Satu Juni, hari ini

Media dan orang-orang ramai berkata

"Saya Pancasila, saya Indonesia"

Dihari ini juga, 

usiamu sudah seperempat abad

Dalam genggaman doa

Ku ucapkan salam dua lima

buat mu adek kedua


Sejenak kuputar masa kecil kita

Bersama kakek kita di Tapian Nauli

Dimana kamu lebih banyak tahu tentangnya

Tentang kisah bekas peluru di punggungnya

Juga tentang sejarah bangsa ini  di masanya


Aku masih ingat penekanan darinya kala itu,

Akan perlunya penghayatan dan pengamalan Pancasila

Pancasila sama dengan rumah kita,

dalam keluarga Ibu Pertiwi

Iya beliau begitu mengagumi Pancasila dan butir-butirnya



Kala itu juga beliau berkisah

Setiap orang punya kebenaran dan kesalahan dimasanya

Kebenaran di masa kami, 

kini dan kelak bisa saja punya defenisi berbeda

Santunlah senantiasa menyikapinya

Kalian disekolahkan, untuk memperbaiki

yang kurang tepat lagi nantinya di masamu

Bukan malah saling menyalahkan nantinya


Adek kedua ku, di hari jadimu ini

Tak ada kado dariku karena kita anak laki-laki

Seperti kata ayah kita dulu

Jangan terlalu terbiasa dengan bingkisan

Silau mata kita nanti dibuatnya

Hari merah pertama dalam sejarah 1 Juni

Saya rasa sudah cukup menjadi kado di pesta emas mu ini

Sejenak kamu bisa melepas kesibukan kerjamu

Mencari saat teduh di batin mu

Memaknai apa karya dan karsa yang telah diperbuat

Untukmu, keluarga kita, masyarakat dan negeri kita

Kami saudara saudari mu dan keluarga mu

Senantiasa menghaturkan doa padaNya untukmu

Selamat untuk seperempat abad usiamu

yang dibingkai dengan hari jadi Pancasila

Kiranya segala hal baik ditambahkanya buat mu


Medan, 1 Juni 2017