Sebagai seseorang individu sangat wajar jika banyak memiliki tekanan dalam pikirannya  banyak hal yang harus dipikirkan apalagi masa yang kata orang merupakan tahap transisi di mana terjadi setelah SMA di mana keadaan dipaksa untuk mengerti arti hidup yang sesungguhnya, menghadapi masalah hingga harus bisa bertanggungjawab oleh dirinya sendiri. 

Tidak jarang para remaja seumuran dengan saya saat ini banyak sekali mengalami dalam psikologinya yang bisa disebut juga dengan stres atau depresi.

Hal itu dikarenakan, banyak dari remaja saat ini belum memiliki bekal untuk menghadapi masalahnya sendiri karena zaman yang serba instan ini membuat para remaja menjadi orang yang dimanjakan oleh teknologi sehingga mereka kurang bisa menjadi mandiri akibatnya mereka para remaja saat ini banyak sekali yang merasa dirinya tidak mempunyai kemampuan apapun dan berujung menjadi overthinking di pikiran mereka dan mereka menjadi depresi.

Para remaja saat ini untuk menghadapi masa masa transisi mereka, terkadang seorang remaja banyak mempunyai harapan akan dirinya sendiri. Memiliki harapan besar dalam diri seorang remaja tidaklah salah karena  harapan harapan tersebut bisa menjadi target dalam hidup seorang remaja yang harus dipenuhi. 

Tetapi, tidak sedikit pula terkadang harapan tersebut tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan dan saat itu terjadi kebanyakan remaja saat ini mengalami stres dan takut mencoba hal yang baru. Di sinilah peran orang orang terdekat seperti keluarga, sahabat dan dukungan dari teman teman merupakan hal yang sangat diperlukan untuk memberi support.

Lalu, apa yang harus dipersiapkan oleh para remaja saat ini untuk menghadapi masa masa transisinya tersebut yang bisa dibilang berat untuk dijalani karena seorang remaja terkadang merasa takut untuk memulai hal yang baru dan menghadapi masalah ke depannya? Jawaban dari pertanyaan tersebut adalah harus percaya kepada diri sendiri meyakinkan bahwa bisa melalui apapun ke depannya lalu kita juga harus memiliki rasa berdamai dengan diri sendiri ketika target hidup tidak sesuai dengan keinginan. Ini lah yang menjadi masalah besar faktanya berdamai dengan diri sendiri tidak semudah yang di katakan.

Selain itu, ada hal lain yang membuat seorang remaja menjadi takut menghadapi masa transisinya yaitu mereka sering kali membandingkan diri mereka dengan orang lain. Yang seharusnya hal seperti itu harus dihindari karena seseorang harus bangga dengan dirinya sendiri, tidak perlu membandingkan dengan orang lain karena semua orang mempunyai keunikan tersendiri.

Yang selanjutnya, tentu saja belajar untuk menerima dan menghadapi kekecewaan, siap atau tidak seorang remaja pada saat transisinya akan banyak sekali mengalami kekecewaan. 

Kita harus bersikap menerima dengan lapang dada saat keinginan atau tujuan kita tidak sesuai dengan ekspektasi. Dan jangan berlarut-larut saat menghadapi kekecewaan karena saat kita sedih berlarut-larut akan gampang sekali jiwa seorang remaja merasakan depresi.

Selanjutnya, seorang remaja harus bisa mengendalikan diri nya sendiri saat merasakan takut, gelisah, galau dll. Yang bisa dilakukan untuk mengurangi hal semua itu adalah menghadapi nya dengan berani dan harus meyakinkan diri bahwa kita bisa. Dengan seorang remaja bisa menghadapi rasa takutnya akan membentuknya menjadi pribadi yang lebih kuat untuk menghadapi masa-masa transisinya yang lain.

Kemudian seseorang harus mengenali bakat dan kemampuan apa yang mereka miliki mungkin dari kebanyakan remaja merasa bingung dengan kemampuannya, dan selalu bertanya-tanya apa sebenarnya kemampuanku.

Untuk mengenali diri sendiri bisa dilakukan dengan cara melakukan sesuatu yang mereka suka dari situ terkadang bakat mereka terlihat, dan jangan pernah malu untuk menunjukan bakat-bakat tersebut. Dengan begitu setelah mengetahui bakat remaja akan terarah akan ke mana selanjutnya.

Dalam masa-masa transisi seorang remaja wajib sekali untuk mencintai dirinya sendiri dan menerima diri dengan sepenuh hati, menerima segala kekurangan dan kelebihan yang dimiliki. 

Tanpa kita sadari bahwa mencintai diri sendiri adalah kunci dari kesehatan mental para remaja saat ini banyak sekali para remaja ketika menghadapi kegagalan saat proses transisi nya menyerah dan melukai diri sendiri, oleh karena itu wajib untuk seorang remaja memperhatikan diri nya sendiri, jika kita tidak menjaga diri kita lantas siapa yang mau menjaga?

Dan satu lagi, menerima semua takdir dan ketetapan tuhan serta bersyukur dengan apa yang digariskan untuk menjalani skenario hidup tuhan merupakan hal yang selalu kita harus sadar karena menghadapi masa transisi tidaklah mudah oleh karena itu kita harus sering-sering bersyukur dan jangan pernah menyakiti diri sendiri dengan alasan kita gagal untuk mencapai sesuatu, karena mungkin apa yang kamu harapkan tidak di kehendaki oleh tuhan dan mungkin juga tuhan menyiapkan banyak hal-hal baik di luar sana untuk bisa kamu capai dalam masa-masa transisi dan jangan pernah menyerah untuk menjalani semua itu.