Pada era globalisasi yang tengah berkembang saat ini kita sebagai rakyat yang baik harus mengikuti perkembangan arus globalisasi, hal ini berkaitan dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia, karena pada dasarnya rakyat yang mengikuti perkembangan arus globalisasi akan lebih peka terhadap apa yang terjadi dengan Indonesia maupun dunia secara update.
Rakyat juga tidak akan ketinggalan zaman dan mudah mencari informasi secara aktual. Namun perkembangan globalisasi juga memiliki sisi negatif, salah satunya ialah timbulnya gaya hidup yang tinggi sehingga dapat mempengaruhi sikap, perilaku, bahkan moral masyarakat setempat. Terlepas dari itu perkembangan globalisasi juga merupakan suatu ilmu yang harus dipelajari.
Salah satu contoh perkembangan globalisasi yang rakyat harus pelajari ialah pentingnya diplomasi di era globalisasi. Diplomasi sendiri pada dasarnya merupakan suatu perencanaan maupun pelaksanaan atas kegiatan suatu pihak melalui hubungan resmi dari suatu negara ke negara-negara lain. Diplomasi juga mempunyai misi berupa mengupayakan kesejahteraan bangsa serta memberikan keamanan dan kemakmuran kepada masing-masing pihak.
Diplomasi juga bisa disebut sebagai suatu cara untuk menjalin sebuah hubungan baik pada pihak lain dengan tujuan memperoleh kepentingan atau kesepakatan bersama dengan cara berdialog tanpa menggunakan kekerasan. Pada era ini, perkembangan globalisasi meningkatkan cara atas bagaimana diplomasi itu diterapkan. Diplomasi juga dipandang sebagai kegiatan yang resmi dan tidak resmi serta dapat dilakukan oleh aktor bukan negara.
Secara etimologi, “Diplomasi” berasal dari Bahasa Yunani yakni “Diploun” yang memiliki arti melipat. Fenomena ini merujuk pada saat Kekaisaran Romawi di mana semua paspor yang melewati negara lain dicetak pada logam dua piringan, kemudian dijadikan satu. Surat jalan itu pun disebut sebagai “Diplomas”.
Namun dalam konteks hubungan internasional juga diplomasi dapat di artikan sebagai sebuah seni maupun praktek dalam bernegosisasi yang dilakukan oleh profesi diplomat yang pada umumnya seorang diplomat tersebut mewakili sebuah organisasi maupun negara.
Diplomasi itu sendiri juga sering kali dikaitkan dengan diplomasi internasional di mana kajian diplomasi ini mencakup beberapa hal seperti ekonomi, budaya, maupun perdagangan. Beberapa orang juga berpendapat bahwa diplomasi merupakan cara untuk memperoleh keuntungan menggunakan cara cara yang tidak mengandung kekerasan
Diplomasi juga dianggap sebagai salah satu hal yang penting dalam kehidupan suatu negara, hal ini dikarenakan pada hakikatnya diplomasi dapat dijadikan sebagai sarana utama dalam menangani segala jenis masalah masalah internasional seperti terjadinya konflik, panasnya hubungan bilateral maupun multilateral suatu negara dengan negara lain, dan lain sebagainya.
Dengan menggunakan diplomasi, pemerintah setempat bisa memaksimalkan potensi dari diplomasi tersebut untuk berbagai macam kepentingan seperti memperoleh tujuannya, mendapatkan dukungan oleh pihak pihak yang memenuhi prinsipnya, dan lain sebagainya.
Dalam hal ini diplomasi juga berkaitan dengan proses politik, lebih tepatnya diplomasi juga berkaitan dengan pemeliharaan kebijakan luar negeri dalam suatu pemerintahan untuk mempengaruhi suatu kebijakan serta sikap dari pemerintah negara lain.
Selain berperan sebagai proses politik, diplomasi juga masih mencakup sebagai suatu bagian dari usaha maupun percobaan yang sifatnya berupa saling mempengaruhi satu sama lain. Pergerakan dari diplomasi juga terlihat tidak mudah, hal ini dikarenakan seiring berjalannya waktu pemerintah atau pun organisasi internasional kerap kali meningkatkan kebutuhan maupun kepentingan nasional mereka melalui sasaran diplomatik
Sejatinya diplomasi juga dapat menjadi alat untuk mencapai perdamaian dalam suatu konflik. Contohnya dalam kasus konflik yang telah dihadapi oleh Rusia dan Ukraina. Saat ini konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina dinilai cukup memanas. Hal ini disebabkan oleh tidak ditemukannya jalan tengah antara kedua belah pihak. Salah satu penyebab pecahnya perang antara Rusia dan Ukraina ini adalah tidak adanya kesepakatan yang membuat kedua belah pihak ini puas.
Sejatinya, kesepakatan yang disetujui oleh semua pihak dapat ditemukan dengan cara diplomasi. Diplomasi dinilai sebagai salah satu alat yang tepat untuk meredakan maupun menyelesaikan konflik yang terjadi. Diplomasi sendiri merupakan suatu cara atau Tindakan yang dilakukan untuk mempengaruhi atau mengubah suatu keputusan maupun perilaku suatu pihak tanpa menggunakan kekerasan.
Di era globalisasi ini diplomasi pun dianggap penting dikarenakan diplomasi itu sendiri yang berkaitan dengan masalah-masalah yang kerap muncul di suatu negara, contohnya Indonesia yang sekarang sedang berfokus pada diplomasi untuk kepentingan ekonomi Indonesia.
Pada diplomasi tersebut Indonesia kerap kali berusaha meningkatkan perekonomian dengan cara melakukan perdagangan internasional. Diplomasi juga dianggap penting karena dengan cara mengenal diplomasi, masyarakat bisa memantau atau mengawasi langsung proses terjadinya diplomasi di suatu negara atau bahkan di negaranya sendiri.
Dengan masyarakat yang peka akan proses politik dalam suatu negara, kemudian turut ikut campur sebagai pengawas maupun pengamat atas proses diplomasi yang terjadi, tentunya proses diplomasi yang dilakukan pemerintah akan lebih transparan dan berfokus pada tujuannya.