Pendidikan merupakan salah satu aset yang harus dimiliki setiap individu, karena hal ini sangat penting bagi setiap manusia ketika ingin sukses dalam hidupnya. Dan siapapun pastinya bisa mendapatkan pendidikan, tanpa batasan usia manusia.

Membaca memiliki peranan penting dalam kehidupan sehari-hari. Budaya membaca di Indonesia masih tergolong rendah. Berdasarkan hasil survey Indonesia menempatkan urutan ke-60 dari 61 negara yang di survey sebagai negara dengan tingkat literasi rendah. 

Minat membaca seharusnya ditumbuhkan mulai anak usia dini. Dengan demikian, seiring bertambahnya usia perkembangan minat membaca anak semakin bertambah. 

Faktor utama agar negara maju yang unggul dalam pengetahuan yaitu penduduknya yang suka membaca, dan hal ini disebabkan budaya membaca yang ditanamkan sejak dini.

Perkembangan literasi menjadi substansi penting bagi perkembangan bahasa anak. Literasi merupakan rangkaian kesatuan yang dimulai dari kemampuan membaca, kemudian membaca dan menulis, selalu berpikir kritis dan bahasa lisan yang dapat digunakan untuk pembelajaran 

baik itu di sekolah, di rumah, di tempat kerja, maupun dalam lingkungan masyarakat. Perkembangan bahasa adalah kemampuan anak untuk menggunakan semua keterampilan berbahasa manusia untuk berekspresi dan memakna. 

Terdapat empat komponen dalam perkembangan bahasa pada anak yaitu : (1) kemampuan berbicara, (2) kemampuan menulis, (3) kemampuan membaca, (4) kemampuan menyimak.

Bahasa menjadi salah satu hal yang dominan bagi perkembangan individu. Perkembangan bahasa pada anak berhubungan dengan kemampuan literasi dari awal kehidupan dan masa selanjutnya. Kemampuan literasi anak berhubungan dengan prestasi kedepannya. 

Anak usia dini adalah tahapan awal pra sekolah yang merupakan dasar bagi pengenalan dan pemahaman dasar literasi. Perkembangan anak untuk usia dini yaitu stimulasi perkembangan bahasa. 

Anak usia dini membutuhkan perkembangan membaca untuk dapat membantu proses menulis, dan komunikasi lisan. Salah satu cara untuk mengoptimalkan perkembangan anak usia dini adalah dengan kemampuan membaca. 

Penilaian membaca pada anak usia dini dasarkan pada prosesnya sehingga dinamakan tahap perkembangan membaca, Kurangnya pengetahuan mengenai tahapan perkembangan membaca dapat mengakibatkan anak tidak mendapat stimulus yang tepat untuk mengoptimalkan kemampuan membaca. 

Kemampuan membaca menjadi bekal anak usia dini dalam pendidikan jenjang selanjutnya. Salah satu cara dalam mempercepat kemampuan membaca anak usia dini adalah dengan mengajarkan secara perlahan sesuai dengan tahap perkembangan anak. 

Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui tahap perkembangan membaca anak usia dini untuk meningkatkan literasi dan potensi perkembangannya. Menurut Marwany dan Kurniawan (2020), perkembangan membaca anak ada 6 tahap yaitu :

1.     Tahap 0 = merupakan tahap pre reading pada anak usia 0-6 tahun

2.     Tahap 1 = merupakan tahap decoding pada anak usia 6-7 tahun

3.     Tahap 2 = merupakan tahap konfirmasi kelancaran pada anak usia 7-8 tahun

4.     Tahap 3 = merupakan tahap membaca untuk mempelajari hal baru

5.     Tahap 4 = merupakan tahap beragam sudut pandang

6.     Tahap 5 = merupakan tahap konstruksi dan rekonstruksi.

Menurut Ulfah dan Rahmah (2017), terdapat empat tahap dalam perkembangan kemampuan membaca anak usia dini :

1.     Tahap Magical Stage (Fantasi) = adalah tahap dimana timbulnya kesadaran terhadap tulisan. 

Pada tahap ini anak belajar menggunakan buku dan menyadari bahwa buku penting dengan melihat-lihat buku dan membalik-balik buku serta membawa buku kemana-mana tempat kesenangannya

2.     Tahap Self Concept Stage = merupakan tahap anak sudah bisa membaca gambar.

Pada tahap ini anak sudah memasuki usia TK dimana sudah bisa memandang dirinya sebagai pembaca dan mulai melibatkan diri dalam kegiatan membaca seperti pura-pura membaca buku, memberi makna gambar, membaca buku menggunakan bahasa buku namun tidak cocok dengan tulisan. 

Pada tahap ini anak sudah menyadari bahwa buku memiliki karakteristik seperti judul, huruf, halaman, kalimat dan tanda baca walaupun belum paham semua.

3.     Tahap off Reader Stage = adalah tahap anak mengenali bacaan. 

Pada tahap ini anak sudah dapat menggunakan tiga sistem bahasa seperti bunyi huruf, arti kata, dan aturan kata. Anak mulai tertarik pada bahan bacaan dan mulai mengingat bentuk huruf dan konteksnya. Pada tahap ini anak sudah mulai mengenal tanda yang ada pada beda di lingkungannya.

4.     Tahap Independent Reader Stage = adalah tahap anak dapat membaca lancar . 

Pada tahap ini anak sudah dapat membaca dengan lancar dari berbagai jenis buku yang berbeda dan bahan yang langsung berhubungan dengan kehidupan sehari-hari.

Dari penjelasan di atas dapat dilihat bahwa membaca perlu untuk diasah sejak dini karena memegang peranan penting bagi kehidupan sehari-hari. Minat baca perlu ditingkatkan sejak usia dini, dengan demikian seiring bertambahnya usia minat baca anak semakin meningkat. 

Membaca berhubungan dengan keterampilan berbahasa. Tidak semua anak tumbuh dengan kemampuan bahasa yang baik, ada beberapa anak yang bahasanya terganggu, akibatnya dapat menimbulkan gangguan perkembangan bahasa pada anak. 

Salah satu penilaian perkembangan bahasa adalah kemampuan membaca. Perkembangan bahasa penting bagi anak usia dini dalam menempuh jenjang pendidikan yang lebih tinggi. 

Untuk meningkatkan kemampuan membaca adalah dengan mengajarkan secara perlahan sesuai dengan tahap perkembangan anak. Oleh sebab itu pengetahuan mengenai tahap perkembangan membaca anak usia dini penting untuk diketahui.