"Padi dan Kapas" yang Begitu Mengagumkan

"Padi dan Kapas", sejoli yang sangat masyhur di kalangan masyarakat Indonesia. Apanya yang masyhur? Maknanya? Lambangnya? Atau hanya kalimatnya saja yang begitu masyhur? 

Kita tentu saja sangat familiar dengan kalimat "Padi dan Kapas". Gambar padi dan kapas sebagai lambang sila kelima Pancasila yang berbunyi Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Pengetahuan mengenai itu pun sudah dikenalkan sejak kita masih duduk di bangku sekolah dasar, bahkan di taman kanak-kanak.

Diriku pernah begitu kagum dengan lambang "Padi dan Kapas" yang ada dalam Pancasila. Gambar lambang tersebut selalu kulihat di atas papan tulis di kelas semasa duduk di bangku sekolah dasar. Makna yang terkandung begitu mengagumkan dan indah.

"Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Keadilan Sosial, bagi, Seluruh Rakyat Indonesia. Keadilan Sosial, bagi, Seluruh, Rakyat Indonesia.", begitu kira-kira saat diriku menggumam sambil memahami makna dari kalimat pada sila kelima Pancasila itu.

Mengagumkan sekali, bukan? Keadilan sosial tersebut tidak hanya untuk sebagian rakyat Indonesia. Keadilan sosial tersebut untuk seluruh rakyat Indonesia. Betapa damainya negara ini dengan dasar negara yang begitu menakjubkan. Inilah sedikit pemikiranku di masa kecil yang kagum dengan sila kelima Pancasila.

Diriku di masa kecil belum mengenal banyak hal. Diriku sepuluh tahunan yang lalu belum begitu mengerti akan dunia yang sebenarnya. Sekarang, diriku ini justru mencari keberadaan "Padi dan Kapas" yang dulu begitu kukagumkan. 

Satu tahun, dua tahun, tiga tahun, waktu terus berlalu dan semakin banyak hal yang kuketahui dan kumengerti. Sebelum mencari "Padi dan Kapas", akan kita bahas terlebih dahulu mengenai makna "Padi dan Kapas" sebagai lambang dari sila kelima Pancasila. 

Makna "Padi dan Kapas"

"Padi dan Kapas" melambangkan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Sesuai dalam buku pelajaran PPKn yang pernah kubaca, padi dan kapas adalah representasi dari pangan dan sandang yang merupakan kebutuhan pokok seluruh rakyat Indonesia tanpa memandang status maupun kedudukan.

Padi adalah bahan pangan pokok dan sumber kehidupan untuk masyarakat Indonesia. Mayoritas mata pencaharian penduduk Indonesia pun di bidang pertanian, terutama padi.

Sementara itu, kapas adalah bahan utama dalam pembuatan sandang atau pakaian. Padi dan kapas menjadi dua poin penting dalam kebutuhan pokok setiap masyarakat Indonesia yang melambangkan kemakmuran. 

"Padi dan Kapas" melambangkan sila kelima yang bermakna bahwa seluruh rakyat Indonesia berhak mendapat keadilan sosial di bidang manapun guna mencapai kemakmuran bangsa dan negara Indonesia.

Lantas, sudahkan tujuan baik tersebut terlaksana dengan maksimal? Di manakah keberadaan "Padi dan Kapas"? Mengapa masih begitu banyak hal yang bertentangan dengan makna "Padi dan Kapas"?

Padi dan Kapas Memang Bisa Dibeli, tetapi "Padi dan Kapas" Jelas Tidak Bisa Dibeli (Seharusnya)

Jika kita melihat kondisi negara Indonesia baru-baru ini, memang sedang marak berita-berita yang tidak mengenakkan untuk dibaca. Ya, ini mengenai keberadaan "Padi dan Kapas" yang entah sedang disembunyikan di mana. Ini mengenai Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Ada satu kalimat sindiran mengenai sila kelima Pancasila yaitu Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia* (*Syarat dan Ketentuan Berlaku). Apakah kalimat sindiran itu benar-benar terjadi di negara ini?

Sayang sekali, ternyata kalimat sindiran itu memang benar adanya. Kini, "Padi dan Kapas" seakan bisa dibeli dengan uang. Hukum yang tajam ke bawah dan tumpul ke atas pun semakin banyak terjadi. Lalu, untuk apa ada dasar negara? Bukankah dasar negara seharusnya menjadi pedoman dalam berbuat di negara ini?

Diriku pun bertanya-tanya dan mencari-cari di mana keberadaan "Padi dan Kapas" itu. Semakin banyak pihak yang menyepelekan "Padi dan Kapas". Dasar negara yang seharusnya dijadikan acuan dalam bertindak, justru disingkirkan begitu saja oleh beberapa pihak yang sangat tidak bertanggung jawab.

Negara Indonesia telah krisis jiwa keadilan sosialnya. Keadilan sosial yang entah hilang ke mana. Adakah seseorang yang bisa mencarinya? Adakah seseorang yang bisa memasyhurkan makna "Padi dan Kapas" sehingga negara ini tak kehilangan "Padi dan Kapas"-nya?

Memasyhurkan dan Mengimplementasikan "Padi dan Kapas" Mulai dari Diri Kita Sendiri

Diri kita sendiri, ya, dimulai dari diri kita sendiri tentu dapat memberi kontribusi dalam pencarian keberadaan "Padi dan Kapas". Generasi mudalah yang akan meneruskan tujuan mulia dari negara dan bangsa Indonesia. Kitalah yang memiliki peran penting untuk memajukan bangsa Indonesia di masa mendatang.

Kemunduran dalam hal berdasar negara harus segera ditangani. Dasar negara haruslah dijadikan pijakan dalam berbangsa dan bernegara. Salah satunya dalam sila kelima Pancasila. Mulailah untuk menanamkan jiwa keadilan sosial pada diri kita sendiri. Ini akan menjadi awal yang baik untuk negara Indonesia.

Hai, kamu, yang mungkin di masa mendatang akan menduduki kursi-kursi pemerintahan atau kursi-kursi yang lainnya, jangan lupakan tentang pencarian keberadaan "Padi dan Kapas" ini! Ini adalah salah satu tanggung jawab bersama. Bukan hanya tentang aku atau kamu, tetapi tentang kita.

Jika dari kita sendiri tidak ada yang mau memulai, lalu sampai kapan kita akan kehilangan "Padi dan Kapas"?