Woman and Career are unity 

Manusia tidak dapat memilih ingin terlahir sebagai perempuan ataupun laki-laki. Tetapi manusia dapat menentukan dan memilih masa depan serta jalan hidup yang hendak ditempuhnya dalam menjalani kehidupan. 

Dalam menjalani kehidupan, menjadi perempuan tentunya tidak semudah yang dibayangkan. Perempuan dianggap tidak layak jika derajatnya dan harga dirinya lebih tinggi dibandingkan laki-laki, padahal pada hakikatnya derajat serta martabat antara laki-laki dan perempuan itu setara.

Sudah menjadi stigma dalam masyarakat yang mengatakan bahwa perempuan selayaknya itu tidak perlu mengejar pendidikan dan karier terlalu tinggi, karena ujung-ujungnya pun akan bekerja di dalam rumah. Mendengar stigma-stigma yang beredar dalam masyarakat, banyak perempuan yang ingin membuktikan bahwa mereka bisa hidup menurut hasil kerja kerasnya sendiri dan tidak bergantung pada siapapun. Kerasnya dunia saat ini membuat wanita tidak tertarik pada hal lain selain mengejar karier dan pendidikan sehingga dapat secara jelas mematahkan stigma-stigma tersebut.

Walaupun ada banyak perempuan yang mempersepsikan bahwa hidupnya berat dan menderita, tetapi tidak sedikit juga wanita yang memutuskan untuk menjadi independent woman karena ia berhasil bangkit dari kesulitannya dan berani mengambil keputusan untuk membuat perubahan dalam hidupnya.

Seorang independent woman diartikan sebagai perempuan yang dapat melakukan berbagai hal atau dapat menangani berbagai hal tanpa harus menggantungkan dirinya pada orang lain. Mereka tidak akan bergantung pada orang lain, ketika mereka bisa melakukan segala sesuatunya sendiri. Mendengar istilah independent woman tentu berkaitan dengan sebuah istilah yang mungkin cukup asing di telinga kita yaitu alpha female.

Baca Juga: Bukan Womanizer

Alpha female merupakan suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan perempuan dengan kemauan kuat, dominan, tegas, dan berkualitas dalam memimpin. Perempuan dengan sifat alpha ini diakui, karena bisa memberikan dampak besar dalam pengambilan keputusan. Mereka cerdas, percaya diri, dan independen. Mengapa banyak sekali istilah seperti ini? Karena sudah sejak dahulu hingga sekarang, kebebasan kaum perempuan sangat dibatasi terlebih lagi dalam masyarakat patriarki.

Patriarki menurut Walby (1990) adalah sebuah sistem struktur dan praktik sosial dimana laki-laki akan lebih mendominasi perempuan, serta meyakini bahwa laki-laki selalu berada dalam posisi yang dominan dan perempuan akan berada dalam posisi yang terbawah. 

Menurut Weitz (2003), masyarakat saat itu berpendapat bahwa perempuan layaknya seekor binatang peliharaan di mana sebagai seorang binatang, perempuan diharapkan dapat menunjukkan kepatuhan kepada pemiliknya yaitu suaminya. Oleh karena itu, banyak perempuan ingin membuktikan bahwa mereka bisa hidup tanpa berada di bawah tekanan dan bisa hidup berdasarkan kehendak yang diinginkannya.

Kehendak Untuk Berkuasa milik Nietzsche

Kehendak untuk berkuasa ini dibuat dengan tujuan agar manusia dapat lepas dari ketakutannya. Munculnya kehendak dikarenakan terjadi perbedaan power (kekuatan) yang selalu ingin menguasai dirinya. Karena kehendak selalu ingin menguasai dirinya sendiri, maka kehendak diartikan sebagai kekuatan yang memerintah terhadap dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada suatu yang ada di luarnya. 

Kehendak untuk berkuasa ini bersifat memerintah dan menaati. Menaati disini bukan berarti dia selalu tergantung pada hal lain, tetapi dia juga punya pertimbangan dan pandangannya sendiri. Kehendak yang dimaksudkan Nietzsche adalah kehendak untuk menjadikan manusia menjadi manusia yang unggul.

Postmodernisme 

Kedatangan postmodernisme ini bertujuan untuk memberi jawaban dan kritik terhadap pandangan-pandangan yang telah ada sebelumnya perihal mencari solusi atas berbagai permasalahan yang dihadapi manusia serta krisis sosial dan kultural yang tak kunjung usai sampai detik ini. Para ahli sepakat bahwa postmodernisme bisa mengatasi krisis-krisis sosial yang terjadi, sehingga postmodernisme ini pun telah memberi pengaruh pada hampir sebagian besar sisi kehidupan manusia.

Bagaimana bisa perempuan dipenuhi oleh Kehendak untuk Berkuasa?

Manusia tidak bisa memilih akan dilahirkan sebagai perempuan atau laki-laki. Namun, yang paling penting adalah bagaimana ia bisa MENENTUKAN dan MEMILIH apa yang akan menjadi jalur hidupnya. 

Setiap orang tentunya memiliki kehendak untuk mengambil setiap pilihan hidupnya tanpa dipengaruhi hal lain. Begitupun juga seorang independent woman yang memiliki kehendak dan keinginan atas dirinya. Kehendak yang dimiliki independent woman ini terkait dengan kehendak untuk berkuasa.

Mungkin mata perempuan juga dipenuhi rasa marah dalam dirinya jika terus menerus mendengar, “Sudah, kamu tidak usah bekerja. Di rumah saja kamu!”. Dalam kehidupan keluarga, perempuan bisa saja merasa terbebani oleh tekanan, bisa jadi karena mereka anak perempuan pertama, atau juga mereka merupakan anak tunggal. Dari tekanan-tekanan dalam hidupnya, bisa saja timbul kehendak untuk mengubah tekanan itu menjadi harapan.

Seperti yang dinyatakan dalam teori Nietzsche mengenai kehendak untuk berkuasa, kehendak diartikan sebagai kekuatan yang memerintah terhadap dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada suatu yang ada di luarnya. Kehendak ini tentunya dimiliki seorang independent woman, karena ia menghendaki dirinya sendiri untuk bisa mandiri dan tidak bergantung pada orang lain.

Seperti yang dikatakan Nietzsche, bahwa kehendak untuk berkuasa berarti membebaskan diri dari belenggu ketakutan. Hal ini tentunya berhubungan erat dengan sosok independent woman. Kehendak ini dimiliki independent woman supaya mereka merasa bebas dari kecemasan dan ketakutannya tentang jalur hidup yang ditempuhnya sekarang. 

Dengan memiliki kehendak untuk berkuasa, mereka akan berhasil melepaskan segala bentuk kekhawatiran yang dimiliki sehingga bisa bangun dan bangkit menjadi perempuan yang lebih kuat.

Kehendak untuk berkuasa ini layaknya “mental baja” yang dimiliki seorang independent woman. Independent woman yang memiliki kehendak untuk berkuasa akan mencoba keluar dari zona nyaman mereka dan akan terus berjalan ke depan serta akan berusaha mematahkan stigma dalam masyarakat yang mengatakan bahwa perempuan itu kerjanya hanya di dapur dan cukup melayani suami saja. Kritik dan pematahan stigma yang banyak dilakukan oleh independent woman ini merupakan postmodernisme.

Mereka berusaha menolak bahkan membantah stigma dalam masyarakat yang mengatakan bahwa perempuan itu kerjanya hanya di rumah dan hanya perlu menggantungkan diri pada keluarga. Perempuan yang mandiri akan menyangkal hal tersebut, bahwa perempuan bisa hidup tanpa bergantung dengan orang lain. Perempuan juga memiliki kehendak untuk sekali saja bisa berkuasa atas dirinya sendiri. 

Ia memiliki kebebasan dan kehendak untuk menentukan bagaimana jalur hidupnya akan seperti apa. Bisa dengan cara mengejar karier atau pendidikannya. Dari kehendak untuk berkuasa milik Nietzsche itulah akan menjadikan independent woman sebagai manusia yang unggul.

Akhir Kata

Independent woman bisa hidup lebih bebas dan berani serta melepas ketakutan untuk mengejar karier. Dengan pematahan stigma yang dilakukan oleh independent woman ini tentunya akan membuat banyak perempuan di luar sana yang belum berani keluar dari zona nyamannya akan menjadi lebih berani untuk berubah. 

Tidak harus dengan karier dan pendidikan, tetapi yang pasti setiap perempuan harus memiliki kehendak untuk berkuasa supaya tidak dianggap rendah oleh orang lain dan bisa menjadi manusia yang unggul. Setiap perempuan akan memiliki caranya masing-masing “to be independent woman”.

Setiap manusia tidak bisa membuat semua orang lain bahagia, maka dari itu setiap manusia harus menemukan apa dan cara apa yang bisa membahagiakan diri mereka sendiri. 

Perempuan memiliki kehendak untuk bisa membahagiakan diri mereka tanpa harus ditekan dan ditindas oleh orang lain. Tidak semua orang akan puas dengan diri kita dan hasil kerja keras kita. Namun, jika kita bisa puas terhadap diri sendiri, itulah yang terpenting.