Sebuah bangunan menjulang tinggi ke angkasa, sangat megah berdiri di sepanjang pinggir jalan Gajah Mada Jempong Baru, Mataram, Nusa Tenggara Barat.  Universitas Islam Negeri Mataram, tempat roda aktivitas ribuan mahasiswa.

Mahasiswa adalah mereka yang melanjutkan pendidikan ke jenjang Perguruan Tinggi, dan Universitas yang akan menjadi sarjana.

Mahasiswa merupakan generasi muda yang menentukan masa depan bangsa. Bagaimana bangsa di masa yang akan datang tergantung dari bagaimana mahasiswa dan pemudanya hari ini. 

Bila mahasiswa hanya menjadikan kuliah sebagai media mencari gengsi atau kuliah karena ikut tren di masyarakat, maka kita pastikan negara di masa depan tidak ada perubahannya. 

Sebaliknya, mereka yang menjadikan kampus sebagai rumah menuntut ilmu pengetahuan. Sehingga mereka mampu menjadi intelektual yang berperan dan memiliki sumbangsih dalam meningkatkan sumber daya manusia. Maka bangsa kita akan memiliki masa depan yang gemilang.

"Mahasiswa merupakan seorang intelektual dan cendekiawan muda yang kehadirannya diharapkan mampu meningkatkan kualitas pendidikan serta meningkatkan sumber daya manusia yang terpelajar dan berpendidikan bagai generasi setelahnya". Ujar Sarwono.

Selain datang ke kampus masuk kelas mengerjakan tugas, dan persentase mahasiswa juga harus mampu menjaga nilai-nilai masyarakat dan sosial. Mereka berperan dan berfungsi menjaga nilai-nilai masyarakat yang memiliki kebenaran. Misalnya menjunjung kejujuran, keadilan, gotong-royong, empati, integritas dan tradisi yang berkembang di masyarakat

Gerakan Mahasiswa adalah gerakan perubahan yang mampu membawa masa depan bangsa ke yang lebih baik

Siti Jubaedah. Beberapa Gerakan Perubahan yang Dilakukan Mahasiswa Indonesia

1. Gerakan Mahasiswa Pada Tahun 1908

Gerakan Mahasiswa 1908 di kenal dengan gerakan Budi Utomo. Gerakan ini, dimulai di Jakarta, 20 Mei 1908 oleh pemuda, pelajar,   mahasiswa dari lembaga pendidikan STOVIA.

Mereka yang mendirikan organisasi ini, di antaranya Dokter Sutomo, dengan tujuan mengadakan perubahan-perubahan terutama perluasan pengajaran. Maka usaha pertama yang dilakukan adalah dengan mengadakan Studiefonds. 

Tujuan gerakan ini adalah: Kemajuan yang selaras buat negeri dan bangsa, terutama dengan memajukan pengajaran, pertanian, peternakan dan dagang, teknik dan industri, serta kebudayaan Munculnya gerakan Budi Utomo merupakan sejarah awal yang menandai munculnya sebuah angkatan pembaharu dengan kaum terpelajar dan mahasiswa sebagai aktor terdepan

Misi utamanya adalah menumbuhkan kesadaran kebangsaan dan hak-hak kemanusiaan di kalangan rakyat Indonesia untuk memperoleh kemerdekaan, dan mendorong semangat rakyat melalui penerangan-penerangan pendidikan yang mereka berikan, untuk berjuang membebaskan diri dari penindasan kolonialisme penjajah.

2. Gerakan Mahasiswa 1928

Gerakan 1928, membentuk gerakan yang amat berpengaruh, karena keaktifannya dalam diskursus kebangsaan kala itu. Gerakan yang pertama membentuk kelompok studi Indonesia, dibentuk di Surabaya tanggal 29 Oktober 1924, oleh Soetomo. Kedua, membentuk kelompok studi umum yang dilakukan oleh Nasionalis dan mahasiswa sekolah tinggi teknik di Bandung pada tanggal 11 Juli 1925, yang dimotori oleh Soekarno.

Kemudian muncul Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI) Tahun 1926, yang terinspirasi dari dua gerakan di Surabaya dan Bandung. Gerakan Studenten Islam Studie Club (SIS), bagi mahasiswa Islam pada tahun 1930 an Dari kebangkitan kaum terpelajar, mahasiswa, intelektual, dan aktivis pemuda itulah, munculnya generasi baru pemuda Indonesia yang memunculkan Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. 

Sumpah Pemuda dicetuskan melalui Kongres Pemuda II yang berlangsung di Jakarta pada 26-28 Oktober 1928, dimotori oleh PPPI.

3. Gerakan Mahasiswa 1945

Gerakan 1945. Gerakan yang sudah berkembang menjadi gerakan partai politik, yang mengakibatkan Kelompok Studi Indonesia berubah

menjadi Partai Bangsa Indonesia (PBI), sedangkan Kelompok Studi Umum menjadi Perserikatan Nasional Indonesia (PNI). Akibat dari pengaruh Belanda yang menjadi Liberal.

Namun  Jepang jauh lebih represif dari pada Belanda. Ditandai dengan Jepang melarang organisasi pelajar, mahasiswa , dan membubarkan kegiatan yang berbau politik

Karena kondisi ini. Pelajar dan mahasiswa lebih memilih melakukan kegiatan diskusi dari asrama ke asrama. Ada tiga asrama yang terkenal dalam sejarah gerakan 1945, yang banyak berperan besar dalam melahirkan sejumlah tokoh, yaitu Asrama Menteng Raya, Asrama Cikini, dan Asrama Kebon Sirih.

Tokoh-tokoh yang lahir dari ketiga asrama inilah yang nantinya menjadi cikal bakal generasi 1945, yang menentukan kehidupan bangsa.

Peran yang sangat penting dalam sejarah untuk angkatan muda 1945, adalah kasus gerakan kelompok bawah tanah yang antara lain dipimpin oleh Chairul Saleh dan Soekarni saat itu, yang terpaksa menculik dan mendesak Soekarno dan Hatta agar secepatnya memproklamirkan kemerdekaan, peristiwa ini dikenal kemudian dengan peristiwa Rengasdengklok.

4. Gerakan Mahasiswa 1966

Gerakan angkatan ini membentuk Perserikatan Perhimpunan Mahasiswa Indonesia (PPMI).

Angkatan '66 mengangkat isu Komunis sebagai bahaya laten negara. Gerakan ini berhasil membangun

kepercayaan masyarakat untuk mendukung mahasiswa menentang Komunis yang ditukangi oleh PKI (Partai Komunis Indonesia)

Setelah Orde Lama berakhir, aktivis Angkatan '66 pun mendapat hadiah yaitu dengan banyak yang duduk di kursi DPR/MPR serta diangkat dalam kabinet pemerintahan Orde Baru.

Di angkatan ini melahirkan tokoh yang sangat idealis, yang sampai sekarang menjadi panutan bagi mahasiswa-mahasiswa yang idealis setelah masanya, dia adalah seorang aktivis yang tidak peduli mau dimusuhi atau didekati yang penting pandangan  idealis-nya tercurahkan untuk bangsa ini, dia adalah Soe Hok Gie yang pada akhirnya meninggal di usianya yang masih muda.

5. Gerakan Mahasiswa 1974

Gerakan angkatan ini, diawali dengan reaksi terhadap kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), aksi protes lainnya yang paling mengemuka disuarakan mahasiswa adalah tuntutan pemberantasan korupsi.

Selanjutnya apa yang disebut gerakan "Mahasiswa Menggugat" yang dimotori Arif Budiman yang program utamanya adalah aksi pengecaman terhadap kenaikan BBM, dan korupsi.

Gerakan angkatan tahun 1972, mahasiswa juga telah melancarkan berbagai protes terhadap pemborosan anggaran negara yang digunakan untuk proyek-proyek eksklusif yang dinilai tidak mendesak dalam pembangunan, misalnya terhadap proyek pembangunan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di saat Indonesia haus akan bantuan luar negeri.

Ricklefs menuturkan kejadian Januari 1974 " Kunjungan Perdana Menteri Tanaka Kakuei ke Jakarta pada bulan Januari 1974, memicu kerusuhan yang paling buruk di ibu kota sejak kejatuhan Soekarno, sebuah peristiwa yang dikenal dengan Malari (Malapetaka Januari). Para mahasiswa dan pemuda kota yang miskin membakar sekitar 800 mobil dan 100 gedung, dan merampok banyak toko yang menjual produk-produk Jepang"  kericuhan ini membuat sejumlah mahasiswa di jebloskan ke penjara.

6. Gerakan Mahasiswa 1978

Gerakan angkatan 1978. Gerakan yang menaruh fondasi awal untuk berani menyuarakan kebenaran, mengkritik dan menyampaikan aspirasi secara terbuka.

Mahasiswa melakukan gerakan menyerang cara kampanye, cara memilih legislatif-legislatif dan cara pencoblosan yang di lakukan pemerintah Soeharto.

Soeharto terpilih untuk ketiga kalinya dan tuntutan mahasiswa pun tidak membuahkan hasil

Meski demikian, perjuangan gerakan mahasiswa 1978 telah meletakkan sebuah dasar sejarah, yakni tumbuhnya keberanian mahasiswa untuk menyatakan sikap terbuka untuk menggugat bahkan menolak kepemimpinan nasional.

Selaku mahasiswa hari ini, tidak sepatutnya kita apatis terhadap kebijakan elite pemerintah yang tidak berpihak kepada rakyat kecil

Harapan besar perubahan bangsa terletak di pundak kita. Karena mahasiswa bergerak dengan nilai idealisme, dan integritasnya. Tan Malaka berucap, " Idealisme adalah kemewahan terakhir yang di miliki Pemuda/mahasiswa"

Bukan saja perubahan, akan tetapi kelestarian nilai-nilai masyarakat, tradisi dan adat adalah tanggung jawab besar mahasiswa dan pemuda.