Penetapan jarak kehamilan merupakan upaya untuk menetapkan jarak antara kehamilan sebelumnya dengan kehamilan yang akan datang. Dalam Pengaturan jarak kehamilan merupakan salah satu upaya agar pasangan lebih siap menjalaninya serta menambah tanggung jawab sebagai orangtua.
Jarak ideal yang dianjurkan pada ibu hamil yaitu dihitung sejak ibu persalinan hingga memasuki masa kehamilan selanjutnya yaitu berkisar 2-5 tahun. Hal ini didasarkan karena beberapa pertimbangan yang pastinya memberi pengaruh terhadap ibu dan anak.
Adapun manfaat menjaga jarak kehamilan yang ideal untuk ibu dan anak yaitu yang pertama, pemulihan persalinan bagi kesehatan ibu dalam pemulihan persalinan, ibu membutuhkan minimal waktu dua tahun agar ibu dapat mempersiapkan kehamilan kembali.
Persiapan kehamilan selanjutnya ibu harus mempersiapkan kesehatan yang sempat mengalami penurunan, selain itu ibu harus mengalami beberapa pemulihan khusus, seperti pada ibu hamil yang dalam proses persalinan melakukan operasi caesar sebelumnya.
Kedua, menjaga kesehatan bayi menjaga jarak dalam kehamilan yang ideal yaitu 2-5 tahun akan membuat potensi yang baik untuk kehamilan selanjutnya salah satunya yaitu menghindari anak lahir dengan berat badan yang rendah serta menghindari kelainan pada janin.
selain itu, dua tahun memungkinkan untuk mempersiapkan air susu ibu (ASI). Dengan persiapan ASI dapat berpengaruh positif bagi kesehatan dan kecerdasan.
Mengenai manfaat ASI eksklusif, tentunya sudah tidak perlu dipertanyakan kembali bahwa ASI eksklusif memberikan manfaat yang luar biasa bagi bayi, salah satunya untuk ketahanan tubuhnya (imunitas) serta tumbuh kembangnya.
Ketiga, menghindari risiko nutritional deficiencies dengan merencanakan kehamilan pada jarak yang ideal maka akan mengurangi risiko nutritional deficiencies atau kurang gizi terutama dalam kekurangan zat besi. Hal ini akan membantu dalam mengurangi risiko anemia akut (severe anemia).
Hal ini dapat juga disebabkan karena kondisi ibu yang merencanakan kehamilan terlalu cepat dan belum pulih dari kondisi sebelumnya sehingga belum dapat secara maksimal dalam pembentukan cadangan makanan bagi janin dan juga ibu.
Keempat, menjaga hubungan antara ibu dan anak perhitungan yang tidak kalah penting dalam mempersiapkan jarak kehamilan yang ideal merupakan faktor psikologis anak serta orang tua.
Secara umum apabila merencanakan kehamilan di usia yang ideal maka akan lebih mudah dimengerti anak pertama dan juga mudah untuk menerima adik barunya dikarenakan telah cukup mendapatkan perhatian dan kasih sayang sebelumnya.
Adapun risiko dalam Menentukan Jarak Kehamilan yaitu apabila Wanita yang melahirkan dengan jarak yang sangat berdekatan yaitu kurang dari dua tahun dapat mengalami risiko seperti, risiko perdarahan trimester III, Plasenta previa, Anemia, Ketuban pecah dini, Endometriosis masa nifas, Kematian saat melahirkan, Kehamilan dengan jarak yang terlalu jauh juga dapat menimbulkan risiko tinggi antara lain persalinan lama.
Apabila dalam membentuk keluarga kecil yang sesuai dengan kekuatan sosial ekonomi suatu bangsa dengan cara pengaturan kelahiran anak, agar diperoleh suatu keluarga bahagia dan sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.
Guna mencapai hal tersebut maka ditempuh kebijaksanaan di mana mengkategorikan tiga fase untuk mencapai sasaran tersebut serta dalam mengatur jarak kehamilan dapat menggunakan kontrasepsi sesuai dengan fase-fase berikut yaitu :
Fase yang pertama yaitu, fase menunda kehamilan bagi Pasangan Usia Subur yang istrinya berusia kurang dari 20 tahun dianjurkan untuk menunda kehamilannya. Hal ini karena kehamilan pada usia kurang dari 20 tahun merupakan kehamilan risiko tinggi.
Pada fase ini, dapat memilih metode kontrasepsi, metode sederhana yaitu dengan menggunakan kondom, pantang berkala, pemakaian spermisid, dan senggama terputus, selanjutnya dapat menggunakan pil KB yaitu pil progestin atau pil kombinasi serta juga dapat menggunakan suntikan KB yaitu suntikan progestin atau suntikan kombinasi
Fase yang kedua yaitu, menjarangkan kehamilan, pada pasangan yang usia istrinya antara 20-35 tahun merupakan periode yang paling baik untuk melahirkan, dengan jumlah anak 2 orang dan jarak antara kelahiran adalah 2-4 tahun.
Pada pasangan ini, segera setelah anak pertama lahir dianjurkan untuk menggunakan alat kontrasepsi yang efektivitasnya cukup tinggi dan resersibilitas cukup tinggi, karena masih mengharapkan punya anak lagi.
Pada fase ini dapat memilih metode kontrasepsi antara lain yaitu dengan metode sederhana yaitu dengan menggunakan kondom, pantang berkala, pemakaian spermisid, dan senggama terputus lalu dapat menggunakan metode mekanis yaitu alat kontrasepsi dalam Rahim (AKDR) serta juga dapat menggunakan metode kontrasepsi efektif (MKE) kecuali kontrasepsi mantap.
Selanjutnya ada fase ketiga yaitu, fase menghentikan kehamilan. Priode umur istri di atas 35 tahun sebaiknya menghentikan kehamilan setelah mempunyai 2 orang anak. Hal ini karena kehamilan pada usia di atas 35 tahun merupakan risiko tinggi.
Pada pasangan ini dianjurkan untuk menggunakan alat kontrasepsi yang efektivitasnya tinggi, dapat dipakai jangka panjang serta tidak mengganggu kesehatan pada masa tua.
Pada fase tersebut, pasangan dapat memilih metode kontrasepsi antara lain, metode MKE (Metode Kontrasepsi Efektif) termasuk kontrasepsi mantap selanjutnya dapat menggunakan Metode sederhana.
Adapun efek jarak kehamilan terlalu dekat pada anak yaitu Jarak kehamilan atau kelahiran yang berdekatan juga dapat memberi pengaruh pengabaian pada anak pertama secara fisik maupun psikis, yang bisa saja menimbulkan rasa cemburu akibat ketidaksiapan berbagi kasih sayang dari orang tuanya.
Persiapan secara mental untuk si kakak sangat penting dilakukan oleh orang tuanya terutama si ibu agar nantinya tidak merasa tersisih, Menjelaskan pada kakak secara pelan dan penuh pengertian bahwa kehadiran adiknya nanti tidak akan membuat perhatian orangtua padanya berkurang bahkan akan semakin sayang.
DAFTAR PUSTAKA
Oliver, J. (2013). Jarak Kehamilan. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.
Saraswati, C. (2017). Hubungan Jarak Kehamilan Dengan Kejadian BBLR Di RSUD Dr. Wahidin Sudrio Husodo Kab. Mojokerto. Skripsi.
Universitas Muhamadiyah Malang. (2017). Menjaga Jarak Kehamilan dan Memilih Alat Kontrasepsi yang Tepat. Universitas Muhammadiyah Malang.