Pernah enggak sih terlintas suatu pertanyaan di pikiran kalian ketika melihat ayam. Kalo saya sendiri sih, iya. Coba deh kalian ingat lagi ayam itu posisi matanya dimana? Mata ayam itu posisinya satu di samping kanan dan satu di samping kiri, di tengahnya ada paruh yang memanjang, kebayangkan?

Dengan posisi mata di samping, gimana coba cara mereka melihat? Ini yang membuat diriku penasaran. “Ya tinggal melihat aja”, “Ya gitu” jawab mereka ketika saya tanyakan tentang hal ini. Ada juga yang hanya menggeleng dan tertawa. Tentunya jawaban tersebut belum bisa menjawab rasa penasaranku.

Pertanyaan yang ada di pikiran saya adalah ayam kalau lihat objek di kanan atau di kiri perlu nenggok dulu nggak ya? Kan matanya satu-satu udah di samping haha. Terus kalo mereka lihat objek di depannya gimana?

Setelah aku ingat kembali ternyata bukan ayam saja yang memiliki posisi mata di samping. Ternyata hewan yang berjenis unggas umumnya memiliki posisi mata seperti itu, kecuali burung hantu. Hewan lain seperti sapi, kelinci, dan ikan pun memiliki posisi mata yang hampir sama.

Lalu, Bagaimana cara ayam melihat? Begini penjelasannya.

Bidang Pandang 

Sebelum itu kita harus mengenal dulu apa itu bidang pandang dan tipe-tipe bidang pandang. Bidang pandang adalah cakupan area yang dapat ditangkap oleh indera penglihatan suatu organisme. Kemudian ada dua tipe bidang pandang yang diketahui, yaitu bidang pandang monokular dan bidang pandang binokular.

Bidang pandang monokular adalah bidang pandang yang hanya dihasilkan dari satu mata, sedangkan bidang binokular adalah gabungan bidang pandang dari dua mata atau lebih. Umumnya organisme yang mempunyai dua mata memiliki bidang pandang monokular dan binokular.

Stereoskopi 

Kemudian kita akan membahas tentang stereoskopi. Apa itu stereoskopi? Sederhananya, stereoskopi adalah tingkat perbandingan antara bidang binokular terhadap bidang monokular. Semakin tinggi nilai stereoskopi dari sebuah bidang visual, maka semakin dominan bidang binokular terhadap bidang monokular. Contohnya, burung hantu memiliki bidang pandang binokular yang lebih besar karena nilai stereoskopi burung hantu lebih tinggi jika dibandingkan dengan burung merpati, seperti yang ditunjukkan pada gambar.

Mengapa tingkat stereoskopi pada hewan berbeda-beda? Simpelnya karena kebutuhan dari bidang visual terhadap kemampuan bertahan hidup dari tiap hewan berbeda-beda. Secara umum semakin tinggi nilai stereoskopi dari suatu organisme, maka semakin kuat juga persepsi tiga dimensi terhadap jarak yang dijangkaunya, sehingga lebih mampu memusatkan perhatian pandangan terhadap suatu objek.

Oleh karena itu biasanya hewan pemangsa memiliki nilai stereoskopi yang tinggi. Sebaliknya, semakin rendah nilai stereoskopi, semakin lemah pula persepsi tiga dimensi terhadap jarak yang dijangkau, namun sebagai gantinya dapat menunjang penglihatan panorama. Maka dari itu biasanya yang memiliki nilai stereoskopi rendah adalah para mangsa.

Oke, lalu kenapa kita harus mengetahui hal-hal di atas? Tentunya, supaya kita lebih memahami ayam.

Kita tahu bahwa ayam termasuk kedalam jenis unggas, begitu juga dengan burung. Maka dapat dikatakan bahwa ayam atau burung pada umumnya memiliki bidang pandang binokular. Untuk mengetes apakah ayam  memiliki bidang pandang binokular. Coba lihat kepala ayam dari depan. Jika kedua matanya terlihat maka ayam memiliki bidang pandang binokular.

Loh? Tapi kan ayam matanya ada di samping. Iya, tapi kita perlu tahu juga kalau posisi mata di samping tidak begitu masalah jika sudut yang dimiliki kedua mata memungkinkan terjadinya perpotongan antar dua bidang pandang.

Jadi, ayam mempunyai mata di samping kepalanya yang dapat membuat mereka melihat bidang pandang yang lebih luas. Ayam bisa melihat sekitarnya dengan sudut 300 derajat. Dengan bidang pandang binokular 30 derajat. Penglihatan ini lebih luas jika dibandingkan dengan penglihatan manusia.

Bidang pandang binokular ayam lebih rendah daripada bidang pandang monokularnya karena ayam bukanlah hewan pemangsa. Biasanya hewan yang menjadi mangsa memiliki stereoskopi yang lebih rendah dibandingkan hewan pemangsa. Hal ini sudah dijelaskan sebelumnya.

Oleh karena itu, ayam dapat mendeteksi ancaman dari hampir semua arah, kecuali tepat di belakang kepalanya. Oleh sebab itu pula, ayam harus menggoyangkan kepalanya untuk dapat fokus terhadap suatu objek. Jadi, ketika kita mendekati ayam, mereka akan menggoyangkan kepalanya untuk dapat dengan jelas melihat diri kita.

Sistem dari mata kiri dan mata kanan ayam juga berbeda namun saling melengkapi. Mata kiri ayam mengirimkan informasi ke bagian otak kanan ayam sedangkan mata kanan mengirimkan informasi ke bagian otak kiri ayam. Sistem ini dinamakan sistem mata ganda.

Sistem dari mata kanan ayam tidak mudah teralihkan karena terfokus pada jarak dekat, contohnya ketika mendapat cacing di tanah. Tetapi mata kiri lebih mudah teralihkan, seperti melihat adanya pergerakan predator mendekat. Mata kiri ayam berfungsi dengan baik untuk aktivitas yang melibatkan persepsi kedalaman. Jadi seekor ayam yang melihat elang mendekat kemungkinan besar akan mengintip dengan hati-hati ke raptor dari mata kirinya.

Nah, jadi itu sedikit penjelasan tentang bagaimana ayam melihat. Bagaimanapun itu, ayam dapat melihat semua perbuatan kalian di depan matanya.


Sumber Referensi:

Damerow, Gail. 2020. Here’s How Chickens Watch for Predators. https://gaildamerow.com/heres-how-chickens-watch-for-predators/. Diakses pada 16 Desember 2022.

Ekananda, Adithya. 2020. Bagaimana Penglihatan Ayam Mengingat Ayam Mempunyai Dua Mata di Sisi Kepalanya?. https://id.quora.com/Bagaimana-penglihatan-ayam-mengingat-ayam-mempunyai-dua-mata-di-sisi-kepalanya. Diakses pada 4 Desember 2022.

Magnaterra, Anna, dan Shawna Weimer. 2021. A Bird's Eye View: The Chicken Visual System. https://en.engormix.com/poultry-industry/articles/birds-eye-view-chicken-t46506.htm. Diakses pada 10 Desember 2022.