Di era modern ini, akses internet sangat mudah untuk dijangkau oleh semua kalangan, dari anak-anak sampai orang dewasa, dengan berbagai media pula masyarakat bisa mengaksesnya, seperti smartphone contohnya.
Menurut data Kementerian Komunikasi dan Informatika, pengguna internet di Indonesia sangat tinggi, hal ini didorong karena tarif internet yang murah, dan banyaknya jumlah pengguna ponsel pintar mencapai 167 juta orang atau 89% dari total penduduk di Indonesia.
Dengan adanya handphone di berbagai kalangan, dan internet yang sangat mudah dijangkau, masyarakat bisa mengakses apa saja, seperti berita terkini, pendidikan, dan masih banyak lagi.
Tetapi ada satu hal yang bisa menjadi candu yang tidak baik bagi masyarakat khususnya untuk anak-anak kecil yang sedang dalam masa pertumbuhan, apalagi kalau bukan game online, yang sekarang sudah sangat mudah diakses lewat smartphone dengan berbagai genre.
Bisa kita liat di sekitar kita, anak-anak lebih suka bermain game online dari pada keluar rumah bermain bersama teman sebayanya.
Anak-anak sekarang jarang kita temui bermain permainan tradisional, seperti dulu, padahal di dalam permainan tradisional, terdapat pendidikan karakter yang sangat penting.
Tergesernya permainan tradisional oleh game online ini mengkhawatirkan bagi kita semua, karena ini bisa mempengaruhi karakter anak di masa yang akan datang nantinya.
Bermain game online memanglah menyenangkan, tetap permainan tradisional tidak kalah menyenangkan juga, tetapi anak-anak sekarang lebih senang bermain game online, karena bisa diakses lewat smartphone, asal ada jaringan yang lancar, maka bermain game online bisa dimainkan di mana saja.
Menurut saya, boleh saja bermain game online asal tidak berlebihan, menurut World Health Organization (WHO) terdapat tiga dampak dari kecanduan game online, yaitu menarik diri dari lingkungan, mudah kehilangan kendali, dan tak peduli dengan kegiatan lain di sekitarnya.
Anak-anak yang terlalu sering bermain game online akan membuat dia tidak peka terhadap sekitarnya, karena terlalu fokus terhadap game online, anak-anak jarang bermain keluar rumah, sehingga interaksi dengan orang lain menjadi jarang sekali.
Dan bermain game online berlebihan membuat anak-anaknya malas belajar, bahkan sampai lupa waktu, di sinilah peran orang tua mengawasi.
Karena banyaknya anak-anak yang lebih suka bermain game online, membuat dampak pada permainan tradisional yang kini mulai hilang.
Kehadiran permainan tradisional di kalangan anak-anak saat menjadi penting karena ini mampu mengembangkan seluruh potensi dalam diri anak-anak yang termuat dalam olah piker, olah rasa, dan olah raga.
Menurut buku “Permainan Tradisional Sebagai Wahana Pendidikan Karakter” dalam permainan Tradisional ada nilai karakter utama, antara lain :
- Permainan tradisional mengandung nilai nasionalisme
Secara ekstrinsik, seluruh permainan tradisional itu mengandung nilai nasionalisme kalau ditempatkan dalam konteks waktu dan tempat permainan itu dilaksanakan, seperti dalam perayaan Hari Kemerdekaan, biasanya akan ada permainan tradisional yang dilombakan.
- Permainan tradisional mempunyai nilai kemandirian
Salah satu permainan tradisional yang mempunyai nilai kemandirian Adalah conkglak. Permainan ini melatih kepekaan dalam berhitung, memperhitungkan, membangun semangat kompetitif, dan kejujuran.
- Permainan tradisional mengandung nilai gotong royong
Nilai gotong royong dalam permainan tradisional salah satunya bisa kita telusuri dari permainan gobak sodor. Nilai yang terkandung dalam permainan ini antara lain, Kerjasama untuk mencapai tujuan bersama.
- Permainan tradisional mengandung niali integritas
Dalam permainan seperti gobak sodor, dakon, bekel, kelereng, congklak, dan lompat tali, semua permainan ini membutuhkan integritas dalam pengertian membutuhkan sikap kejujuran dari pemainnya.
Dari nilai-nilai di atas tadi, bisa kita lihat, bagaimana permainan tradisional berpengaruh bagi anak-anak dalam pembentukan karakter, masih banyak lagi nilai yang dapat diambil.
Dan nilai karakter utama dalam permainan tradisional dapat diimplementasikan dalam tiga jalur Pendidikan, yaitu berbasis Budaya kelas, berbasis budaya sekolah, dan berbasis masyarakat.
- Nilai permainan tradisional dapat diimplementasikan dalam Pendidikan karakter berbasis kelas
Nilai karakter utama permainan tradisional dapat diintegrasikan kepada seluruh mata pelajaran di sekolah, dalam mata pelajaran itu, permainan tradisional dipraktikkan, kemudian guru atau pendidik dapat memberikan refleksi atau informasi bahwa permainan tradisional mengandung nilai-nilai utama.
Contohnya pelajaran mengenai pelajaran “gaya” dapat dipraktikkan dengan permainan egrang.
- Nilai permainan tradisional dapat diimplementasikan dalam pendidikan karakter berbasis Budaya sekolah
Nilai permainan tradisional dapat diimplementasikan dalam pendidikan karakter berbasis Budaya sekolah melalui kegiatan ekstrakurikuler, seperti lomba dalam festival-festival.
- Nilai permainan tradisional dapat diimplementasikan dalam pendidikan karakter berbasis masyarakat
Pendidikan dalam keluarga dan di lingkungan sekitarnya dapat diterapkan melalui permainan tradisional untuk mentransformasikan nilai-nilai karakter.
Yang dapat saya simpulkan di sini adalah, permainan tradisional bukan hanya untuk senang-senang saja, tetapi banyak Pendidikan yang dapat diambil untuk masa depan anak-anak, dengan permainan tradisional, anak-anak lebih banyak berinteraksi dengan teman-temannya.
Sehingga menimbulkan rasa sosialisasi yang tinggi, bukan menjadi pendiam, dengan permainan tradisional anak-anak bisa sekaligus melatih keaktifan bergerak, agar tubuh menjadi sehat, dan banyak lagi manfaat permainan tradisional sebagai Pendidikan karakter, sekian.