Burung itu merintih
Memikirkan nasibnya
Selama bertahun–tahun
Ia dijadikan simbol belaka
Di sekolah ia disanjung
Di parlemen ia dipuji
Di stadion olahraga ia dibanggakan
Di layar lebar ia dipuja
Namun ia tahu
Semua hanya retorika
Puja puji fana
Untuk memuaskan nafsu belaka
Di dadanya melekat
Lima simbol suci
Atau pura–pura disucikan
Setidaknya itu yang ia yakini
Bintang melambangkan ketuhanan
Namun bukan semua tuhan
Hanya tuhan-tuhan yang diakui
Tuhan ilegal dibakar dan dikebiri
Rantai melambangkan kemanusiaan
Namun bukan untuk semua manusia
Hanya bagi mereka yang diterima
Oleh masyarakat dan aparatur negara
Beringin melambangkan persatuan
Namun digunakan untuk membenarkan kezaliman
Kepada mereka yang ingin berbeda
Kepada mereka yang menolak untuk disamakan
Banteng melambangkan musyawarah
Namun bukan untuk seluruh rakyat
Tidak bagi mereka yang terbuang
Yang dapat dibungkam tanpa pembelaan
Padi dan kapas melambangkan keadilan
Namun bukan untuk semua warga
Hanya bagi mereka
Yang terlahir dalam kegelimpangan harta
Burung itu menangis
Ia sadar bahwa dirinya hanya alat
Untuk memanipulasi massa
Demi memperpanjang kuasa