Era modernisasi kini sudah berkembang dengan pesat. Dengan berkembangnya era modernisasi, kegiatan manusia pun menjadi termudahkan. Informasi dari belahan dunia lain pun dengan mudah didapatkan. Komunikasi tanpa bertatap muka secara langsung memberikan dampak yang sangat menguntungkan karena dapat mempersingkat waktu.
Masyarakat modern ditandai dengan tumbuh dan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi baru yang menambah kemampuan manusia dalam mengungkap rahasia-rahasia dan perubahan pada lingkungan alam, itulah yang dinamakan dengan masyarakat modern menurut seorang ahli sejarah, Cyril Black.
Bangsa Indonesia tidak luput dengan yang namanya era modernisasi, teknologi sudah berkembang di lingkungan masyarakat Indonesia. Perilaku masyarakat Indonesiapun sudah sangat amat modern, banyak masyarakat Indonesia bersikap dan berlagak seperti kebudayaan orang-orang barat, mereka mengadopsi kebudayaan Negara lain tanpa memandang apakah itu baik atau tidak.
Kebanyakan dari masyarakat Indonesia menelan bulat-bulat semua pengaruh yang dibawa oleh Negara asing. Mereka berpikir bahwa dengan menerima budaya asing mereka sudah dapat dikatakan sebagai “Orang Gaul” alias manusia modern. Lantas, jika perilaku masyarakat Indonesia sudah melambangkan manusia modern, apakah otak masyarakat seperti yang diatas sudah dapat dikatakan modern?
Perasaan bertanggung jawab terhadap masyarakat dan memiliki ilmu pengetahuan yang tinggi sehingga mampu mengubah suatu penemuan menjadi teratur dan berguna, kedua hal tersebut merupakan dorongan-dorongan yang dapat menyebabkan terjadinya modernisasi menurut pendapat David McCleland. Lalu, apakah dalam menjalankan era modernisasi masyarakat Indonesia sudah mencakup hal-hal diatas?
Dapat dikatakan bahwa kebanyakan masyarakat Indonesia tidak mencakup kedua hal diatas. Penggunaan sosial media merupakan salah satu contohnya, banyak pengguna sosial media yang tidak memiliki perasaan bertanggung jawab atas apa yang mereka perbuat di sosial media. Penyebar hoax, bullying dan cyber crime adalah contoh orang yang tidak memiliki perasaan bertanggung jawab.
Mereka menyebarkan hoax tanpa berpikir atas sebab-akibat yang akan ditimbulkan bahkan tidak memiliki perilaku tanggung jawab atas apa yang sudah terjadi. Haox, bullying dan cyber crime hanya membawa dampak buruk dan merugikan bagi masyarakat.
Berdasarkan pernyataan kedua yang dikemukakan oleh David McCleland, apakah masyarakat Indoneisa sudah mampu mengubah suatu penemuan menjadi teratur dan berguna? Pada kenyataannya, penemuan internet justru membuat masyarakat Indonesia menjadi tidak teratur dan tidak berguna. Semua bukti dapat dilihat dengan jelas pada kehidupan masyarakat Indonesia saat ini.
Kebanyakan masyarakat Indonesia 80% dari waktu mereka dihabiskan untuk mengudate status di sosial media dan bermain dengan ponsel mereka ketimbang melakukan aktivitas sosial secara langsung. Mencari ketenaran melalui media sosial merupakan tujuan utama kebanyakan masyarakat Indonesia. Bahkan kebanyakan, dengan mencari ketenaran mereka rela merendahkan harga diri mereka didepan kamera, melakukan dan bahkan mengatakan hal-hal yang tidak pantas agar video mereka menjadi viral.
Otak masyarakat yang seperti itu tidak dapat dikatakan sebagai masyarakat modern. Masyarakat modern seharusnya mampu menguasai teknologi ,dimana teknologi diciptakan dan dikontrol oleh manusia, bukan malahan teknologi yang mengontrol manusia.
Rasa tanggung jawab dan bijaksana benar-benar harus tertanam dalam diri masyarakat Indonesia. Kedua hal tersebut adalah hal-hal yang sangat penting agar kita dapat mengontrol penggunaan teknologi dalam kehidupan masyarakat.
Jika perilaku kehidupan kita sudah mengalami modernisasi lalu, kapankah otak kita dapat memulai untuk mengalami modernisasi? Semuanya dapat dimulai dari sekarang, dimana motivasi setiap orang harus diubah dalam menjalankan modernisasi, motivasi yang awalnya hanya untuk mencari ketenaran harus diubah bahwa melalui modernisasi tingkat persaingan sangatlah ketat.
Karena ituah kita memerlukan kecerdasan untuk dapat bersaing. Melalui kecerdasan kita juga dapat mengontrol yang namanya teknologi, karena jika kita memiliki kecerdasan kita tidak akan terbodohi dengan yang namanya teknologi, dengan kecerdasan rasa tanggung jawab dan bijaksana dapat timbul pada diri masyarakat dalam menggunakan teknologi.
Cara berpikir mengenai teknologi juga harus diubah, orang-orang yang berpikir bahwa teknologi lebih banyak membawa dampak buruk adalah salah. Teknologi tidak membawa dampak buruk dalam kehidupan bermasyarakat, otak-otak yang belum modernlah penyebab utama dampak buruknya. Kebanyakan otak-otak yang belum modern memakai teknologi sebagai penyalahgunaan.
Otak yang modern seharusnya mengakali teknologi, bukan malah menyalahgunakannya. Otak yang modern dapat mengakali teknologi dengan cara yang baik tanpa harus melanggar aturan dan merugikan banyak orang. Kalau sudah melanggar dan menyebakan kerugian, itu bukanlah mengakali melainkan sudah menyalahgunakan.
Akal hanya didapat dengan sebuah kecerdasan, karena itulah mengapa orang yang memiliki kecerdasan dapat dikatakan sebagai manusia yang benar-benar modern yang mana perilaku dan juga otak sudah sama-sama modern. Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa kecerdasan dalam menghadapi modernisasi sangatlah penting untuk dimiliki setiap masyarakat Indonesia.
Jika teknologi yang digenggam sudah disebut sebagai benda pintar, namun sudah pintarkah pengunanya. Marilah setiap pribadi yang membiarkan hidupnya untuk membuka diri dangan kehadiran modernisasi, juga membiarkan otaknya membuka diri untuk mengalami modernisasi. Jangan menjadi orang yang terkontrol oleh teknologi modernisasi, tetapi jadilah orang yang mengontrol sebuah teknologi modernisasi.