Seiring dengan perkembangan zaman, dampak dari globalisasi pun merambat dalam berbagai kehidupan manusia sampai kepada hal-hal yang kecil sekali pun. Salah satu dampak munculnya globalisasi ini ialah berdampak pada bidang pendidikan. Sebagaimana yang kita ketahui saat ini dari kalangan anak-anak hingga orang tua, tidak terlepas dengan yang namanya media elektronik, yakni telepon selular juga smartphone yang berfungsi sebagai media penyebar informasi.
Terlihat dari pengguna aktif smartphone di Indonesia saja, diperkirakan lebih dari 100 juta orang di tahun 2018, sebagaimana yang disampaikan oleh lembaga riset digital marketing. Internet merupakan perkembangan dari media elektronik. Perkembangan teknologi digital terus berlangsung dengan cepat sehingga terlahirlah era digital yang telah menggantikan era konvensional.
Tak dapat dipungkiri lagi kemunculan era digital ini dalam seluruh ranah kehidupan, termasuk juga pada metode pendidikan Islam sendiri. Bagaikan dua sisi mata pisau yang satu tajam dan satu tumpul. Jikalau kita mampu bijak dalam menggunakan teknologi yang ada pada era digital ini, secara otomatis akan membantu kita dalam mempermudah kerja atau aksi dalam melakukan sesuatu khususnya menerapkan metode pendidikan Islami di era digital ini.
Seperti yang kita ketahui Rasulullah saw dan para sahabat dalam mengajarkan ilmu agama dan menyiarkannya jikalau kita rangkum memiliki cara-cara tertentu. Diantaranya adalah dengan mendirikan masjid, majlis-majlis, serta madrasah pengajaran al-Qur’an dan mengajarkan hukum-hukum dalam Islam. Pada masa kejayaan Islam yakni pada masa Daulah Abbasyiah didirikan pusat penerjemah, Bayt al-Hikmah oleh pemerintahan Harun Al-Rasyid.
Allah telah menjadikan manusia sebagai penguasa atau khalifah di muka bumi, seperti mana firmannya dalam al- Qur’an surah al An`am ayat 165 “Dan dialah yang menjadikan kamu sebagai penguasa di bumi dan Dia mengankat derajat kamu di atas yang lain”. Agar mampu menjadi hamba Allah yang sebenarnya, yang mampu untuk mengemban amanah yakni mengajak kepada kebenaran yaitu sesuai tuntunan al-Qur’an dan al-Sunah.
Antara pendidikan Islam dan perkembangan era digital haruslah seimbang, dalam artian pendidikan Islam harus mampu mengikuti arus kemajuan teknologi agar tidak tertinggal jauh dengan pendidikan yang lainnya. Pendidikan Islam diharapkan dapat menyesuaikan dengan perkembangan ini agar menjadi unggul dalam bidang keilmuan dari ilmu-ilmu lain. Hal ini berguna untuk menghasilkan para penuntut ilmu agama yang berkompeten dan berkualitas.
Dengan makin maraknya penggunaan teknologi pada era digital ini, tak membuat pendidikan Islam menutup mata dari hal tersebut. Justru harus dapat menggunakan teknologi atau kemudahan yang ada dalam memperoleh dan membagikan ilmu-ilmu agama ini sehingga metode pendidikan Islam ikut berkembang sejalan dengan kemajuan era digital dan penggunaan media-media elektronik yang merajalela di belahan bumi mana pun.
Dengan adanya peluang ini kita sebagai seorang muslim, penerus dakwah dari Nabi Muhammad dan para sahabatnya harus mampu memasuki jalur yang ada guna mempermudah dalam penyaluran informasi-informasi terkait pendidikan agama Islam. Permasalahan yang perlu kita catat adalah apakah kita mampu mengikuti dan menggunakan segala kemudahan dari adanya elektronik ini sebagai media dalam berdakwah?
Tentunya diperlukan sosok atau figur yang mampu menguasai teknologi yang berkembang saat ini disamping menguasai ilmu-ilmu agama. Agar terjadi sinkronisasi antara keduanya antara IPTEK dan Ilmu Pengetahuan Agama.
Selama ini yang kita rasakan saat mempelajari pendidikan Islam baik dari tingkat dasar, menengah bahkan bisa terjadi pula di perguruan tinggi, umumnya hanya dominan menggunakan metode yang monoton saja, yakni metode satu arah saja atau yang lebih kita kenal dengan ceramah. Dengan metode ini perlu adanya pembaharuan dan pencampuran dengan metode-metode yang lainnya agar para penuntut ilmu tidak merasa seperti terbatas dalam berkembang. Selain itu, lemahnya kualitas SDM juga menjadi permasalahan dalam hal ini. Karena kurangnya penngetahuan akan teknologi informasi dan komunikasi kita menjadi terbatas untuk mengakses berbagai informasi,
Oleh karena itu diperlukan langkah atau strategi untuk mengatasi beberapa permasalahan yang menyangkut hal tadi, agar terciptanya peningkatan pendidikan Islam di era modern ini, dengan tujuan mampu memecahkan problem umat. Disini saya akan memaparkan beberapa pembenahan metode pendidikan yang dapat diterapkan pada era digital ini, yaitu:
- Penggunaan media pembelajaran berbasis teknologi : media online dapat menjadi solusi bagi para guru untuk memberi aroma-aroma dalam melakukan pembelajaran. Baik dengan cara membagikan materi pembelajarannya, atau pun ketika memberikan ujian atau tes-tes tertentu yang dilakukan secara online untuk mewarnai proses pembelajaran di kelas yang biasanya terkesan monoton.
- Penggunaan perpustakaan digital : teks al-Qur’an dan berbagai macam tafsirnya pun dapat kita temui secara digital. Dan kebanyakan dapat kita pasang secara gratis baik di smartphone atau pun PC. Tidak hanya itu, bahkan kitab-kitab hadis dari berbagai imam juga dapat kita temukan dengan mudahnya. Selain itu juga kitab-kitab keagamaan yang berbau klasik sampai yang kontemporer sebenarnya dapat dengan mudah kita temukan di dunia maya, ataupun dalam bentuk aplikasi digital. Berbicara aplikasi digital, berbagai macam aplikasi yang dapat mempermudah kita dalam mencari bahan referensi, dengan cara yang bisa dibilang sederhana, yakni hanya dengan memasukan kata kunci tertentu untuk informasi yang kita cari maka akan dengan mudah aplikasi tersebut menemukan informasi-informasi dari berbagai referensi kitab. Tentu saja hal ini diperlukan adanya upaya dari kita para pengguna untuk mempelajari, menguasai dan menjalankan aplikasi yang terkait. Beberapa aplikasi yang seperti ini ada yang berbayar dan ada pula yang secara gratis diberikan oleh pembuatnya. Berbagai keuntungan dari adanya perpustakaan digital diantaranya hemat ruang, waktu dan akses yang cepat serta hemat biaya. Dengan adanya perpustakaan digital ini juga tidak untuk menutup peran perpustakaan riil. Diharapkan dengan penggunaan perpustakaan digital akan lebih mudah bagi para penuntut ilmu agama untuk mengakses berbagai referensi dengan cepat dan mudah.
- Penggunaan internet dalam mencari dan menyebarkan informasi berhubungan dengan Islam : kita dapat dengan mudahnya menggunakan jaringan internet untuk mencari situs-situs yang berbau keagamaan. Masyarakat saat ini dapat melakukan diskusi keagamaan melalui berbagai jaringan sosial. Tentu saja, diskusi yang dilakukan dengan cara-cara yang baik pula. Bahkan untuk ustadz/ustadzah atau guru-guru ada yang memiliki situs-situs sendiri atau pun akaun sendiri sehingga kita dapat dengan mudahnya membaca, mendengarkan atau pun menonton ceramah-ceramah yang disampaikan beliau. Adapun upaya yang dapat kita lakukan dalam hal ini yakni mempelajari dan menguasai ilmu-ilmu agama agar dapat kita bagikan dan bisa menjadi sumber yang terpercaya dalam menyiarkan agama ini.
Diharapkan era digital ini dapat menciptakan generasi handal dalam pendidikan Islam juga di berbagai bidang lainnya. Sehingga pendidikan Islam dapat hadir di tengah-tengah peradaban dan menjadi solusi bagi berbagai macam permasalahan. Oleh karena itu, diperlukan sumber daya manusia yang mampu menguasai yang berjalan beriringan antara ilmu agama dan pengetahuan mengenai perkembangan teknologi. Dengan demikian, metode pendidikan Islam di era digital sekarang ini harus mampu kita terapkan agar ilmu agama tidak tertinggal dengan ilmu-ilmu lainnya.