Sebelum kita membahas mengenai peningkatan keterampilan membaca nyaring, kita perlu mengetahui terlebih dulu apa itu membaca nyaring?

Menurut Tarigan membaca nyaring adalah kegiatan menghasilkan suara saat membaca atau kegiatan mengulangi simbol linguistik dengan cukup keras agar dapat didengar. Penting untuk fokus pada teks dan berbicara dengan jelas dan dengan nada yang tepat saat membaca dengan keras. Membaca dengan nyaring adalah strategi yang dapat digunakan untuk menangkap ide, informasi dan emosi.


Peningkatan Keterampilan Membaca Nyaring

Membaca nyaring yang baik membutuhkan mata yang cepat dan pandangan mata yang jauh karena pembaca harus melirik teks untuk menjaga kontak mata dengan audiens. Agar pesan mereka dapat dipahami oleh pendengar, pembaca juga harus mengelompokkan kata-kata mereka secara akurat dan efektif. Dengan kata lain, pembaca harus menggunakan semua kemampuan yang telah mereka peroleh untuk mengomunikasikan pikiran.

Seorang pembaca nyaring yang baik biasanya berhasrat untuk menyampaikan sesuatu yang penting yaitu informasi yang baru, karakter yang menarik, sebait puisi, beberapa humor, atau pengalaman yang berharga kepada audiensnya. Agar dapat membaca nyaring dengan baik, pembaca harus menguasai keterampilan persepsi (penglihatan dan daya tangkap) agar dapat mengenali dan memahami kata-kata dengan lebih cepat.

Pembaca biasanya menggunakan berbagai teknik untuk membantu pendengar dalam menangkap dan memahami maksud penulis, seperti:  

1. Menekankan ide-ide baru

2. Menjelaskan perubahan dari satu ide ke ide lainnya

3. Menekankan kesatuan kata-kata yang benar dan baik

4. Menghubungkan ide-ide yang terjalin dengan jalan menjaga suara agar tinggi sampai akhir dan tujuan tercapai

5. Menekankan klimaks dengan gaya yang baik dan tepat


Keterampilan membaca nyaring dapat dilakukan dalam membaca pengumuman, membaca percakapan, membaca drama, membaca puisi, membaca teks pidato, dan membaca berita.

1. Membaca pengumuman

Informasi yang harus dibagikan kepada publik tertuang dalam pengumuman. Seseorang dapat membuat pengumuman melalui membaca. Pembacaan pengumuman dilakukan dengan cara yang dijelaskan di bawah ini

a. Baca menggunakan pengucapan dan lagu kalimat yang tepat.

b. Membaca dengan keras. Pastikan semua orang di sekitar mendengar.

c. Luangkan waktu Anda dan baca perlahan.

Pembaca harus mengetahui isi pengumuman sebelum membacanya. Tanda baca harus dilihat saat membaca pemberitahuan. Koma atau titik koma harus menyebabkan pembaca berhenti (menarik napas). Tentu saja, lagu kalimat juga menurun. Pembaca berhenti untuk menurunkan lagu kalimat juka terjadi jika pembaca bertemu dengan tanda titik. Pembaca juga diharapkan dapat sesekali mengarahkan pandangan kepada audiens.


2. Membaca Percakapan

Membaca percakapan juga dilakukan dengan cara membaca nyaring. Membaca percakapan dilakukan dengan cara-cara berikut ini.

a. Ucapkan setiap kata dengan jelas saat membacanya.

b. Membaca percakapan dianalogikan dengan mengobrol. Oleh karena itu, tampak seolah-olah pembaca sedang berbicara dengan orang lain.

c. Pembaca perlu memperhatikan tanda baca yang ada. Jika ada koma, berilah jeda sebentar. Beri mereka jeda yang panjang jika ada titik, pertanyaan, atau seruan.

d. Kalimat yang diakhiri dengan tanda titik diucapkan dengan nada akhir menurun.

e. Kalimat yang diakhiri dengan tanda tanya diucapkan dengan nada akhir naik.

f. Kalimat yang diakhiri dengan tanda seru diucapkan dengan nada tegas


3. Membaca drama

Membaca drama secara alami akan membantu pembaca memperkuat keterampilan membaca nyaring. Membaca drama memiliki berbagai manfaat bagi pembaca, antara lain:

a. Mendapatkan kesenangan dalam dramatisasi ide anak sehari-hari

b. Meningkatkan kapasitas imajinatif

c. Menanamkan kedisiplinan yang tidak terdapat pada jenis-jenis membaca lainnya

d. Meningkatkan pemahaman bacaan, perluasan kosakata, frasa, paragraf, ekspresi, dan bakat mengobrol secara umum


4. Membaca Puisi

Membaca puisi berbeda dengan membaca buku standar. Pertimbangan bagi pembaca puisi meliputi pelafalan, intonasi, jeda, dan ritme. Kata-kata puisi itu semua harus dibacakan dengan jelas. Setiap frasa diucapkan perlahan dan jelas.

Naik turunnya nada pengucapan dikenal sebagai intonasi. Kata-kata dalam puisi ada yang harus diucapkan dengan nada naik. Ada juga kata yang perlu diucapkan dengan nada menurun. Titi nada adalah tanda yang menandai naik turunnya nada pengucapan. Jeda adalah keheningan singkat di tengah larik puisi. Tujuan ritme adalah untuk memberikan tekanan pada pengucapan kata dalam kalimat. Kata-kata yang dianggap penting dalam puisi diucapkan dengan tekanan yang lebih kuat.


5. Membaca Berita

Membaca teks berita dilakukan dengan membaca nyaring. Jika dibandingkan dengan membaca untuk diri sendiri, membacakan teks berita untuk orang lain lebih sulit. Alasan di balik ini adalah karena audiens atau penyimak berita akan mengevaluasi suara pembaca berita.

Berikut adalah beberapa petunjuk tentang cara membaca berita.

a. Intonasi yang datar dan tidak memperhatikan naik turunnya suara yang tepat akan membuat pendengar bosan atau jenuh.

b. Huruf, kata, dan frasa harus diartikulasikan atau diucapkan dengan jelas. Ejaan yang disempurnakan harus memandu artikulasi.

c. Volume suara harus jelas dan konsisten.

d. Tekanan kata-kata harus tepat

e. Kecepatan bicara harus diukur.


Sumber:

Artati, Y. Budi. Terampil Membaca. Klaten: PT Intan Pariwara, 2008

Tarigan, H. G. Membaca sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa, 2008