Andai saya jadi ketua MK, inilah kira-kira jawaban saya atas permohonan Paslon PS.

Assalamualaikum Wr Wb,

Dengan hormat,

Pertama, kami atas nama MK mengucapkan terima kasih atas pengajuan permohonan saudara dalam sengketa pemilihan presiden 2019 pada tanggal 24 Mei 2019 yang lalu. Terima kasih karena akhirnya Anda memilih jalan akal sehat dan konstitusional.

Terima kasih juga kepada saudara yang telah memberi nama baru bagi kami sebagai Mahkamah Kalkulator. Bila julukan itu dimaksudkan untuk memengaruhi hakim-hakim kami, kabar gembira yang ingin kami sampaikan kepada Anda bahwa Anda tak akan berhasil menekan kami dengan narasi seperti itu.

Sesungguhnya kami juga bertanya-tanya mengapa saudara begitu takut dengan kalkulator. Apakah saudara tidak siap dalam perlombaan berhitung dengan kami nanti atau Anda ingin membeli waktu dengan mendorong kami mengalihkan isu ini menjadi kasus penghinaan terhadap lembaga tinggi hukum (contempt of court)?

Kami juga sangat berterima kasih atas kuliah panjang Anda tentang makna jujur dan adil dalam surat saudara, sampai kami sempat merasa harus kembali lagi ke sekolah untuk belajar ilmu hukum. Kami sadar, jujur itu contohnya, antara lain, tidak melatih saksi untuk berbohong di depan pengadilan dan adil dilaksanakan dengan tidak memobilisasi massa untuk meneror para pengambil keputusan.

Alhamdulillah saudara juga banyak berdakwah dalam surat permohonan Anda dengan mengutip ayat-ayat yang inspiratif dari kitab suci Alquran, meski Anda tahu tidak semua yang di MK ini beragama Islam. Kami bersyukur bukan Anda nanti yang menghisab kami di alam mahsyar dan ayat ayat suci tersebut kami sarankan juga Anda baca di depan cermin agar saudara juga selamat di akhirat nanti.

Pernyataan pers kuasa pemohon bahwa pemilu kali ini adalah yang terburuk sepanjang masa di negeri ini barangkali ada benarnya. Namun bisa jadi bukan karena penyelenggaraannya yang buruk, tetapi disebabkan oleh ulah Anda sebagai salah satu peserta yang menjadikan pilpres kali ini sebagai ajang pertarungan hidup mati. 

Umpamanya, belum pernah ada pemilu di dunia demokrasi manapun yang capresnya mengangkat dirinya sebagai presiden baru, sebelum ada ketetapan resmi oleh lembaga pemilu yang sah.

Kami juga heran menyimak retorika dan pidato kuasa hukum Anda yang berapi-api menyerang paslon lawan kemarin padahal masa kampanye sudah selesai dan pemilu presiden mendatang masih lima tahun lagi. Saran kami, sebaiknya Anda ganti kuasa hukum Anda dengan ahli hukum yang mumpuni daripada politisi yang berjubah ahli hukum.

Yang juga membuat kami bingung, Anda menuntut pemilu presiden dinyatakan tidak sah karena terjadi kecurangan yang terstruktur, sistematis, dan masif, tetapi tidak menggugat keabsahan pemilu legislatif yang diselenggarakan pada waktu bersamaan. Anda dengan senang hati menerima perolehan suara partai Anda dan partai-partai pendukung Anda di legislatif.

Untuk membesarkan hati Anda, jangan khawatir, bahwa dalam pertimbangan kami nanti, kami tidak akan membahas berbagai fitnah, hoaks, dan kebohongan yang disebar oleh kelompok pendukung Anda dalam rangka mencuci otak masyarakat pemilih. Karena itu bukan dalam lingkup bidang kami, tapi merupakan tugas penegak hukum lain dan pengadilan pidana.

Dengan banyaknya link berita dan kliping yang Anda lampirkan sebagai bukti, kami senang mengetahui bahwa Anda adalah penggemar setia membaca berita-berita aktual di internet. 

Khususnya tentang berita peresmian MRT yang Anda simpulkan sebagai ajang kampanye petahana, kami akan pelajari apakah hadirin yang mengangkat jempolnya di situ atas perintah capres petahana atau inisiatif sendiri. Juga apakah peresmian MRT itu menjadi faktor menentukan dalam memenangkan petahana pada pilpres kali ini.

Alhamdulillah kami juga bergembira karena tugas kami menjadi lebih ringan karena tidak harus mengadili provokator yang bertanggung jawab dan menjadi dalang kerusuhan pada 21 dan 22 Mei yang lalu yang telah merenggut korban jiwa dan cedera hanya demi menuntut "keadilan" jalanan. Biarkan penegak hukum lain yang menindaklanjuti.

Demikian, kami mohon kesabaran saudara menanti proses di Mahkamah Kalkulator dan berdoa semoga Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan petunjukNya kepada kita semua agar apa pun keputusan kami nanti adalah yang terbaik bagi bangsa ini dan bukan keputusan yang melahirkan kekacauan dan kegaduhan serta menjadikan seorang yang sangat diragukan integritas, perilaku, dan kemampuannya menjadi pemimpin yang akan menentukan nasib bangsa ini dalam lima tahun mendatang.

Hormat kami.