Sebuah Cerita Angan
Dulu pernah ku-capture momen bersamanya.
Pada saat itu angan melompat 5 tahun setelahnya.
Tetapi aku tersadar, gambar tidak selalu mewakilkan realita.
Ia ada karena campur tangan pembuatnya.
Baru kusadar, gambar itu adalah ilusi belaka.
Angan-angan yang tak pernah jadi nyata.
Tak Pernah Berharap
Sayangku. Cinta kadang melelahkan. Cinta sering membuat Tertawa
Mengapa? Tadinya aku tak pernah berharap, tapi senyumnya memaksaku berharap.
Setelah Aku buka hati, ia seakan mau pergi.
Saat Aku semakin mencintai, ia hilang ditelan misteri.
Lantas aku bertanya, apa benar ini cinta?
Atau hanya kuis sesaat menunggu dering waktu habis memekakkan telinga?
Pada saat itu, air mata menetes seperti tak berharga.
Terima Kasih, Tuhan.
Itu kalimatmu, saat kita sepakat ingin bersama.
Tetapi setelahnya kepahitan dan penuh nestapa.
Kau berubah dingin! Kau Acuh!
Kau tak bergeming saat aku berharap hadirmu yang tak asing.
Lalu? Terima kasih Tuhan mana yang dulu sering kau rapalkan?
Seakan Tuhan kau libatkan, setelah itu kau hempaskan.
12 Malam, Mulai Malam Ketujuh!
Pada malam ketujuh, kemajuan teknologi mempertemukan kita.
Dua manusia yang sedang merasa cemas.
Cemas menanti apakah ada hati yang kan membalas.
Pada malam kedelapan, Kau katakan diriku adalah bagian dirimu yang terlepas.
Yang ditakdirkan Tuhan mengisi harimu, untuk menemani bernapas.
Pada malam kesembilan, Kau nyatakan cinta yang sahkan kita sebagai pasangan baru yang berkelas.
Kebahagiaan diriku seakan seperti pemalas yang tetap naik kelas.
Pada malam kesepuluh, Kurasakan lain soal dirimu dan mengalir di otakku kian deras.
Seakan kulihat ketulusan cintaku tak akan terbalas.
Pada malam kesebelas, Kau akui bahwa ada orang lain diantara hubungan kita yang sudah tak waras.
Seperti menarik pelatuk pistol tepat ke arah jantungku dan menembaknya dengan keras.
Pada malam keduabelas, kau dan aku sudah memilih jalan berpisah dan tak meninggalkan bekas.
Yang kembali mengajariku memilih cinta seharusnya dengan berpikir jernih dan jelas.
Bukan sekedar mengikuti hawa nafsu yang sering membuat diri tak awas.