Belakangan ini tersiar di media elektronik mengenai hasil jajak pendapat mengenai pemilihan Presiden tahun 2024 oleh beberapa lembaga peneliti, walaupun pelaksanaannya masih beberapa tahun lagi.
Beberapa lembaga peneliti telah menyampaikan mengenai hasil jajak pendapat yang telah dilakukannya dengan merujuk kepada beberapa nama yang sangat dikenal luas dalam masyarakat.
Masing-masing lembaga peneliti menyampaikan persentase dari nama tokoh calon Presiden yang dianggap layak untuk maju dalam pemilihan Presiden tahun 2024 sesuai hasil jawaban pilihan responden.
Tokoh-tokoh tersebut diperkirakan oleh lembaga peneliti yang nantinya akan maju dalam ajang pemilihan Presiden tahun 2024, dan selama ini telah menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat.
Tentu hal ini menjadi sangat menarik karena sejak awal masyarakat telah diberikan berbagai informasi terkait tingkat popularitas para tokoh yang diperkirakan akan maju dalam pemilihan Presiden tahun 2024.
Walaupun nama-nama yang disampaikan oleh lembaga peneliti tersebut masih bersifat sementara dan berdasarkan hasil jajak pendapat yang telah dilakukannya. Tentu perkiraan dan ramalan para calon Presiden dalam pemilihan Presiden tahun 2024 akan terus bermunculan sampai dengan mendekati hari pemilu umum Presiden nanti.
Di samping itu beberapa petinggi Partai Politik belum ada yang memberikan tanggapan dari hasil jajak pendapat tersebut.
Para pimpinan partai masih santai dalam menyikapi hasil jajak pendapat untuk pemilihan Presiden tahun 2024 dari lembaga peneliti.
Nama-nama calon Presiden yang disampaikan oleh lembaga peneliti dalam melakukan jajak pendapat seperti Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, Sandiago S. Uno, Ridwan Kamil dan Puan Maharani.
Tentu masyarakat sangat mengenal nama-nama tokoh tersebut yang sangat dikenal luas dalam dunia politik di negara kita, di samping itu mereka adalah tokoh yang mumpuni dan berpengalaman dibidangnya.
Dari latar belakang pengalaman serta karier politik yang telah dirintis dan dibangun oleh para calon Presiden dalam pemilihan Presiden tahun 2024 yang mengemuka dalam jajak pendapat tersebut, maka keenamnya sangatlah patut untuk dicermati.
Karier politik dan prestasi kerja yang dimiliki oleh para calon tentu memiliki keterwakilan masyarakat pemilih mengenai kriteria sosok calon Presiden nantinya, demikian juga mereka saat ini ramai diperbincangkan.
Persentase dari jajak pendapat yang disampaikan oleh lembaga peneliti tersebut dapat menjadi bagian pertimbangan masyarakat dalam menerawang ke depan untuk calon yang akan maju dalam pemilihan Presiden tahun 2024. Para calon rata-rata masih tergolong usia muda, hanya Prabowo Subianto yang telah menginjak usia 71 tahun.
Memang usia bukan penghalang bagi seseorang untuk berkompetisi, seperti pepatah tua-tua kelapa, makin tua makin berminyak, semakin tua semakin berisi dengan ilmu pengetahuan.
Lantas apakah para pemilih potensial akan menjadikan hasil jajak pendapat sebagai ukuran dalam memilih calon Presiden nantinya.
Ataukah para pemilih hanya memandang bahwa persentase hasil jajak pendapat dari lembaga peneliti benar-benar menjadi tolak ukur yang pasti bagi seorang calon agar dapat diterima di masyarakat.
Hasil jajak pendapat saat ini tentu belum dapat dijadikan sebagai ukuran dalam menentukan kemenangan seseorang, bahkan naik-turun persentase pemilih masih dapat berubah.
Kenali mereka dan cermati prestasi apa yang telah diukir dalam sejarah bangsa ini, agar pertarungan pemilihan Presiden tahun 2024 bukan hanya sekedar menebar janji.
Amati prestasi dan hasil kinerja mereka selama menjabat sebagai pejabat publik agar kita tidak terjebak dalam hingar-bingar janji-janji yang senantiasa didengungkan pada saat kampanye.
Dengan jumlah penduduk 270.203.917 jiwa yang tersebar di 34 provinsi sangatlah memiliki pemilih-pemilih potensial, mereka adalah pemilih yang cerdas. Apalagi sebagai pemilih potensial yang cerdas tentu memiliki pandangan dan cara pikir yang tidak mudah untuk dipengaruhi.
Mereka memandang bahwa gagasan cemerlang yang telah diwujudkan dalam prestasi nyata dari para calon sebagai wujud kinerja selama ini akan menjadi ukuran bagi seorang calon Presiden yang akan berkompetisi.
Prestasi kerja dari para calon yang senantiasa ditunjukkan dalam kerja nyata dan benar-benar diwujudkan hasilnya tentu dapat menjadi modal untuk merebut hati para pemilih potensial dan hati masyarakat luas pada umumnya.
Saat ini masyarakat sangat cerdas, mereka telah terbuka wawasan politiknya sehingga tidak mudah untuk dipengaruhi dengan isu-isu dan janji-janji belaka dalam setiap propaganda kampanye.
Propaganda kampanye yang senantiasa didengung-dengungkan para calon, dengan menyatakan bahwa dirinya telah berhasil dan membawa perubahan ke arah yang lebih baik dan maju.
Lupakan hasil jajak pendapat, ayo lihat dan ukur seberapa besar dan berhasilnya prestasi yang telah diraih serta dihasilkan oleh para calon Presiden yang akan bertarung dalam pemilihan Presiden tahun 2024.
Takar prestasi mereka, kinerja apa yang telah dihasilkan dan telah diukir dalam sejarah bangsa ini untuk kesejahteraan masyarakat.
Lihat mereka dengan cerdas, jangan hanya terpukau dengan janji-janji manis belaka yang tidak ada hasilnya, dan hanya diulang dalam setiap kampanye politik.
Dengan demikian pemilihan Presiden tahun 2024 akan menjadi ajang dalam beradu kinerja dan prestasi nyata demi memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa, seperti yang di amanahkan dalam Pembukaan UUD 1945.