Semua wanita punya definisi cantiknya masing-masing. Kecantikan itu selalu melekat pada diri setiap wanita. Definisi kecantikan itu sendiri adalah sesuatu yang indah dan juga menarik. Dan untuk mendefinisikan hal tersebut.
Manusia merupakan makhluk visual yang satu sama lain masing-masing merespon berdasarkan penampilan secara fisik. Itu membuat warna kulit sangatlah penting. Ras dapat menentukan warna kulit. Yang di mana hal tersebut menjadi suatu identitas dan merupakan penilaian yang signifikan.
Fakta mengatakan bahwa warna kulit seseorang tidak bisa disembunyikan. Namun, ras merupakan identitas yang terkonstruksi dan terlihat melalui surat resmi dari pemerintahan.
Asumsi mengenai pentingnya warna kulit sehingga ada warna kulit tertentu yang diunggulkan dan ada warna kulit tertentu yang mungkin dianggap kurang menarik disebut clorism. Bahkan clorism ini sendiri dapet terjadi pada etnis atau ras yang sama. Nah, dari clorism inilah muncul yang namanya diskriminasi warna kulit.
Setiap wanita punya kriteria cantiknya masing-masing. Tubuh yang ideal, kulit yang putih, rambut yang lurus mungkin menjadi dambaan bagi setiap wanita. Dan ketika wanita tidak memiliki kriteria-kriteria cantik tersebut, mereka akan insecure dengan dirinya sendiri. Bahkan tak sedikit dari mereka menganggap bahwa dirinya tidaklah cantik.
Indonesia memiliki ras dan etnik yang beragam. Sehingga Indonesia kaya akan variasi kulit yang diturunkan secara genetik. Mayoritas warna kulit penduduk Indonesia yaitu sawo matang, kuning langsat, hingga putih gading. Jadi, tidak perlu heran apabila banyak jenis kosmestik yang muncul.
Namun, sayangnya sebagian besar wanita tidak menyadari hal ini. Kecenderungan kulit putih atau cerah lebih istimewa dibandingkan dengan kulit berwarna hitam atau gelap. Banyak yang masih menilai kulit putih ialah warna kulit tercantik. Dan beranggapan kulit hitam kurang menarik.
Dengan adanya anggapan seperti ini, semua wanita gencar ingin memiliki kulit putih layaknya orang bule. Mereka beranggapan bahwa dengan memiliki kulit yang putih bisa mendapatkan perhatian dari orang lain.
Maraknya iklan-iklan produk kosmestik yang model iklan tersebut berkulit putih seakan menjelaskan hal ini. Tidak hanya promosi produk kosmestik saja, banyak produk selain kosmetik yang menggunakan model berkulit putih.
Salah satu faktor utama yang membuat pandangan bagi sebagian perempuan dan menciptakan adanya stigma yang mengatakan bahwa cantik itu putih adalah konstrukdi di media massa. Maraknya iklan-iklan produk kosmestik yang model iklan tersebut berkulit putih seakan menjelaskan hal ini. Tidak hanya promosi produk kosmestik saja, banyak produk selain kosmetik yang menggunakan model berkulit putih.
Selain itu, ada faktor lain yang semakin menekankan stigma tersebut. Yaitu masuknya budaya pop seperti halnya K-Pop. Budaya tersebut selalu memperlihatkan wanita pada Negeri Ginseng terutama para penyanyi girl group. Dimana artis dan model kosmetiknya memiliki paras yang cantik, dan memiliki kulit yang putih.
Banyak masyarakat yang telah terpapar oleh informasi dari iklan produk kecantikan oleh pelaku industri memiliki pandangan akan kulit yang ideal. Sementara itu, yang menganggap kulit ideal adalah kulit yang lebih terang. Namun ada yang menganggap sebaliknya bahwa kulit gelap juga tak kalah cantik. Pengertian cantik sifatnya sangat relative.
Semestinya perempuan tidak perlu merasa terbebani akan stigma standar kecantikan pada konstruksi kecantikan yang ditayangkan iklan produk kecantikan. Dengan begitu, konstruksi tersebut bukan lagi menjadi momok yang dapat menindas wanita untuk mengikuti suatu standar kecantikan tertentu.
Kita juga sering menemukan kontes-kontes kecantikan yang di dalamnya didominasi individu berkulit putih. Dari banyaknya hal-hal publik yang didominasi individu berkulit putih membuat orang yang berkulit putih menjadi ikon yang dominan.
Padahal kecantikan yang sesungguhnya tidak hanya berdasarkan warna kulit. Esensi dari kulit yang cantik adalah kulit yang sehat dan terawat. Tetapi akibat mindset yang sudah terbentuk menjadikan warna kulit sawo matang cenderung membuat tidak percaya diri. Setiap wanita itu cantik meskipun terlahir dengan kulit putih maupun sawo matang.
Jadi, tidak perlu minder bagi wanita yang memiliki kulit sawo matang. Mengapa? Kulit cokelat juga banyak memiliki keistimewaan, lho. Orang-orang yang memiliki kulit eksotis cenderung tidak cepat mengalami penuaan, sehingga akan terkesan lebih awet muda.
Kulit yang berwarna gelap juga lebih kuat terpapar sinar matahari. Karena tidak mudah mengalami luka bakar. Kulit yang berwarna gelap memiliki warna yang lebih merata. Tentu saja apabila ada bekas luka menjadi lebih tersamarkan.
Warna kulit putih selalu menjadi idaman setiap wanita. Warna kulit ini selalu standout menggunakan warna apapun.
Pemilik warna kulit kuning langsat juga tak kalah cantik. Warna kulit kuning langsat terlihat cerah dan segar. Berbagai macam pilihan warna makeup dan outfit juga cocok bagi warna kulit kuning langsat. Pasalnya warna kulit ini membuat pemilik kulit tidak pucat.
Masih banyak perempuan di Indonesia yang masih takut untuk menampilkan ekspresi dalam dirinya karena merasa tidak percaya diri dengan penampilan yang dimiliki. So, kita harus nyaman dengan penampilan diri sendiri.
Warna kulit tidak menentukan cantik tidaknya seorang wanita. Because warna kulit membuat kita menjadi spesial. Semua warna kulit yang diberikan oleh Tuhan memiliki keistimewaanya masing-masing.