Sejarah negara Timor Leste tidak dapat dipisahkan dengan negara Indonesia, sebelum terbentuk menjadi sebuah negara yang merdeka, Timor Leste sudah melewati perjalanan yang panjang dalam pembentukannya sebagai negara Republica Democratica de Timor Leste (RDTL).
Timor Leste merupakan sebuah negara kecil yang terletak di Utara benua Australia dan Selatan Negara Republik Indonesia. Negara ini pernah diduduki oleh 3 negara yaitu Portugis, Jepang, dan Indonesia.
Sebelum menjadi negara Timor Leste, negara ini merupakan bagian dari negara Indonesia dengan nama Timor-Timur yang kemudian memisahkan diri pada masa pemerintahan B.J Habibie melalui opsi yang diberikan pada saat Referendum.
Timor Leste sebagai suatu Negara merdeka dan berdaulat mendapat Pengakuan dari komunitas Internasional terhadap kedaulatan Negara Timor Leste pada tanggal 20 Mei 2002 dengan ditandai Lembaga UNTAET yang menyerahkan Kekuasaan Administrasi Kepada Pimpinan Timor Leste melalui upacara di Dili Tasi Tolu.
Sebelum mendapat kemerdekaan pada tahun 2002 negara ini penuh dengan konflik, di mana kekerasan dapat ditemui di setiap sudut kota, tingkat diskriminasi dan kriminalitas yang tinggi yang membuat negara tersebut menjadi tidak aman.
Meskipun Timor Leste sudah menjadi negara yang merdeka dan mendapat pengakuan secara De Facto and De Jure, namun hal tersebut tidak menjadi jaminan bagi negara ini untuk dapat bergabung dengan organisasi internasional ataupun lembaga internasional lainnya.
Hal ini disebabkan karena keadaan situasi politik dan sosial ekonomi negaranya yang belum stabil. Bahkan negara ini masih belum dapat memenuhi kebutuhan rakyatnya dan juga menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh negaranya sendiri.
Dalam segi ekonomi, negara ini masih tergolong ke dalam negara miskin, hal ini terlihat dari tingkat pertumbuhan ekonominya yang lemah di mana pertumbuhan produk domestik brutonya yang memiliki pergerakan yang lambat sehingga hal ini menyebabkan negara ini mengalami ketertinggalan yang jauh dibandingkan dengan negara yang ada di Asia Tenggara.
Bahkan dalam bidang pendidikan kebanyakan dari masyarakat Timor Leste menempuh pendidikan di negara Indonesia, dalam hal ini terlihat bahwa pendidikan di negara tersebut belum cukup baik dalam segala sisi.
Sedangkan untuk keadaan sosial budayanya, masyarakat negara ini masih jauh dari kata sejahtera di mana tingkat kemiskinan masih tinggi dan bahkan sebagian dari rakyatnya baik itu orang dewasa maupun balita masih banyak yang mengalami gizi buruk.
Sejak menerima kemerdekaannya pada tahun 2002 Timor Leste mengajukan diri untuk menjadi anggota ASEAN, namun pengajuan tersebut ditolak oleh dewan pengurus ASEAN karena negara tersebut belum memenuhi segala kriteria untuk menjadi anggota ASEAN.
Malaysia dan Indonesia merupakan negara anggota ASEAN yang memberikan dukungan penuh kepada Timor Leste untuk menjadi bagian dari ASEAN. Meskipun Indonesia sempat memiliki hubungan yang tidak baik dengan Timor Leste namun Indonesia tetap memberikan dukungan penuh bahkan negara Indonesia membawa keinginan Timor Leste untuk menjadi anggota ASEAN ke dalam forum rapat besar ASEAN.
Namun keinginan tersebut masih mendapat penolakan dari negara Laos dan Singapura karena menganggap ketika Timor Leste menjadi bagian dari ASEAN hanya akan menjadi beban bagi anggota ASEAN lainnya.
Hal ini disebabkan karena negara tersebut masih memiliki banyak permasalahan yang belum dapat diselesaikan oleh pemerintahannya sendiri.
Dukungan yang diterima oleh Timor Leste dari Indonesia memiliki arti penting bagi keberhasilan dan kemajuan negara tersebut. Dukungan yang diterima oleh negara ini tidak hanya dari ketua DPR namun juga berasal dari Kementerian Luar Negeri Indonesia sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 56 tahun 2015 tentang Kementerian Luar negeri..
Dukungan yang diberikan oleh Indonesia bagi Timor Leste juga diberikan secara konkret dan politis yang terbentuk dalam wujud pengembangan kapasitas guna mempersiapkan negara tersebut sebagai anggota ASEAN.
Semenjak mengajukan diri menjadi anggota ASEAN pada tahun 2011, Indonesia terus berupaya memberikan bantuan kepada Timor Leste karena pada saat itu Timor Leste belum mampu memenuhi syarat untuk menjadi anggota ASEAN.
Bentuk bantuan yang diberikan itu yaitu pembangunan infrastruktur dan menjalin kerjasama dalam bidang ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan perekonomian negara tersebut.
Dalam hal ini terlihat bahwa Indonesia benar-benar menjalankan prinsip luar negerinya yaitu bebas aktif dengan menunjukkan sikap netralnya terhadap Timor Leste, meskipun kedua negara ini sempat memiliki hubungan yang kurang baik. Namun Indonesia tetap memberikan dukungan penuh untuk Timor Leste agar menjadi bagian dari ASEAN.
Perjuangan Timor Leste untuk menjadi bagian dari ASEAN akhirnya memberikan titik terang, yaitu pada tanggal 11 Oktober 2022. Seluruh anggota ASEAN setuju jika Timor Leste menjadi anggota ASEAN yang ke 11, hal ini diumumkan langsung oleh Kamboja yang pada saat itu menjadi tuan rumah dalam pertemuan anggota ASEAN yang ke 31.
Indonesia sebagai salah satu pendiri ASEAN yang sejak awal memberikan dukungan penuh kepada Timor Leste untuk menjadi anggota ASEAN memberikan respon yang sangat baik ketika Timor Leste sah menjadi anggota ASEAN yang ke 11.