Kebijakan luar negeri adalah cara berpikir tentang cara terbaik untuk melindungi dan membantu orang-orang di negara lain. Ini didasarkan pada apa yang terjadi di komunitas internasional dan apa yang terjadi di Amerika Serikat. 

Kebijakan luar negeri Republik Indonesia telah banyak berubah selama bertahun-tahun, tergantung siapa yang berkuasa. Masa PLNRI Orde Lama ditandai dengan kedekatan hubungan dengan negara-negara komunis, dan pendekatan konfrontatif.

 Pada masa PLNRI Orde Baru, negara-negara tersebut dekat dengan negara-negara Barat, dan pemerintah menggunakan pendekatan kooperatif yang rendah hati. Sebelum masa Orde Reformasi, PLNRI menjalin hubungan erat dengan semua negara dan menempuh pendekatan Active-Diplomatic. 

Cara Tulisan ini akan menjelaskan mengapa Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudoyono, dalam mengimplementasikan PLNRI selama menjadi presiden dari tahun 2004 hingga 2009.

Landasan ideal PLNRI adalah dasar negara Republik Indonesia yaitu Pancasila yang menjabarkan pedoman dasar bagi terselenggaranya kehidupan berbangsa dan bernegara yang ideal. Ini mencakup semua aspek kehidupan manusia.

Kebijakan luar negeri Indonesia didasarkan pada prinsip bahwa negara harus bebas bertindak dan mengambil keputusan sendiri. Indonesia memiliki cara tersendiri dalam menghadapi masalah dengan negara lain, berbeda dengan cara yang dilakukan oleh Amerika Serikat atau Rusia. 

Yang dimaksud dengan "aktif" adalah upaya bekerja lebih keras untuk menjaga perdamaian dan meredakan ketegangan antara kedua blok tersebut. Prinsip bebas dan aktif dapat dipraktikkan dengan membiarkan orang melakukan apa yang mereka inginkan, dan dengan membiarkan mereka dapat membantu diri mereka sendiri.

PLNRI mengubah cara melakukan sesuatu untuk melayani kepentingan negara dengan lebih baik, berdasarkan perubahan lingkungan domestik, regional, dan internasional. Kepentingan nasional adalah hal yang berbeda bagi orang yang berbeda.

 Beberapa orang berpikir bahwa kepentingan nasional suatu negara adalah melindungi warganya, yang lain berpikir bahwa kepentingan nasional suatu negara adalah ekonominya. Ada berbagai jenis kepentingan nasional yang muncul dalam berbagai tatanan pemerintahan di Indonesia. 

Sebagai contoh, pemerintah Republik Indonesia memiliki beberapa kepentingan nasional yang penting, seperti menjaga kemerdekaan bangsa, mempertahankan perbatasan, dan melindungi warga negaranya. Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur, di sisi lain, memiliki kepentingan nasional yang berbeda, seperti mendorong pembangunan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja.

Selama era Orde Lama, Amerika Serikat fokus untuk melindungi keselamatan dan keamanannya sendiri. Ini karena negara itu lebih mungkin diserang, dan perlu memiliki militer yang kuat untuk mempertahankan diri.

Pemerintah baru fokus mengakui kemerdekaan dan menuntaskan dekolonisasi, sehingga PLNRI lebih penting sekarang. Selama era Orde Lama, fokus utama negara adalah melindungi keamanan dan kelangsungan hidupnya sendiri. Tetapi ketika negara berkembang dan tumbuh, kepentingan nasional baru muncul, termasuk pembangunan ekonomi dan mempromosikan demokrasi.

Orde Baru berkuasa di masa sulit, sehingga fokus utama PLNRI saat ini adalah meningkatkan perekonomian negara. Hal ini dilakukan melalui peningkatan hubungan dengan negara lain. Orde Reformasi muncul setelah periode masa ekonomi yang sulit. Ini berarti infrastruktur negara dalam kondisi buruk.

Pemerintah memprioritaskan untuk memindahkan kepentingan ekonomi agar lebih mencerminkan kepentingan berbagai kelompok di negara ini. Salah satu yang kami coba lakukan adalah fokus pada hal lain terlebih dahulu, seperti mengembalikan reputasi Indonesia di dunia internasional.

Tanggapan Politik Luar Negeri Indonesia Terhadap Globalisasi yang Berkembang
Reformasi tahun 1998 memakan waktu lama karena tiga presiden Indonesia harus bekerja untuk membereskan rumah terlebih dahulu. ini menyisakan lebih sedikit waktu untuk fokus pada kebijakan luar negeri.

Pengaruh Indonesia di panggung dunia semakin kecil sejak terjadi sesuatu yang membuat negara lain semakin aktif. 

Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memiliki banyak uang untuk dibelanjakan pada kebijakan luar negeri karena keadaan di dalam negeri berjalan dengan baik dan rakyat mendukung pemerintahan yang dipilih secara demokratis.

Modal tersebut turut mendorong Indonesia untuk lebih aktif di kancah internasional di bawah Presiden SBY. Diplomasi menjadi penting dalam implementasi rencana SBY untuk memperbaiki perekonomian negara. Diplomasi adalah proses menyusun kesepakatan antara berbagai kelompok orang.

Situasi dan kondisi lingkungan internasional sejak tahun 1990-an telah menunjukkan wajah yang sangat berbeda dengan lingkungan internasional pada sepuluh tahun pertama abad ke-20. 

Pada 1990-an, arena politik internasional penuh dengan berbagai perubahan. Perubahan tersebut meliputi semakin kompleksnya permasalahan, perbedaan aktor dalam hubungan internasional, dan perbedaan konteks antar negara. 

Berakhirnya Perang Dingin (perang ideologis) mengubah cara negara-negara berinteraksi satu sama lain. Cara negara berinteraksi telah berubah. Sekarang, tidak hanya ada dua kubu: satu dipimpin oleh Uni Soviet dan yang lainnya oleh Amerika Serikat.

Perang Dingin adalah masa ketika orang menggunakan dokumen kertas untuk berkomunikasi satu sama lain. Tetapi ketika Perang Dingin berakhir, sebuah teknologi komunikasi baru yang disebut globalisasi terjadi.

Perubahan ini menyebabkan berbagai aktor terlibat dalam sistem hubungan internasional, dan interaksi ini menjadi semakin kompleks. Globalisasi memiliki arti positif dan negatif.

Ada dua cara yang berbeda untuk melihat globalisasi - satu berarti bahwa itu adalah proses menginternasionalisasikan sesuatu, dan yang lain berarti bahwa itu adalah proses meliberalisasikan sesuatu. 

Selain itu, globalisasi juga bisa berarti menyebarkan sesuatu secara lebih global, dan menjadi lebih seperti dunia Barat. Terakhir, beberapa orang mengatakan bahwa globalisasi itu buruk karena terjadi terlalu cepat, dan menggantikan budaya kita sendiri dengan budaya negara lain. 

Konsep globalisasi berarti lebih banyak orang dari berbagai belahan dunia berkumpul untuk berbagi ide dan cara hidup. Ini bisa baik dan buruk, tetapi selalu berubah.