Pada dasarnya manusia ingin untuk berpenampilan menarik, terlebih lagi perempuan.
Kecantikan dan keindahan merupakan suatu hal yang identik dengan perempuan. Kecantikan dianggap suatu hal yang penting dan sangat didambakan oleh setiap perempuan dari berbagai kelompok sosial. Kecantikan yang dimiliki perempuan dianggap sebagai simbol kepercayaan diri kehidupan modern saat ini.
Setiap suku bangsa mempunyai standar kecantikan yang berbeda satu sama lain, bahkan ada standar kecantikan yang dinilai cukup ekstrem dan membutuhnya perjuangan yang lebih untuk mendapatkannya agar sesuai dengan apa yang disebut cantik oleh masing-masing kebudayaan yang mereka ikuti. Dari sekian banyak standar kecantikan yang ada, standar kecantikan ala negara Korea Selatan dan negara Amerika merupakan yang paling banyak dianggap sebagai panutan dan digemari banyak perempuan di berbagai belahan dunia.
Korea Selatan dan Amerika tentunya memiliki standar kecantikan yang berbeda. Di Korea Selatan, mereka memiliki standar kecantikan dengan postur tubuh yang kecil dan jenjang, karena mereka menganggap wanita yang punya postur itu terlihat imut dan cantik. Hal ini menyebabkan banyak perempuan Korea yang rela diet ketat dan berolahraga setiap hari agar bisa memenuhi standar kecantikan yang ada.
Berbeda dengan Korea, Amerika memiliki standar kecantikan dengan postur tubuh yang lebih berisi. Dalam hal ini berisi yang dimaksud yaitu tidak kurus, namun mereka tetap menjaga tampilan perut yang rata.
Hal yang paling menonjol perbedaan dari standar kecantikan di negara Korea Selatan dan Amerika yaitu warna kulit dan bentuk wajah. Di Korea Selatan, perempuan yang cantik adalah perempuan yang mempunyai kulit putih mulus bercahaya. Maka tak heran jika di Korea Selatan banyak ditemukan produk krim pemutih wajah yang terkenal dan juga bagus untuk menutrisi kulit.
Tak jarang, banyak perempuan yang melakukan prosedur suntik vitamin dan kolagen agar kulitnya menjadi cerah. Bentuk wajah V atau tirus sangat disukai dan dianggap sempurna oleh perempuan di Korea. Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab mengapa operasi pemotongan rahang banyak dilakukan di negara Korea Selatan.
Sementara itu di negara Amerika, warna kulit eksotis justru lebih disukai dan dianggap lebih memiliki daya tarik tersendiri. Itulah mengapa di Amerika justru krim wajah khusus untuk menggelapkan kulit yang laris manis di sana. Bahkan demi mendapatkan kulit yang eksotis untuk memenuhi standar kecantikan ini, banyak perempuan yang rela berjemur agar membuat warna kulitnya menjadi sawo matang yang eksotis.
Berkebalikan dengan Korea Selatan, perempuan di Amerika justru lebih merasa suka dan bangga ketika mereka memiliki bentuk rahang yang tegas sehingga dapat memunculkan kesan berwibawa hanya dilihat dari bentuk wajahnya saja.
Terlepas dari semua standar kecantikan yang ada, tentunya semua orang terlahir dengan keadaan fisik yang berbeda-beda tergantung dari gen orang tua. Setiap orang juga tidak bisa memilih ingin terlahir dengan bentuk fisik seperti apa.
Banyak perempuan yang tidak puas dengan fisik yang dimilikinya, sehingga banyak yang melakukan segala cara agar mereka bisa mengubah fisik demi untuk memenuhi standar kecantikan yang ada, mulai dari operasi plastik, suntik putih, operasi hidung, operasi kelopak mata, operasi pemotongan rahang, dan lain sebagainya.
Adanya standar kecantikan ini tentunya sangat berpengaruh bagi setiap perempuan. Ada yang sejak lahir memiliki warna kulit sawo matang atau hitam . Biasanya, mereka yang memiliki warna kulit sawo matang atau hitam akan diejek oleh teman yang lain. Begitu juga jika ada anak yang bertubuh berisi atau gendut, dia juga akan diejek oleh teman-teman.
Tidak hanya yang bertubuh berisi, yang kurus pun juga diejek sehingga mengakibatkan kepercayaan dirinya turun dan merasa enggan untuk berteman dan bersosialisasi dengan orang lain. Peristiwa ini sering terjadi di berbagai kalangan, tidak hanya di kalangan pelajar saja. Hal yang dilakukan oleh orang yang mengejek atau merendahkan fisik orang lain disebut juga body shaming.
Dampak dari perilaku body shaming ini pun juga banyak. Dampaknya yaitu korban body shaming rentan mengalami rasa rendah diri dan marah kepada dirinya sendiri. Mereka seolah terdoktrin oleh perkataan orang lain sehingga cenderung selalu melihat bentuk tubuhnya dari sisi yang negatif. Hal ini juga mengakibatkan gangguan psikologis pada korban body shaming.
Selain itu, dampak lainnya yaitu mengakibatkan korban menjadi depresi. Depresi yang dialami korban akan menyebabkan orang tersebut merasa cemas, takut, dan khawatir yang parah. Selain itu, perasaan tidak punya harapan dan semangat hidup juga dapat terjadi yang berakhir pada keinginan untuk bunuh diri.
Terkadang banyak orang yang tidak menyadari bahwa dirinya sudah melakukan body shaming kepada orang lain. Oleh karena itu, sangat penting untuk memikirkan segala perkataan agar tidak menyinggung orang lain.
Untuk seseorang yang sering mendapat perlakuan buruk terhadap bentuk tubuh, ada baiknya untuk lebih sering bertemu dengan tenaga ahli, seperti psikolog atau psikiater. Dengan begitu, kesehatan mental pun akan terjaga dengan baik.