…melompat-lompat dari wilayah satu ke wilayah lainnya, tanpa meninggalkan jejak…
Sambel Tumpang atau juga dikenal sebagai jangan tempe bosok, itu keberadaannya memang unik.
Di Jawa Timur, masakan ini sangatlah populer di wilayah Kediri dan sekitarnya. Menjadi hidangan wajib sehari-hari dalam rumah tangga atau dijajakan bersanding nasi pecel, saat malam hari menyapa di sepanjang Jl. Doho.
Selain itu, Sambel Tumpang juga menjadi hidangan wajib saat ada pertemuan-pertemuan sesama warga Kediri seperti reuni sekolah, kopi darat anggota group WhatsApp, sarasehan paguyuban atau halal bihalalan pas lebaran.
Uniknya, dari Kediri yang saya yakin masakan ini ditemukan di area ini beratus tahun lalu, pengaruhnya merambat ke barat melewati Madiun, di mana Sambel Tumpang kalah populer sama olahan masakan pecel pincuk berlauk spare part, jerohan sapi.
Tak populer di Madiun, pengaruh Sambel Tumpang pun terus mengembara ke barat, melewati Sragen lalu tiba-tiba populer lagi di Boyolali, lalu ke utara hingga Salatiga.
Stop di sana, tahu-tahu keberadaannya ada di ujung barat Jawa Tengah yakni daerah Bumiayu. Tapi di sana namanya bukan Sambel Tumpang melainkan Petis Tempe.
Di daerah Kediri, Sambel Tumpang hampir disajikan tanpa campuran daging. Tapi kaya akan aneka kulupan seperti bayam, kecambah, kangkung, juga yang paling disukai adalah kenikir, atau sering disebut jembrak.
Lalu, Sambel Tumpang bisa diinovasi dengan cemplungan tahu putih, sama kriuk opak lempeng puli, sebagai tambahan sound effect melodi pas dinikmati.
“Kriuk, krauk, kraauk…” Berarti lempeng renyah.
Diam mak ‘Cep! Klakep!’ Berarti lempeng mlempem.
Penampilan Seporsi Lengkap Sambel Tumpang Berhias Irisan Daging Sapi Penambah Gurih Cita Rasa.
Sementara itu, di Boyolali hingga Salatiga, olahan khas Sambel Tumpang selain ditambah kanji sehingga memiliki penampilan seperti Capje, juga dicemplungi daging koyoran, dengan irisan yang besar-besar.
Mungkin, tambahan irisan daging sapi di dalam Sambel Tumpang adalah upaya untuk meningkatkan kelas masakan ini. Karena wilayah Boyolali dikenal sebagai penghasil daging sapi. Abon sapi khas Boyolali memang juara, layak menjadi oleh-oleh.
Melompat, dari wilayah Madiun, tau-tau Sambel Tumpang muncul di poros Solo-Jogja. Betapa analogi Cut and Paste yang sesuai dengan kaidah Teleportasi.
Menjadi olahan khas masakan berkuah, maka di wilayah sentra kerajaan Jawa modern tersebut, Sambel Tumpang di sajikan sebagai hidangan bersama nasi bubur yang sedap dan hangat, cocok dinikmati sebagai hidangan sarapan.
Fenomena keberadaan Sambel Tumpang tersebut diatas, menunjukkan bahwa masakan satu ini sangatlah futuristik. Karena keberadaannya tak runtut bagai deret aritmatika. Melainkan melompat-lompat dari wilayah satu ke wilayah lainnya, tanpa meninggalkan jejak pada wilayah sederet yang dilaluinya.
Ibarat temuan Tesla, maka Sambel Tumpang itu perjalanannya bagai sebuah proses Teleportasi. Melompat, ilang-nongol, ilang-nongol, laksana sebuah elektron yang tereksitasi dalam kaidah mekanika kuantum fisika modern.
Lalu, apakah lompatan-lompatan elektron yang tereksitasi dalam semesta molekuler protein tempe yang semangit bisa membuat masakan merakyat ini bakal menjadi lebih sedap?
Ini yang perlu diuji coba.
Marilah kita mencoba mendaur ulang tempe, membuatnya sebagai jangan tempe bosok alias Sambel Tumpang.
...program dietnya sekedar rencana dan rencana.
Berikut ini adalah rincian resep mudah memasak Sambel Tumpang.
Bahan;
- Tiga hingga empat bungkus tempe semangit, yaitu tempe beraroma sangit karena sudah disimpan selama dua hingga empat hari dalam balutan daun pisang.
- Daging sapi yang berkualitas ada lemak koyoran dan tetelan bakso/tulang lunak, sebanyak 1/4 kilogram saja.
- Bawang putih sebanyak 5 siung.
- Bawang merah alias brambang cukup 4 siung.
- Cabe rawit sedang 15-an biji.
- Cabe merah besar 4 biji.
- Daun salam 2 lembar.
- Jahe 1/2 jempol pria yang telah dewasa.
- Lengkuas sejempol pria dewasa, yang program dietnya sekedar rencana dan rencana.
- Garam secukupnya.
- Ketumbar 1/2 sendok teh.
- Gula putih bila perlu.
- Tahu putih yang mengkal, yang kalo dipijit-pijit dia menolak, lalu potongin kotak-kotak.
- Kangkung, kenikir, ganteng (kecambah), kemangi dan mentimun.
- Santan kelapa, bangsa 1/4 liter.
Semangkok Sambel Tumpang yang terdapat cabe rawit berenang-renang di dalam kuahnya tentu menggugah selera penggemar masakan pedas.
Toh, lama-lama dia pasti Tahu.
Adapun cara memasak Sambel Tumpang adalah sebagai berikut ini;
- Cuci semua bahan, kecuali garam dan gula, juga santan.
- Rebus potongan daging koyoran ke dalam air sebanyak bangsa 1,5 liter. Sesekali, gunakan saringan teh untuk mengambil dan membuang kotoran, yang mengambang di atas kaldu yang mendidih.
- Kukus tempe, tahu, bawang, brambang, geprekan jahe, lengkuas, juga sebagian cabe rawit antara 5 sampai 7 saja dan 2 cabe besar, selama 10 sampai 15 menit.
- Ulek kukusan bawang, brambang, cabe dan ketumbarnya sampai halus. Diulek ya, bukan diblender. Biar ada sensasi serpihan cabe yang bikin slilitan di sela-sela gigi depan nanti.
- Ulek kasar ala kadarnya itu tempe hasil kukusan. Jangan sampai halus itu tempenya. Soalnya kita masak sayur tempe ya, bukan jenang tempe. Jadi nanti wujud tempenya haruslah masih terlihat bagi sang penikmat.
- Tahu nggak usah diapa-apain, biarkan saja. Biarkan dia memahami, mengapa kita membiarkanya. Toh, lama-lama dia pasti Tahu.
- Masukkan, semua ulekan bumbu, tempe, tahu dan daun salam dalam air didihan kaldu potongan daging dalam panci apa pun, baik yang lunas atau kreditan. Baik punya sendiri atau pinjam tetangga. Baik panci baru yang alus atau penyok-penyok pertanda penghuni dapur yang telah lama. Dimasak dalam kuali gerabah tanah api kayu bakar tambah sip, nanti ada sensasi aroma sangit-sangitnya.
- Masukkan lagi, kukusan cabe rawit utuh. Agar nanti kuah berhias cabe rawit mengkal yang berenang-renang riang di dalamnya.
- Terus, masukkan santan. Dalam nyala api sedang, aduk-aduk kuah santan berisi bumbu dan bahan pelan-pelan, seiring gairah memasak yang merayap dari ujung kaki hingga ubun-ubun.
- Tambahkan garam secukupnya dan gula jika senang ada sensasi rasa sedikit manis.
- Rasakan aroma semerbak khas adonan kuah Sambel Tumpang yang melegenda sejak jaman Jayabaya menjadi raja di Kediri, yang turut memengaruhi akar budaya pada masa kerajaan-kerajaan Jawa kuno.
- Cicipi kuah Sambel Tumpang menggunakan sendok. Caranya, sendok bersih dicidukkan sedikit ke dalam kuah mendidih dalam panci, terus tuangkan dalam telapak tangan kanan, habis itu diseruput pelan. Jangan diciduk pake sendok terus langsung diseruput dari sendoknya, lalu habis itu sendoknya buat ngaduk. Jangan ya, nanti mundak Sambel Tumpangnya mengandung vitamin i.
- Jika cita rasa sudah pas dihati, biarkan kuah mendidih bangsa 45-an detik. Ingat ya, tetap semangat 45.
- Sajikan Sambel Tumpang hangat bersanding tumpukan rebusan kangkung, kenikir, ganteng, potolan kemangi, irisan timun yang dengan mesra menunggangi nasi putih panas pulen di bawahnya. Timun bisa juga direbus, biar lunglai, kepleh jadi bendoyo.
- Sambel Tumpang ditambah jer-jeran bumbu pecel ala Blitar/Tulungagung/Madiun juga Oke.
- Oh iyes! Jangan lupa opak lempeng pulinya. Atau, krupuk putih blek, ngebon warung sebelah, disemayani bulan depan tagihan bon bisa lunas.
- Nikmati bareng pasangan tercinta dalam kehangatan rumah tangga. Tutup pintu depan, pasang tulisan; "Harap Tenang, Sedang Merajut Kisah Asmara".
Hak, hak, haak? Aem!
Pose Sambel Tumpang bersanding aneka sayuran penambah gizi dan selera saat terhidang. Penulis adalah penggemar berat Sambel Tumpang yang tetap dijaga, terus diangetin dan ditanya keberadaannya, bahkan hingga tersisa hanya setatakan cangkir saja.