Siapa sih yang saat ini masih ngak tau apa itu piala dunia? Hah? Masih ada yang gak tau? Yaudah kalau masih ada yang belum tau, tak kasih tau sob. Jadi, piala dunia itu adalah kompetisi sepak bola tingkat dunia yang dirayakan setiap empat tahun sekali pada pertengahan tahun yang diselenggarakan di salah satu negara.
Sebelum mengikuti piala dunia ini, setiap negara harus mengikuti kualifikasi terlebih dahulu sob. Nah setelah mengikuti kualifikasi secara bertahap, sehingga tersisa 32 negara yang akan mengikuti piala dunia.
Nah sekarang sudah tau kan apa itu piala dunia, tapi kenapa ya piala dunia tahun ini rasanya ada yang berbeda dari piala dunia tahun sebelum-sebelumnya? Hmm. Salah satu alasannya adalah piala dunia tahun ini dilaksanakan pada bulan November sampai December.
Alasannya cukup simpel, yaitu menghindari suhu panas yang berlebih karena piala dunia tahun ini diadakan di Qatar sob.
Memangnya sepanas apa Qatar pada pertengahan tahun? Ternyata rata-rata suhunya 40° C, bahkan suhunya bisa mencapai 45°C, panas sekali bukan. Apalagi untuk negara-negara Eropa yang suhu rata-ratanya hanya 29°C saja. Tentu hal ini akan sangat merugikan negara-negara dengan rata-rata suhu yang cukup dingin.
Okelah jadwal piala dunia diundur ke bulan November, lalu apa masalah selanjutnya? Masalahnya adalah jadwal piala dunia tersebut dilaksanakan di tengah-tengah liga diseluruh dunia sedang berjalan. Akibatnya tidak sedikit dari pemain mereka yang tidak bisa mengikuti ajang piala dunia tersebut dikarekan cidera.
Mane, Kante, Pogba, Werner, dan masih banyak lagi. Nama tersebut merupakan beberapa pemain bintang yang absen mengikuti piala dunia tahun ini dikarenakan cidera. Sehingga sangat disayangkan sekali tidak bisa melihat mereka menari dengan bola pada saat masa keemasan mereka.
Selain jadwalnya yang berbeda, aturan-aturannya juga berbeda. Mulai dari dilarangnya membawa minuman beralkohol, dilarang berpakaian terbuka, dilarang merokok di ruang publik, sampai LGBTQ dilarang.
Hal ini menurut saya ya wajar-wajar saja, karena Qatar merupakan salah satu negara islam di dunia. Bebas dong tuan rumah membuat aturan-aturan yang sesuai adat dan kebiasaan di Qatar.
Namun tidak sedikit juga negara yang menentang kebijakan Qatar tersebut, contohnya Jerman dan Inggris. Dua negara tersebut ngotot ingin mengkampanyekan LGBTQ di Qatar dengan cara memakai ban kapten yang berwarna Pelangi bertuliskan “One Love”.
Hal tersebut membuat Qatar marah dan melaporkan kepada FIFA. Tentu saja FIFA tidak tinggal diam dengan cara mengancam memberikan kartu kuning jika terdapat kapten yang memakai ban kapten tersebut. Bahkan FIFA berencana mendiskualifikasi jika ada tim yang memaksa memakai atribut tersebut.
Bayangakan saja, jika ada tamu datang ke rumahmu dan berbuat seenaknya apa yang kamu rasakan? Pasti jengkel kan? Begitu pula dengan kejadian tersebut. Ingat kata pepatah “'di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung”.
Selain peraturan-peraturannya yang kontroversial, ternyata dalam mempersiapkan piala dunianya juga cukup kontroversial loh sob. Bayangakan, untuk membangun sarana dan prasarana menimbulkan korban yang sangat banyak. Diperkirakan sekitar 6.500 migran dari berbagai negara menjadi korban. Angka yang cukup besar bukan untuk ukuran nyawa manusia.
Namun, Nasser Al Khater selaku CEO piala dunia di Qatar mengatakan dengan tegas bahwa hal itu sama sekali tidak benar. Ia menegaskan bahwa media terlalu melebih-lebihkan informasi yang diterima sehingga yang sampai kepada publik berbeda dari fakta yang ada di lapangan. Hmm jadi bingung yang bener yang mana nihh.
Dibalik semua kontroversi tersebut, ternyata Qatar mempersiapkan piala dunia ini dengan sangat serius loh. Bayangkan saja anggaran yang digunakan untuk piala dunia di Qatar saja mencapai $220 miliar USD atau setara dengan 3,452 kuadriliun rupiah. Hal ini menjadikan piala dunia di Qatar menjadi piala dunia dengan anggaran termahal.
Bandingkan dengan piala dunia termahal ke dua yaitu di Rusia yang menghabiskan anggaran $14,2 miliar USD atau setara dengan 222 triliun rupiah. Maka dari itu Nasser berharap piala dunia kali ini menjadi piala dunia tersukses.
Dan juga piala dunia ini menjadi piala dunia terakhir loh bagi sebagian pemain bintang seperti Ronaldo, Messi, Neymar, Suares, Modric, dll. Alasannya adalah usia mereka yang sudah cukup tua untuk ukuran pemain sepak bola profesional. Tak jarang melihat mereka dimainkan menjadi pemain pengganti bukan menjadi starter lagi.
Tetapi, masih banyak juga pemain muda berbakat yang siap meramaikan event piala dunia kali ini, seperti Mbappe, Foden, Musialla, Pedri, Gavi, dll. Bahkan kemaren Gavi berhasil mecetak goll pertamanya pada usia 18 tahun 110 hari. Hmm cukup muda bukan. Tapi tetap peran pemain senior tidak kalah penting untuk menjaga mental dan semangat juang tim.