Filsafat sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu Philosofia, yang merupakan gabungan dari dua kata yaitu Philo yaitu cinta dan Shofia yang berarti kebijaksanaan, maka filsafat adalah cinta akan kebijaksanaan. Secara umum Filsafat adalah studi pembelajaran tentang sebuah kehidupan untuk mencari sebuah kebenaran tentang hidup. Pembelajaran tentang filsafat akan bermuara kepada pencarian makna sehingga akan menciptakan sebuah kebijaksanaan.           

Manusia adalah makhluk hidup yang terbentuk dari banyak sifat yang membentuknya, secara umum sifat manusia terbagi dalam 2 kelompok besar yaitu sifat kebaikan dan sifat keburukan. Kedua sifat ini selalu menyertai manusia dalam kehidupan manusia yang akan membawa manusia kedalam kebenaran ataupun kesesatan, kebahagiaan atau kesedihan.

Sifat kebaikan yang ada didalam diri manusia terdapat didalam sebuah tempat yang bernama hati, dan sifat keburukan manusia terdapat didalam sebuah tempat yang bernama hawa nafsu. Ini merupakan keunikan yang ada didalam diri manusia, terdapat dua sifat yang saling berlawan yang membentuk dan menemani kehidupan manusia.

Sebuah keseimbangan sifat yang menjadikan manusia sebagai makhluk yang sempurna, dimana manusia dapat memilih untuk menggunakan hatinya atau hawa nafsunya, disinilah berperan akal manusia yang berperan untuk menganalisa dan memilih antara kedua sifat tersebut.

Terkadang sangat susah untuk memilih antara kedua sifat tersebut, disaat akal menganalisa dan hendak memilih, terdapat perlawan hebat antara hati dan nafsu untuk menguasai akal agar dapat menggunakan salah satu anatara dua sifat untuk reaksi kehidupan manusia. Maka diperlukan penganalisaan yang lebih mendalam tentang kedua sifat dasar manusia tersebut.

Filsafat sifat manusia adalah pemikiran akal untuk menganalisa antara kedua sifat dasar manusia sebagai reaksi atas tindakan yang akan dilakukan oleh manusia. Apakah manusia akan mengikuti sifat kebaikan ataukah akan mengikuti sifat keburukan.


Manusia pertama yang diciptakan oleh tuhan yang maha kuasa adalah Nabi Adam, yang diciptkan didalam di surga yang kemudian tinggal untuk sementara disana, karena penciptaan manusia adalah sebagai Khalifah di Bumi
“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi."

Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." [Al Baqarah 30].

Kemudian tuhan yang maha kuasa menciptakan jasad manusia pertama tersebut dari bahan yang berasal dari saripati tanah, yang kemudian tuhan meniupkan ruh kedalamnya sehingga jasad tersebut hidup. Pada saat ruh ditiupkan oleh tuhan kedalam jasad, sifat-sifat tuhan terbawa oleh ruh kedalam jasad, kemudian tuhan juga memasukkan hawa nafsu kedalamnya, agar menjadi penyeimbang sifat-sifat kebaikan yang terbawa oleh ruh, karena pada hakikatnya tuhan menciptakan manusia sebagai makhluk yang paling sempurna diantara semua makhluk yang ada, kemudian allah menciptakan didalam diri sebuah akal, yang menjadi alat penganalisa dan pengambil keputusan untuk memilih antara kedua sifat dasar yang telah ada didalam diri manusia, apakah akal akan memilih sifat kebaikan ataukah sifat keburukan.

Akal akan menentukan nasib kehidupan manusia selanjutnya, bila akal memilih sifat kebaikan maka manusia akan memperoleh sebuah yang namanya kebahagiaan, begitu juga sebaliknya bila akal memilih sifat keburukan maka manusia akan mendapatkan  sebuah kesedihan.

Sebagai manusia yang sempurna yang memiliki 2 sifat dasar dan sebuah akal untuk alat pengambil keputusan, nabi adam berhak memutuskan reaksi yang akan dia lakukan didalam kehidupannya, hal ini dibuktikan dengan peristiwa turunnya nabi adam ke dunia karena memakan buah khuldi.

Sebelumnya tuhan mengatakan nabi Adam bahwa ia dilarang mendekati dan memakan buah Khuldi, akan tetapi Iblis menggoda nabi Adam untuk mendekati dan memakan buah khuldi, terjadi sebuah persaingan didalam akal nabi adam apakah dia akan memilih sifat kebaikan yaitu mengikuti perintah tuhan, ataukah ia akan memilih sifat keburukan yaitu membangkang perintah tuhan dengan mendekati dan memakan buah khuldi, kemudian akal nabi Adam meilih sifat keburukan yang berasal dari hawa nafsunya, nabi Adam membangkang perintah tuhan dengan memakan buah khuldi, dan terjadilah peristiwa diturunkannya Nabi Adam ke muka Bumi.

Peristiwa ini membuat diturunkannya dia kemuka bumi, membuat Nabi Adam sadar akan kesalahannya, ia kemudian bertobat kembali kejalan kebenaran dengan mengikuti sifat kebaikan yang berasal dari hatinya, dan meninggalkan sifat keburukan yang berasal dari hawa nafsunya. Ini sebagai bukti bahwa manusia mempunyai 2 sifat dasar yaitu sifat kebaikan dan sifat keburukan yang dianalisa dan diputuskan oleh akal, sehingga membuat manuia menjadi manusia bebas dalam menentukan sifat yang mana yang akan dipilih oleh akal manusia sebagai teman dalam reaksi yang akan diambil oleh manusia didalam kehidupannya