam hubungan perkembangannya dengan negara lain untuk mencapai kepentingannya. Salah satu yang paling dekat dan tidak kalah pentingnya dengan kawasan Asia Tenggara dalam hal politik luar negeri Indonesia adalah kawasan Kepulauan Pasifik Selatan. Hal ini menunjukkan bahwa bagi politik luar negeri Indonesia, kawasan Kepulauan Pasifik Selatan merupakan zona yang strategis.

Terdapat beberapa aspek yang menjadi alasan dan pertimbangan Indonesia untuk bergabung dalam forum kawasan Kepulauan Pasifik Selatan. Pertama adalah unsur sosiokultural yang ditunjukkan dengan persamaan ras Melanesia di Indonesia dan Kepulauan Pasifik Selatan. Kedua adalah geografis, dimana selain kawasan Asia Tenggara (ASEAN), Indonesia juga memiliki tetangga yang sama dan terletak di sebelah timur negara Indonesia. 

Selain itu, terdapat isu politik dan ekonomi, dimana Indonesia saat ini sedang berusaha menanam bibit agar dimasa depan hasilnya dapat dievaluasi. Dari segi ekonomi tersebut, terlihat bahwa tingkatan ekonomi Indonesia tidak diragukan lagi lebih tinggi dari anggota Melanesian Spearhead Group lainnya. 

Dalam hal politik, Indonesia bercita-cita menjadi negara terkemuka dan memiliki pengaruh di kawasan Kepulauan Pasifik Selatan, seperti halnya di Asia Tenggara. 

Pemerintah Indonesia yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo semakin meningkatkan hubungan kerjasama dengan negara-negara di kawasan Kepulauan Pasifik Selatan sebagai salah satu cara untuk meningkatkan hubungan kerjasama internasional, khususnya dalam bidang ekonomi, sosial, dan budaya.

Hal ini tentu saja dilakukan dengan bergabung dalam Forum Kepulauan Pasifik atau Pacific Islands Forum, sebagai mitra diskusi untuk menjaga hubungan dengan negara-negara di kawasan Kepulauan Pasifik. Oleh karena itu, dalam salah satu forum sub-regional Melanesian Spearhead Group, Indonesia berusaha untuk mulai melebarkan sayapnya.  

Masuknya Indonesia ke dalam Melanesia Spearhead Group, tidak dapat dipisahkan dari konflik separatis di Papua. Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk mempertahankan Papua sebagai bagian dari Indonesia. Di sisi lain, kelompok separatis Papua juga berusaha melarikan diri dan lepas dari Negara Indonesia. 

Upaya penyerangan Papua dilakukan melalui perlawanan domestik, termasuk dengan sayap militer gerakan separatis dan aksi-aksi lain yang tidak melibatkan kekerasan, juga melalui jalur politik dan globalisasi masalah Papua, dimana isu-isu Papua di internasionalisasi pada pembahasan forum global.

Keputusan Indonesia untuk bergabung dengan Melanesia Spearhead Group bukan tanpa alasan. Di antara ambisi Indonesia untuk menjadi anggota Melanesian Spearhead Group, merupakan bagian dari upaya meluruskan kembali kebijakan luar negeri Indonesia yang sebelumnya terfokus pada kawasan Asia Tenggara dan negara-negara Barat, menuju pada Look East Policy

Dengan kerangka kebijakan Look East Policy, yang merupakan bagian penting dari kebijakan luar negeri Indonesia untuk forum-forum di kawasan Pasifik Selatan, hubungan persahabatan antara Indonesia dan negara-negara Kepulauan Pasifik menjadi lebih baik. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan substansial dalam hubungan dengan negara-negara yang tergabung dalam Melanesian Spearhead Group (MSG), Pacific Island Forum (PIF), serta Pacific Island Development.

Pada masa kepresidenan Susilo Bambang Yudhoyono, pentingnya kawasan Kepulauan Pasifik bagi Indonesia dijelaskan dalam konteks kebijakan Look East Policy. Dimana, kawasan Kepulauan Pasifik Selatan yang selama ini dipandang sebelah mata. Namun, dengan kebangkitan Indonesia sebagai middle power, menjadikan Indonesia yang merupakan negara dengan perkembangan signifikan harus lebih berperan. 

Keikutsertaan Indonesia sebagai mitra dialog Melanesian Spearhead Group merupakan bagian dari upaya mendekatkan diri dengan negara-negara kawasan Kepulauan Pasifik Selatan. Partisipasi Indonesia ini, dapat digunakan untuk meningkatkan citra Indonesia di dunia internasional serta menggalang dukungan bagi Indonesia di forum internasional. 

Terhadap tantangan yang terjadi di Papua, Indonesia merasa harus menekan isu-isu yang sudah mencapai proporsi internasional. Isu-isu yang sering diangkat oleh organisasi separatis kemerdekaan Papua yang ingin memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) telah mendorong Indonesia untuk memperkuat kemampuan diplomasinya. 

Peningkatan kemampuan diplomasi Indonesia dianggap sebagai langkah berani yang akan menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang kuat dan memiliki wibawa di kancah internasional. 

Meningkatnya kemampuan diplomasi Indonesia bukan tanpa tujuan, seperti diketahui sebelumnya, Indonesia sempat dicemooh atau dipandang sebelah mata karena penanganannya terkait masalah Papua. Keanggotaan Indonesia di Melanesian Spearhead Group memberikan lebih banyak keuntungan daripada kerugian. 

Dalam mendapatkan status keanggotaan penuh di forum Melanesian Spearhead Group, Indonesia memiliki beberapa tolak ukur yaitu, dimulai dengan kesamaan budaya, kepemilikan ras Melanesia dalam jumlah terbesar dibandingkan dengan negara kepulauan di Pasifik Selatan, dan lokasinya yang strategis, serta status ekonomi yang jauh lebih tinggi daripada negara-negara Pasifik Selatan. 

Dengan maraknya penentangan dari para pendukung Papua Merdeka, bukan tidak mungkin Indonesia dapat berperan lebih besar di kawasan Kepulauan Pasifik Selatan. Kebijakan Indonesia untuk bergabung dalam Melanesia Spearhead Group didasarkan pada pertimbangan yang melihat lebih banyak manfaat bagi Indonesia menjadi bagian dari forum tersebut. 

Indonesia memiliki tujuan yang sama untuk memberikan dampak besar di kawasan Kepulauan Pasifik Selatan seperti halnya di kawasan Asia Tenggara, yaitu menjadikan ASEAN sebagai ruang lingkup dalam kebijakan luar negerinya.

Akan lebih mudah bagi Indonesia untuk menggeser dukungan anggota Melanesian Spearhead Group terhadap kedaulatan Indonesia atas Papua dengan Indonesia menjadi kekuatan pendorong bagi negara-negara kepulauan di Pasifik Selatan, khususnya bagi para anggota Melanesian Spearhead Group.

Keuntungan lain bergabung dengan Indonesia adalah potensi kerjasama ekonomi, mengingat tingginya nilai perdagangan Indonesia dengan anggota Melanesian Spearhead Group

Hal ini menunjukkan bahwa keikutsertaan Indonesia menjadi anggota Melanesia Spearhead Group dapat membantu masyarakat di negara-negara di Kepulauan Pasifik Selatan menjadi lebih baik perekonomiannya. Masuknya Indonesia sebagai anggota Melanesian Spearhead Group akan membantu dalam pengembangan hubungan diplomasi, khususnya terkait Papua Merdeka. 

Pemerintah akan lebih mudah menyampaikan kepada masyarakat, khususnya yang berada di provinsi Papua dan Papua Barat, bahwa Indonesia benar-benar peduli terhadap masyarakat Melanesia.

Pemahaman ini tentu saja diwujudkan dalam bentuk kebijakan pembangunan yang ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Kita juga menyadari bahwa masyarakat Indonesia di Papua dalam keadaan baik, dan masyarakat masih bisa menjalankan aktivitasnya secara teratur dan kondusif. Selain itu, kegiatan pemerintahan serta intervensi kebijakan yang dipimpin pemerintah juga masih berjalan dengan baik.

Maka, ketika ada aksi masyarakat atas nama rakyat Papua yang menuntut kemerdekaan, harus dipertanyakan lagi apakah benar-benar sesuai dengan keinginan rakyat di sana. 

Dengan demikian, keanggotaan Indonesia dalam Melanesian Spearhead Group diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan publik di seluruh dunia, khususnya di kalangan masyarakat Melanesia, bahwa Indonesia masih mampu mengelola konflik dalam negerinya sendiri dan memastikan Papua tetap menjadi harga mati dalam wilayah Negara Kesatuan republik Indonesia (NKRI).