Pada era modernitas seseorang akan lebih cenderung menyukai sesuatu yang mudah dan cepat, salah satunya adalah pilihan untuk menggunakan kendaraan bermotor sebagai moda transportasi.  

Banyaknya penggunaan kendaraan bermotor pribadi merupakan sebuah problem besar di kota, seperti DKI Jakarta, Surabaya serta berbagai kota lainnya. Karena selain dapat mengakibatkan masalah kemacetan lalu lintas juga dapat berakibat fatal bagi kesehatan maupun kelangsungan lingkungan hidup. 

Namun pada masa pandemi ini banyak masyarakat yang memiliki kesadaran untuk menerapkan pola hidup sehat. Salah satu jenis olah raga yang saat ini sedang digandrungi oleh masyarakat adalah bersepeda. 

Kegiatan bersepeda kini memang telah menjadi sebuah trend baru di kalangan masyarakat umum, baik bagi usia muda maupun tua, laki-laki maupun perempuan saat ini semua orang sedang gemar bersepeda. 

Trend bersepeda bisa dikatakan sebagai salah satu dampak positif dari terjadinya pandemi Covid-19. Dengan banyaknya masyarakat yang beralih menggunakan sepeda tentu secara tidak langsung akan mengurangi kecenderungan masyarakat untuk penggunaan kendaraan bermotor pribadi. 

Sehingga dengan munculnya trend bersepeda diharapkan dapat menjadi solusi untuk mengatasi salah satu problem yang dimiliki oleh kota-kota besar saat ini. 

Penggunaan Kendaraan Bermotor dan Dampak Ekologi

Kendaraan bermotor seolah telah menjadi kebutuhan dasar manusia, yang harus ada pada setiap rumah. Penggunaan kendaraan motor pribadi memang dapat mempermudah dan mempercepat pekerjaan kita.

Namun di balik banyaknya manfaat yang diberikan ternyata pemakaian kendaraan bermotor juga menyebabkan berbagai masalah dalam kehidupan. Bahkan 60 -70 persen penyumbang polusi udara di kota adalah berasal dari emisi gas buang pemakaian kendaraan bermotor.

Emisi gas buang yang dihasilkan dari proses pembakaran bahan bakar kendaraan bermotor seperti karbon monoksida, karbon dioksida, partikulat debu serta jenis potulan lainnya. Bukan hanya dapat mengancam keberlangsungan alam namun juga menyebabkan masalah kesehatan yang sangat serius bagi manusia. 

Berbagai penelitian menyebutkan bahwa polusi udara dapat menyebabkan gangguan sistem pernafasan, penyakit jantung, stroke, kanker, kelahiran prematur, gangguan pertumbuhan, penurunan daya tahan tubuh, depresi hingga kematian. 

Karbon monoksida yang merupakan salah satu polutan yang bersumber dari gas buang kendaraan bermotor. Ternyata memiliki kecepatan reaksi untuk berikatan dengan homoglobin darah 200 kali lebih cepat jika dibadingkan dengan reaksi antara oksigen dengan hemoglobin. 

Tingginya kadar karbon monoksida dalam hemoglobin akan menyebabkan sakit kepala, capek, gangguan emosi dan dalam jangka waktu panjang tentu akan menyebabkan masalah kesehatan yang serius. 

Polusi udara bukan hanya terjadi di luar ruangan, namun juga terjadi di dalam ruangan. Menurut Soegianto (2010) konsentrasi potulan dalan mobil yang berada pada kondisi kemacetan di jalan dapat mencapai 18 kali lebih besar dibandingkan dengan kondisi di luar.

Selain itu polusi udara juga dapat menyebabkan pemanasan global atau terjadinya kenaikan suhu bumi yang dapat mengakibatkan terjadi fenomena naiknya permukaan air laut, cuaca ekstrim dan seterusnya. Berbagai dampak tersebut pada akhirnya akan mengancam kehidupan tumbuhan, hewan dan juga manusia. 

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa tingginya tingkat polusi udara dapat menjadi salah satu faktor risiko yang sangat berpengaruh dalam kasus vatal Covid-19. 

Trend Sepeda dan Masa Depan Ekologi

Beralih menggunakan kendaraan yang ramah lingkungan seperti bersepeda tentu dapat menjadi solusi untuk mengatasi masalah polusi udara yang semakin memprihatinkan seperti saat ini. 

Bersepeda merupakan trend yang sangat positif di masa pandemi ini. Menjamurnya budaya bersepeda di masyarakat telah membuat banyak toko penjual sepeda kini kebanjiran pembeli. 

Masyarakat meyakini bahwa bersepeda dapat menjaga kebugaran dan meningkatkan imunitas tubuh. Sehingga dapat membuat seseorang menjadi tidak mudah tertular penyakit, seperti halnya  penyakit Covid-19 yang menjadi pandemi saat ini. 

Bersepeda merupakan sebuah pilihan alternatif yang sangat direkomendasikan pada masa pandemi ini. Karena selain dapat meminimalisir terjadinya kerumunan dan penularan saat menaiki transportasi umum, juga dapat meminimalisir polusi udara dari sisa gas buang penggunaan kendaraan bermotor pribadi. 

Trend bersepeda tidak hanya terjadi di Indonesia namun juga terjadi di negara-negara lain, seperti negara Kolombio misalnya pada masa pandemi seperti saat ini sepeda sangat gencar digunakan di sana. 

Dengan semakin banyaknya masyarakat yang beralih menggunakan sepeda sebagai pilihan moda transportasi, artinya kualitas udara juga menjadi semakin bersih. 

Kondisi lingkungan yang semakin membaik akan membuat kondisi kesehatan masyarakat juga ikut membaik. Sehingga akan terjadi penurunan jumlah orang yang sakit karena imbas dari terjadinya polusi udara. 

Namun munculnya trend bersepeda di Indonesia ini merupakan sebuah kesadaran murni untuk menerapkan pola hidup sehat serta peduli pada lingkungan atau justru merupakan sebuah kelataan masyarakat. 

Jika bersepeda merupakan sebuah kelataan masyarakat, maka dengan berakhir masa pandemi akan berakhir pula trend bersepeda. Mereka akan kembali menggunakan kendaraan bermotor sebagai pilihan moda transportasi. 

Hal ini tentu akan berdampak pada peningkatkan kembali emisi gas buang yang bersumber dari kendaraan bermotor yang selama masa pandemi ini sudah mulai teratasi. 

Semoga budaya bersepeda bukan hanya menjadi trend pada masa pandemi saja. Namun diharapkan dapat menjadi budaya baru masyarakat yang akan dilakukan sampai seterusnya.

Bersepeda diharapkan bukan hanya menjadi pilihan olah raga bagi masyarakat, namun juga menjadi pilihan untuk menjalankan rutinitas sehari-hari. Sehingga dengan begitu akan membuat masa depan ekologi menjadi lebih baik.