...belum mampu ngasih 'tenaga dalam' biar lampu bisa menyala.

Sepuluh Tahun Menyala Dari Petang Sampai Subuh

Petang tadi, saya mengambil sebuah lampu warna putih model tornado produksi perusahaan elektronik dari Belanda yang legendaris itu, dari tempat fittingan yang terletak dalam sungkup lampuyang menempel di tembok menghadap halaman luar rumah.

Pasokan arus listrik ke dalam fittingan lampu itu, sudah tiga bulanan tak berfungsi. Gara-garanya korsleting akibat kabel mesin air conditioning, AC, terkikis embun air dingin AC, yang membuat satu saluran listrik menjadi tak berfungsi, kudu ganti saluran listrik yang baru.

Oleh teknisi servis listrik rumah, terpaksa dibuat saluran listrik yang baru tak terhubung ke fittingan lampu itu. Jadi selama 3 bulanan kondisi seolah lampu dalam fittingan model klasik itu mati.

Saya ingat persis itu lampu, saya membelinya dan memasangnya dalam fittingan pada tahun 2012 kisaran bulan mei. Sudah 10 tahun lebih terpasang dan menyala tiap hari saat petang hingga subuh. 

Lampu yang saya ambil dari dalam fittingan itu, lalu saya coba kasih aliran listrik, apakah masih menyala atau telah padam karena usia. Saya kasih aliran listrik, karena saya belum mampu ngasih 'tenaga dalam' biar lampu bisa menyala. 

Ada teman saya, yang kalo dia kecapekan dan pasokan elektron berlebih dalam tubuhnya tak tersalurkan ke tanah sebagai ground, maka teman saya itu bisa menyalakan bohlam yang dia pegang. Nggak begitu terang, tapi lampunya menyala. Bener ini kisahnya. A man with magnetic field.



...oksigen dalam sungkup perlahan hilang karena...

Awet Di Dalam Lingkungan Hampa Udara

Lalu, lampu dari fitting-an lama itu saya pasang ke dalam fittingan lepas, terus saklar listrik saya tekan ON. C'klek! 

Eh lampunya masih bisa menyala! Bisa awet lebih 10 tahun, melebihi produk lampu bohlam sekarang yang kebanyakan mendapat garansi 2 tahun, waktu membelinya.

Saya pun lalu merenung sambil menikmati Ketoprak Cirebon pedas sedang, buah karya olahan seorang Ibu-ibu yang wajahnya manis mirip selebriti, Dian Nitami.

Begini analisa saya kenapa bohlam merk ini bisa bertahan 10 tahun lebih.

Semuanya berkat sungkup lampu yang menjadi tempat bagi bohlam yang terpasang pada fittingan itu menyala dalam keadaan adiabatik, terpisah antara sistem dengan lingkungan. Sungkup lampu itu kedap air, meski rangkanya terbuat dari logam.

Kondisi adiabatik dalam sungkup lampu menyebabkan kandungan oksigen dalam sungkup perlahan hilang karena dipakai logam sebagai media oksidasi, yakni proses pengkaratan.

Logam itu selalu berusaha kembali menjadi bentuk alamnya, sebagai senyawaan oksida. Logam berkarat karena kandungan logam seperti besi, aluminium, tembaga, mangan dan sebagainya berubah menjadi bentuk senyawaan oksida yang terikat dengan oksigen.

Lalu, oksigen dalam sungkup lampu itu pun habis, karena telah terikat menjadi oksida logam sebagai rangka sungkup, yang karena kondisi adiabatik menjadi tiada lagi oksigen yang masuk ke dalam sungkup.

Sungkup lampu itu pun bagai ruang angkasa luar, hampa udara, tak ada oksigen.

Tiada oksigen, membuat lingkungan sekitar dalam sungkup lampu tempat bohlam merk legendaris itu, menjadi tak panas setiap kali menyala berlama-lama.

Tak berlebihan panas, membuat bohlam lebih awet menyala, menerangi halaman saat syahdunya malam mulai menyapa dunia.



Supaya, bintang-bintang di luar angkasa sana lebih awet...

Inovasi Lingkungan Bagi Bohlam Biar Awet

Fenomena bohlam yang awet bisa menyala terang hingga lebih 10 tahun, setelah tiap hari menyala terang dalam sungkup lampu itu, bisa menjadi analogi bintang-bintang luar angkasa yang bercahaya benderang, dalam lingkungan yang sama sekali tiada oksigen. 

Mereka, bintang-bintang itu bersinar terang dalam keadaan sekitarnya yang dingin karena hampa udara. 

Lalu, panas suatu bintang yang menerpa planet dan benda-benda angkasa sekitarnya, itu karena radiasi. Bukan karena konduksi maupun konveksi.

Itu mengapa alam semesta luar angkasa bumi, tercipta hampa udara, tiada oksigen pun nitrogen selayaknya teranugerahkan di dalam bumi. Supaya, bintang-bintang di luar angkasa sana lebih awet, ratusan juta tahun sanggup berpendaran menghiasi alam semesta.

Coba jika bintang-bintang gampang redup lalu mati, membuat langit hanya sekedar tembok gelap ketika malam tiba. Apa nggak nanti para penyair, penulis puisi, penggubah lagu bakal kehilangan inspirasi untuk menggurat diksi-diksi?

Ide sungkup lampu adiabatik bisa menjadi pengembangan produk lampu pijar agar terbantu menjadi lebih awet. 

Ayo sahabat Qureta penggemar fisika dan elektronika, bisa melakukan riset, meneliti dan mengkreasi model sungkup lampu adiabatik, bagi tempat bohlam biar lebih awet.

Selamat berinovasi.

Terus, enaknya saya ngapain?

Oh saya mau lanjut ngehabisin ini ketoprak, sambil bayangin mbak Dian Nitami lagi mengulek-ulek bumbu kacang, mengkreasi sepiring ketoprak se-ketapruk.