Dewasa ini kita sering dihadapi oleh berbagai macam keputusan yang mau tidak mau harus segera kita tentukan dan ambil. Sebut saja sewaktu lulus SMA kita dihadapi oleh sebuah keputusan untuk menentukan mau berkuliah di mana dan mengambil jurusan apa. 

Tentu kalian semua yang sudah memasuki usia 17 tahun ke atas pernah mengalami rasa galau saat akan mengambil jurusan tertentu. Ada yang memang sudah yakin dengan jurusan yang diminati dari dulu dan ada juga yang terpaksa memilih jurusan berdasarkan pilihan orang tua. Adakah di sini yang relate?

Tidak jarang dari kita semua masih belum tau apa yang sebenarnya kita sukai dan kita minati. Yang benar saja anak umur 17 tahun disuruh untuk mengambil keputusan yang dampaknya akan begitu besar dikemudian hari, maka rasanya sangat sulit untuk mengambil yang akan sesuai dengan ekspektasi. Sampai disuatu hari ketika kita sudah mengambil keputusan tersebut dan setelah menjalani beberapa minggu kita merasa salah belokan. Jika kamu mengalami hal seperti ini, baca artikel ini sampai habis ya!

Ngomong-ngomong soal itu, kalian sebenarnya percaya tidak dengan kata tadi? salah belokan atau kita sebut saja dengan bahasa sehari-hari dengan salah jurusan. Its does that thing really exist? Aku sering bertanya-tanya apa iya salah jurusan itu hal yang wajar bagi mahasiswa yang katakanlah baru seumur jagung karena aku sendiripun banyak menemukan para mahasiswa baru yang baru seminggu saja berkuliah saja sudah tidak betah dengan jurusan kuliahnya atau bahkan aku juga sering kali melihat di berbagai cuitan twitter mahasiswa akhirpun banyak yang masih merasakan titik jengkel terhadap jurusannya. 

Apakah benar pepatah yang menyebutkan bahwa semakin lama berkuliah maka akan semakin merasa salah jurusan? eits namun ternyata hal tersebut sebetulnya bukan mengarah ke salah jurusan tetapi karena kita tidak berbesar hati menerima bahwa sebenarnya kita memang tidak sanggup berkuliah di sana dan menutupi ketidakmampuan tersebut dengan menggunakan kata salah jurusan. Hal tersebut bagi aku sangat wajar, kita anggap saja dengan sebuah naluri manusia.

Maka dari sini aku bisa menarik kesimpulan bahwa bukan salah jurusan tepatnya, tapi belum bisa mengendalikan jurusan tersebut. Belum menemukan cara untuk menerima keputusan ini dengan lapang dada dan belum siap dengan konsekuensi-konsekuensi plus komitmen yang harus dibuat. 

Intinya, terkadang kita memang harus menghadapi sebuah situasi dan tidak bisa berpaling darinya. Hidup tidak selalu selancar yang kita inginkan tapi yakinlah selalu ada ruang untuk terus merawat apa yang kamu sukai dengan sungguh-sungguh.

Jangan merasa salah jurusan, ketika memilih pindah jurusan pun besar kemungkinan kamu akan berbicara seperti itu lagi 'merasa salah jurusan'. Kalau selalu berpikir seperti itu kapan kita merasa benar di jurusan yang kita ambil? 

Go for it, ok? when you start something you gotta finish it. Takdir sudah ada yang mengatur, tidak mungkin kita diarahin ke sini kalau bukan karena suatu hari nanti kita bakal InsyaAllah menemukan 'kejayaan' kita sendiri. 

Menemukan Motivasi saat Merasa Salah Jurusan

Oke, mungkin itu tadi sedikit perspektif berbeda dari aku, terus bagaimana kalau kita memang sudah benar-benar fiks salah jurusan? Menurut data sebenarnya mahasiswa salah jurusan itu bukan fakta yang sangat mengejutkan. Irene Guntur, seorang Educational Psychologist dari Integrity Development Flexibility (IDF), menyebutkan bahwa 87% mahasiswa di Indonesia itu salah jurusan. Ini serius 87%? kalau diliat-liat memang masuk dalam kategori besar ya. 

Nah, kalau sudah begitu ada 2 cara yang bisa kamu lakukan, yaitu tetap bertahan atau pindah jurusan. Kalau kalian memilih opsi yang pertama maka mau tidak mau harus menjalani perkuliahan selama 4 tahun, tapi tenang saja di sini aku akan memberikan kalian apa saja motivasi yang harus kalian lakukan agar merasa enjoy walaupun merasa salah jurusan.

1. Mengubah Mindset

Cobalah dengan pelan-pelan mengubah mindset pikiran negatif kalian terhadap jurusan kuliahmu ke arah positif. Aku yakin kalian yang merasa salah jurusan itu karena terus-terusan berpikir yang tidak baik dengan jurusanmu. Cobalah untuk mengulik prospek kerja, program unggulan, dan lain sebagainya. Memang awalnya terasa sulit, tapi kita harus mencobanya bukan?

2. Mengikuti UKM yang Sesuai dengan Passionmu

Sebagai suatu wadah pengembangan diri tentu dengan mengikuti UKM yang sesuai minat setidaknya akan membantumu lebih betah terhadap dunia perkuliahan.

3. Selalu Percaya terhadap Rencana Tuhan

Menjadi seorang mahasiswa adalah sebuah privilage. Jauh di luar sana, masih banyak orang yang belum bisa merasakan hal yang sama seperti dirimu. Banyak dari mereka yang harus berjuang lebih keras untuk mendapatkan posisi sepertimu. Kalaupun kamu merasa saat ini berada dalam fase salah jurusan, coba ingat-ingat kembali akan hal ini. 

Tidak akan ada habisnya jika kamu hanya mementingkan ego belaka. Cobalah untuk mulai ikhlas dengan menjalani kehidupan kuliah secara maksimal. Tetap percaya bahwa inilah cara Tuhan membuka jalan terbaik buatmu.

Semangat untuk para mahasiswa di luar sana, ingat kita sudah berjuang sekeras dan selama ini. Buat yang merasa capek hari ini mari kita bertahan sedikit lagi. Oh ya, satu lagi a little reminder buat  kita semua, bukan berarti sesuatu yang bukan passion kamu, tidak bisa kamu lakukan. 

Dan bukan berarti sesuatu yang bukan kamu inginkan itu bukan yang terbaik buat kamu. InsyaAllah Tuhan ngarahin ke sini karena Tuhan tau ini yang terbaik buat kamu.