Suatu hari aku pergi ke hutan menyusuri jalan kereta api bekas peninggalan Belanda yang tak lagi digunakan. Semak-semak belukar tinggi kusisihkan dengan tongkat kayu berjalan bersama Ugly, anjingku. Ugly menjadi pemandu hebat, sangat gembira aku ajak menyisir hutan. Bergerak ke sana kemari dengan penciumannya yang fantastis.

Kami bergerak pelan sampai Ugly mencium sesuatu yang aneh. Terus berjalan mendahuluiku berhenti pada sosok lelaki yang mati gantung diri. Ugly meraung, membaui mayat itu, dan duduk di bawahnya seolah mayat itu adalah majikannya.

Aku terkejut dengan apa yang kulihat. Hutan bunuh diri teryata  benar adanya. Aku tak ingin berlama setelah melihat mayat. Aku memanggil Ugly untuk segera pergi. Tak ada tanda Ugly mendengar,  ia terus meraung di bawah mayat lelaki itu.

Dari jauh aku terus mencoba memanggil Ugly, tak ingin mendekat sebab tak mau terbayang wajah orang meninggal. Seketika Ugly mendengar, ia meraung lagi, lalu menuju ke arahku dan kami pergi meninggalkan hutan.

Hutan terlarang bukan tempat untuk bermain, di sana ada banyak misteri dan mitos-mitos. Aku tak memperdulikan itu, bagiku hutan adalah tempat mengasyikan untuk berpetualang bersama Ugly.

Selepas kejadian di hutan aku tak membicarakannya pada orang lain. Entah kenapa aku trauma melihat sosok manusia kaku, dikerumuni lalat dan berbau busuk, aku menjadi penakut seketika. Seminggu kemudian aku melihat berita orang hilang yang ciri-cirinya mirip dengan mayat gatung diri itu. 

Ada rasa bersalah karena aku tak memberitahukannya pada orang lain. Tak ingin masalah itu menghantui, aku melapor pada pihak kepolisian terdekat, lalu semua menjadi heboh dalam berita dihari-hari berikutnya.

Hutan terlarang kini dikerumuni warga yang penasaran untuk melihat tempat perkara kejadian. Polisi memasang garis line meminta warga tidak memasuki wilayah yang masih akan dipergunakan untuk reka adegan setelah kasus selesai diungkapkan.

Berita lelaki bunuh diri di hutan menjadi headline, sebagai saksi mata aku turut disoroti. Kini di kampung aku jadi terkenal, semua warga mengetahuiku. Polisi masih belum mengetahui motif kematian lelaki itu. Sejauh ini masih dilakukan pemeriksaan apakah kasus bunuh diri atau pembunuhan. Aku berharap kasus ini cepat selesai, tak ingin bayangan mayat lelaki itu semakin kuat dalam ingatan.

Ugly terlihat murung setelah kami ke hutan. Dia tak banyak bergerak hanya tidur seharian. Siang itu memang panas sekali, sebagai kaum rebahan situasinya memang cocok untuk tidur. Aku mengistirahatkan tubuh melepas lelah menuju mimpi.

Dalam mimpi aku bertemu lelaki gantung diri itu di sebuah rumah kecil yang tak berisikan banyak barang. Dia menanggis memandang sebuah foto wanita paruh baya. Dalam keheningannya dia mengucapkan akan membalas dendam atas kematiannya.  Aku melihat jelas ada kesedihan di wajah lelaki yang gantung diri itu. Kesedihan mendalam kehilangan orang yang dicintainya.

Petir menyambar keras, membangunkanku dari mimpi tentang lelaki gantung diri itu. Ada semacam fragmen mengenai kematiannya, sesuatu tersembunyi yang harus diungkapkan polisi agar kasus itu segera terungkap.

Kepalaku pusing bukan main, tersadar hari sudah malam. Semua ruang gelap segera aku nyalakan lampu. Kulihat ugly tidur dengan nyenyak, ia tampak lebih sehat dari hari sebelumnya. Setelah mandi aku duduk di depan ruang tamu menyalakan TV, menonton berita. Secangkir kopi aku seduh untuk meluruskan batok kepala agar pikiranku terang.

Perkembangan kasus lelaki gantung diri di hutan menemukan titik temu. Aku melihat beritanya, mendengar dengan serius sampai akhir. Penjelasannya, lelaki gantung diri itu di bunuh saudara tirinya untuk mendapatkan harta warisan orang tuanya. Aku mengeryitkan dahi, betapa emosinya saat mendengar hal itu. Demi sebuah harta manusia rela membunuh saudaranya sendiri.

Aku tak bisa membayangkan ketika dia dibunuh lalu digantung. Apakah manusia sekarang sudah tak punya hati? Membiarkan nafsu mengendalikan diri, binatang. Kasus lelaki gantung diri di hutan menjadi pembuka kasus lain, itu sebuah fenomena gunung es, dimana kasus pembunuhan lain yaitu orang tua tersangka juga menjadi korban pembunuhannya.

Aku dan Ugly yang baru bangun dari tidurnya sama-sama termenung, ditonton TV yang menyala tanpa aku lihat. Berita seputar pembunuhan marak terjadi. Kasus yang tak masuk akal gara-gara hal sepele bisa membuat orang berubah menjadi monster. Dunia sudah banyak berubah, orang-orang sudah tak memperhatikan nyawa. Harga sebuah kematian sangat murah, nyawa bisa ditukar dengan uang atau kekuasaan.

Kematian lelaki gantung diri di hutan terlarang bukan kasus pertama kali di daerahku. Ada banyak kasus sebelumnya, tapi redup perlahan dari sorotan. Julukan hutan kematian  disandang, setiap tahun ada saja kasus kematian di sana. Aku tak habis pikir kenapa demikian, padahal di sana hutannya sangat indah dan menakjubkan.  

Tahun demi tahun berlalu, sudah 15 tahun kejadian aku melihat mayat tergantung di hutan terlarang, kini hutan itu berubah menjadi pemukiman penduduk. Di sana, sambil meraba ingatan, tempat lelaki gantung diri itu berubah menjadi tempat pemandian umum. Orang yang memiliki kemampuan melihat fenomena penampakan akan menemukannya di sana, tapi aku menghindarinya sebab tak ingin terbayang wajah pucat pasi itu.

Air Apo, 30 Maret 2020