SEPINTAS PATAH HATI
Jika mencintai adalah pilihan
Apakah memilikimu adalah suatu keharusan
Jika mencintaimu adalah ketidaksengajaan
Apakah mendambakanmu adalah anjuran keharusan
Haruskah sekarang kudengarkan kata orang
Haruskah sekarang ku cerna segala masukan
Apakah tidak terlambat untuk mengulang
Apakah masih sempat menunda keputusan
Rasanya terlalu banyak rintangan di depan
Rasanya terlalu lambat jika saat ini ku baru memulai
Rasanya terlalu cepat dulu aku memutuskan persoalan
Lalu apakah aku masih bisa mendapatkan seporsi kesempatan
Oh Tuhan, andai dulu aku tahu
Andai semuanya tak semenyenangkan itu
Mungkin saat ini aku masih membersamaimu
Dan mungkin saat ini jiwaku erat di dekap olehmu
Teruntuk jiwa dan raga yang telah kembali
Ku haturkan ribuan ucapan terima kasih
Dan teruntuk jiwa dan ragamu yang tak dapat kumiliki
Semoga perlahan hatiku dapat terkunci kembali
JATUH CINTA SEPIHAK
Hai kamu
Iya kamu
Kakak kelas baik dan super manis
Laki-laki hebat yang tinggal di ciamis
Jika ada yang mendoakanmu dari kejauhan
Jika ada yang memintamu langsung kepada Tuhan
Apakah cintanya masih akan kau anggap mainan
Ataukah akan kau terima dengan penuh kehangatan
Hai kamu
Iya kamu
Kenapa harus kamu yang menjadi prioritasku
Padahal banyak orang yang memandu tanpa harus kutunggu
Andai rasa ini bisa dihilangkan
Andai rasa ini bisa ku buang ke lautan
Tentulah saat ini sudah lenyap dibakar
Atau tenggelam di dasar lautan yang dalam
Hai kamu
Iya kamu
Ku harap cintaku tak menerima penolakan
Ku harap cintaku berbalas dan berakhir mengesankan
Egois bukan?
Jika iya akan kucoba kendalikan
Namun jika kau tak keberatan
Setidaknya kita saling berkabar lewat chattan
AKU PAMIT
Mencintaimu adalah keputusan berat yang berani ku prioritaskan
Membuat kau tersenyum adalah keharusan yang sedang ku upayakan
Lalu, apakah keseriusan cintaku masih belum dapat kau rasakan?
Jika pengorbananku tak pernah kau hiraukan
Jika keberadaanku tak pernah kau harapkan
Mungkin harus kupertegas tentang aturan dalam suatu hubungan
Cinta tak berbalas itu menyakitkan
Hubungan dua arah adalah suatu kemustahilan
Lalu, menurutmu haruskah aku berjuang sendirian?
Sungguh bodoh jika aku tetap bertahan
Membuang-buang waktu jika diam tanpa kepastian
Dan faktanya kamu adalah orang asing yang sempat kusemogakan