Pagi hari yang cerah dan sejuk adalah pagi yang nikmat untuk di rasakan sambil meminum kopi, bukan? Sebelum lebih lanjut perkenalkan diriku, Hai! Perkenalkan namaku Lauren andriata. 

Aku murid dari sekolah yang termasuk daftar ternama SMA terkenal, yaitu SMA Pertra Andhasa. SMA ini adalah SMA yang sering mendapat perwakilan untuk lomba-lomba dan kegiatan lainnya yang di tunjuk oleh kementrian pendidikan. Makannya tidak heran banyak sekali murid-murid berprestasi, dan salah satunya adalah aku.

Aku murid yang cukup banyak dikenal oleh para warga sekolah, dari siswa/i, guru, dan juga kepala sekolah. Aku sering mewakilkan banyak kegiatan lomba ajang prestasi dari sekolah ini. Salah satunya adalah lomba Olimpiade Kebahasaan tingkat kabupaten. 

Aku senang bisa menjadi perwakilan sekolah ini, tetapi... aku juga terkadang mendapat cacian dari beberapa murid yang iri denganku, aku senang bisa menjadi murid yang berprestasi. Dan semua cacian itu aku biarkan saja kecuali dari murid-murid nakal kelas 12. Mereka sering menjatuhkan nama baikku hanya karna tidak suka dengan pencapaian yang aku raih. 

Saat aku berjalan di koridor sekolah aku mendengar langkah kaki seseorang dibelakang ku.

Aku tersentak mendengar suara keras dari seseorang yang menghampiriku.

"Heh! Lu tuh cuma kelas 11 yang cuma nyogok guru jangan belagu ya!"

"Gw juga bisa kali kayak lo! Lo pasti sengajakan pas lo terkenal lo berlagak sombong?! Ya kan guys HAHAHAHAHAHAHAHAHA" Ucap orang itu sambil mendorong badanku sedikit keras dan tertawa bersama teman temannya. 

Dia adalah Andra Keofano Mistra. Anak dari keluarga yang tersohor tetapi kelakuannya yang sama sekali tidak mencerminkan nama keluarganya dengan baik. 

"Maaf kak, saya ga bermaksud ingin seperti itu! Saya cuma ingin bisa membawa nama baik sekolah ini saja! Tolong jangan ganggu saya" ucapku sambil berusaha kabur.

"Gausah berlagak sok pintar lo! Segala bawa-bawa nama baik sekolah" ucapnya. 

"Maaf kak, jika kakak ingin mewakilkan kegiatan lomba lainnya silahkan, Tapi tolong jangan ganggu saya!" ucapku lalu berlari dari segerombolan orang-orang itu. 

"Tch, dasar anak sok pintar, udahlah guys cabut yok!" ucapnya pada teman - temannya itu.

Aku tau, seharusnya kejadian ini di lapor ke guru atau para petinggi sekolah agar tidak terulang lagi. Aku memang lemah, aku tidak bisa untuk lapor kepada guru atau petinggi sekolah lainnya, aku terlalu ragu. 

Hingga akhirnya, kejadian itu terus sekali berulang dan aku dengan mental dan fisik yang luar biasa siap! Aku menunjukan kemampuanku dalam kegiatan perwakilan ajang lomba seni bela diri juara 1 dan juga olimpiade kebahasaan tingkat provinsi juara 1 secara 3 hari berturut turut tanpa henti. 

Satu sekolah pun langsung geger dan kaget akan apa yang aku capai secara bersamaan. Dan karna itu juga aku langsung dipanggil oleh kementrian pendidikan untuk mewakilkan aku untuk berantisipasi dalam kegiatan-kegiatan lainnya. 

Sekarang mulai banyak yang mengagumi ku. Dan para pembully itu juga mulai berminta maaf kepadaku karna pernah membullyku hanya karna iri dengan prestasi. Dan saat pada upacara, aku dipanggil untuk kedepan untuk menyampaikan sesuatu.

"Keberhasilan saya adalah bukan karna sogokan atau apapun itu. Saya berhasil meraih semua ini karna kerja keras saya dan dukungan dari kalian semua yang ada disini, maka jangan pernah untuk menyerah dan teruslah asah bakat kalian untuk mencapai apa yang kalian inginkan! Sekian apa yang ingin saya sampaikan, terimakasih dan tetap semangat untuk menjadi murid yang berprestasi!" Ucapku sebagai penyampaian akhir apa yang saya rasakan bagaimana mengejar suatu pencapaian. 

Hari pun semakin berganti...

Waktu juga semakin melewati...

Dan sekarang aku sedang memakan bekal makananku bersama teman sebangku ku dikelas, perkenalkan namanya adalah Binta Haidra Etervalis. Dia itu anaknya juga pintar dan lumayan sering ikut lomba cerdas cermat!. Kita juga sering belajar bersama.

"Oh iya ren kau tau ga? Katanya pembully mu yang dulu itu sekarang dia mulai aktif dan mengikuti lomba-lomba kepintaran loh!" Ucap Binta

"HAH?! Bagus dong! Dia beneran berubah kayak apa yang dia katakan dan mengejar impiannya menjadi murid yang berprestasi"

"walau sebenernya dia hanya ingin dapet perhatian sih..." Ucap Lauren dengan di akhir yang hanya ia gumamkan.

"Btw ren, kau nanti ikut lomba debat lagi kan? Katanya itu 1 tim ada 2 orang. Kau separtner dengan siapa nantinya?" Tanya Binta.

"Iya nih, ku tidak tau partner debatku nanti siapa. Katanya sih nanti partnerku bakal dipilih sama guru" Ucap Lauren.

Setelah perbincangan itu mereka pun melanjutkan acara makan mereka dengan tenang sampai habis. Saat ingin minum, Lauren mendapat kabar dari guru pembina lomba bahwa dia akan setim dengan Andra. Ya, setim dengan Andra. Kaget? Tentu, pembuat cerita ini juga kaget.

Kabar dari guru pembina itu sedikit membuatku kaget, karna bagaimana bisa Andra setim denganku? Apa benar Andra akan benar-benar menjadi partner tim lomba debatnya? Hahh.. yasudahlah, jalankan saja dan aku harus belajar lagi!.

Disisi Andra Ia juga belajar semakin giat dan rajin, akhir-akhir ini juga dia sering keperpustakaan sekolah hanya untuk belajar dan belajar. Menghabiskan waktunya dengan belajar dan mulai meninggalkan kebiasaan buruknya.

Dan tibalah hari mereka untuk lomba debat!

Dar der dor, begitulah sambutan ajang perlombaan ini. Aku dan Andra sudah duduk di tempat yang sudah di tentukan. Kita menjalani perlombaan ini dengan tegang dan bersemangat.

Poin tim mereka sudah mencapai 28 dan tim sebelah mereka juga 28 poin!. Sungguh menegangkan, bukan?. Selisih yang sama untuk mencapai poin 30. Tim Lauren dan Andra mendapat 1 poin. Tim sebelah mereka juga mendapat 1 poin!. Selisih yang sangat sedikit, hanya tinggal 1 poin lagi dan mereka akan menang.

"Pertanyaan terakhir...."

"Daerah hasil fungsi y=x2−2x−3 untuk daerah asal {x|−1≤x≤4, x∈R} adalah"

Ucap penutur soal dengan lantang

"Lauren, bagaimana? Kau sudah menemukan jawabannya? Ayo cepat!"

Tanya Andra

"Sebentar, aku menemukan jawabannya tetapi aku tidak yakin" Ucap Lauren. Hingga waktu untuk menjawab pun kian ingin habis.

9....8....7....6....5....

Andra pun mengangkat tangannya dan menjawab. 

"Jawabannya adalah...{y| — 4 < y< 5, y £ R}!"

"Yap benar!! Selamat kepada Tim perwakilan SMA Pertra Andhasa, telah memperoleh poin terakhir dan menang di babak terakhir ini!"

"Andra...kita menang?" Tanya Lauren dengan bahunya yang bergetar karna tidak percaya akan memenangkan lomba debatnya bersama Andra.

"Beneran ren! Kita menang di perlombaan kali ini!"Jawab Andra dengan senyuman di akhir. Lalu mereka saling berjabat tangan karna bisa bekerja sama dengan baik.

Keesokannya mereka dipanggil untuk berpidato di depan lapangan upacara apa dan bagaimana rasanya menang perlombaan debat itu dan apa motivasinya.

"Ya, terimakasih semuanya yang sudah mendo'a kan kami dan mendukung agar bisa menang dalam perlombaan debat yang kesekian kalinya sekolah kita bisa menjadi wakil lomba debat terbaik se provinsi"

Ucap Lauren

"Dan motivasi dari kami sendiri adalah, tetap semangat, belajar dan jangan pantang menyerah! Setiap perjuangan pasti ada hasilnya" Lanjut Andra

"Sekian dari kami, sekali lagi terimakasih sudah mau mendukung kami. Kami mohon undur diri.." Ucap mereka bersamaan dengan adanya tepuk tangan yang luar biasa meriah.

Dari situlah kami mulai sirnai masa depan kami dengan berbagai prestasi dan juga meneruskan jenjang pendidikan dari SMA yang melanjut untuk kuliah. Andra melanjutkan pendidikannya di universitas Gajah Mada . Dan aku, ya aku Lauren. Melanjutkan pendidikan di UI alias Universitas Indonesia.

Mensirnai hidup dengan kepercayaan diri dan pantang menyerah adalah jalan hidupku!.