Istilah Strict Parents mungkin  sudah tidak asing didengar anak – anak jaman sekarang. Tetapi untuk orang tua mungkin masih banyak yang kurang tahu apa itu strict Parents. Strict parents adalah orang tua yang suka mengatur anak-anaknya semaunya sendiri. 

Sering kali orang tua yang memiliki sifat strict parents tidak mau mendengarkan pendapat dan menghargai perasaan anaknya. Orang tua seperti itu hanya ingin  seenaknya sendiri dan merasa pendapatnya lah yang  paling benar.

Orang tua yang mempunyai sifat strict parents sering kali tidak menyadari tindakannya, atau terkadang mereka menganggap hal tersebut adalah hal lumrah dilakukan dalam proses mendidik anak. Padahal Tindakan tersebut hanya akan membuat anak merasa terkungkung dan berpotensi menjadi anak pemberontak.

Pada praktiknya, anak diperlakukan seperti boneka atau robot yang dituntut untuk menuruti semua kemauan orang tua. Mereka melakukan itu dengan dalih demi kesuksesan anak. Namun, mereka kurang memperhatikan keinginan dan kemampuan anak lebih condong ke aspek  mana. Hal tersebut dapat membuat tekanan tersendiri bagi anak.

Tanpa disadari oleh orang tua yang bersifat strict parents, sifat mereka memiliki dampak negatif. Contohnya adalah menekan mental anak dan memperbesar risiko depresi. 

Hal itu karena anak merasa jengah dengan perlakuan orang tua dan merasa dirinya kurang dimengerti. Anak juga menjadi kurang percaya diri dan sering kali memilih menyerah sebelum mencoba karena takut gagal.

Contoh lainnya anak jadi sering berbohong. Seperti saat akan izin bermain kepada orang tua, karena jarang sekali diperbolehkan membuat anak sering berbohong ke orang tuanya. Mereka meminta izin untuk belajar kelompok dengan teman padahal kenyataannya hanya ingin bermain saja. Lalu anak juga sering menyalahkan diri sendiri jika ada suatu kesalahan yang dilakukannya. 

Hal tersebut terjadi karena anak terbiasa disalahkan oleh orang tuanya jika berbuat kesalahan. Anak juga sukar untuk terbuka kepada orang tua. Sulit untuk berbagi cerita kepada orang tua karena selalu merasa takut.

Fenomena strict parents sering kali saya temui di lingkungan sekitar saya. Saya selalu mengamati tetangga saya yang mempunyai sifat seperti itu kepada anaknya. 

Sampai saya pernah melihat ada orang tua sedang memarahi anaknya sampai terlewat batas. Panggil saja anak kecil itu si A. Jadi waktu itu si A bermain di luar rumah bersama temannya sampai hampir maghrib. Karena si A pulang rumah terlalu sore, ibunya memarahi si A habis- habisan.

Tetangga lain juga melihat dan mendengar ketika si A sedang dimarahi. Sampai ibunya menceburkan si A ke kolam ikan yang ada di depan rumahnya. Si A yang mendapat perlakuan seperti itu menangis sekencang-kencangnya. Itu terjadi ketika waktu sudah hampir adzan maghrib. Tetangga sampai terheran-heran dengan perlakuan ibunya yang sangat tega. 

Namanya juga masih anak kecil masih doyan main sana-sini tak kenal waktu. Ibunya memang sangat keras, disiplin, dan sering mengatur kepada anak-anaknya.

 Hal tersebut menjadikan anak-anaknya takut sekali kepada ibunya. Anak-anaknya selalu menuruti perintah dari ibunya, hampir tidak pernah membantah.

Orang tua saya sendiri juga termasuk orang tua yang strict parent. Ibu saya itu orang yang keras kepala, tidak mau salah, dan tidak mau diatur. 

Mendidik saya dari kecil dengan penuh aturan yang dibuat oleh ibu saya. Misalnya, saat kecil dulu saya tidak boleh main di sungai, tidak boleh jajan sembarangan, dan tidak boleh bermain terus. 

Jika saya ketahuan main tidak kenal waktu, akan dimarahin sampai menangis. Jika saya jajan sembarangan maka jajan yang saya beli akan dibuang.

Saya dulu sering emosi dan tertekan dengan ibu saya, sehingga saya selalu membantah. Sampai sekarang memang masih berlaku aturannya tetapi tidak sekeras dulu. Dulu jika bermain selalu beralasan akan kerja kelompok agar diberi izin, jajan sembarangan tanpa sepengetahuan orang tua. Namun, sekarang karena sudah dewasa mungkin ibu saya berpikir kalau saya sudah mengerti dan lebih paham.

Mempunyai orang tua yang strict parents memang tidak enak sekali. Harus mempunyai mental yang kuat dalam menyikapinya. Jika saya pribadi menyikapinya dengan sabar, jangan sama-sama emosi. Mungkin anak anak yang lain juga seperti itu cara menyikapinya. 

Perlu kepala dingin dan penjelasan logis untuk menjelaskan sesuatu  kepada orang tua. Sehingga perlahan-lahan orang tua bersifat strict parents dapat menerima pendapat anak.

Tetapi ketika masih kanak-kanak menyikapi orang tua yang strict parents masih susah sekali. Masih sering melawan, membantah, dan sering kali emosi terhadap perlakuan orang tuanya. Hal tersebut terjadi karena mereka belum nalar dan paham terhadap kondisi yang mereka alami.

Dari dampak dan pengalaman  yang sudah dipaparkan, strict parents sangat mengganggu perkembangan anak bukan? Perkembangan anak jadi sangat terganggu karena perlakuan orang tua yang semaunya sendiri. Emosionalnya anak jadi sangat  terganggu karena tidak bisa dikendalikan. Sering tertekan sehari-harinya, tidak leluasa dan bebas.

Mungkin jika orang tua lebih bijak dalam mengayomi, anak pasti tidak akan tertekan dan sering emosi. Mudah terbuka  dan mau bercerita pengalamannya kepada orang tua. Jika anak diberi kebebasan justru membuat anak dapat belajar lebih banyak tentang hal apa pun itu. Lebih banyak mendapatkan pengalaman dalam hidupnya. 

Jika tidak boleh ini itu, anak tidak dapat belajar banyak suatu hal dan pengalaman hidupnya minim. Karena mereka tidak bebas dan takut akan kesalahan.

Disisi lain ada dampak baiknya  anak. Anak terbiasa menjalankan aturan yang ada, menjadikan mereka patuh terhadap aturan di mana pun. Dapat berpikir lebih kritis mana Tindakan yang salah dan yang benar. 

Pengalaman anak strict parents Ketika mendapat perlakuan oleh orang tuanya sewaktu kecil dapat memberikan pelajaran bagi dirinya. Kelak Ketika mendidik anak dapat mengetahui batasannya.

Disisi lain kita harus bersyukur masih punya orang tua yang perhatian kepada kita. Masih peduli dengan kondisi dan keadaan kita. Walaupun beberapa orang tua bersifat strict parents menggunakan cara yang salah dalam mendidik. Tetapi mungkin itulah cara mereka menyayangi dan peduli kepada anaknya. 

Karena sejatinya tidak ada orang tua yang ingin anaknya hancur dan terpuruk dalam hidupnya.

Orang tua ingin kita sukses dimasa depan. Jadi jika mempunyai orang tua yang strict parents harus pintar dalam menyikapinya. Sabar adalah kunci utamanya dan jangan terbawa emosi. Dengan cara itu pasti perlahan orang tua dapat memahami kemauan anaknya.