Dunia adalah meja judi sakti
yang diisi kecurangan-kecurangan.
Dan kita adalah penjudi-penjudi
malang dan sialan.
/1/
Dadu-dadu penentu
dimainkan Tuhan,
di mana kau percaya,
tentang menang yang sementara dan
gagal yang abadi.
Tentang alam yang khianat
dengan hal-hal yang kau
tukarkan.
Dirimu, diriku, cinta, sakit,
perih, sedih,
ratapan yang menolak untuk menangis
dan mati.
Seluruh kemungkinan adalah peluang.
Membagi antara kenyataan dan khayalan.
Dirimu, diriku, cinta, sakit,
perih, sedih serta
ratapan yang bersedia menangis
dan mati.
Kau ada adalah nyata, aku ada
adalah nyata.
Tapi bersama adalah khayalan
yang lebih nyata dari
pohon-pohon Kanopi.
/2/
Bandara-bandara, pesawat dan
semua yang membawamu jauh.
Kenangan dan ingatan yang
mengiris hatimu.
Resah di dadamu dan
cinta yang tak mau dimiliki.
Penantianmu di seluruh bait
puitis dan cengeng adalah
perjudianmu dengan kata-kata.
Begitupula tangis, udara,
suara antara anak yang berharap
pulang dan jalan kembali yang hilang.
Seperti pembunuh dan hidup dipisahkan
roh-roh dan naluri yang
membumbung.
Kita menaruh seluruh harapan
bersama akal dan bebal.
Antara ketakwarasan dan
senyum.
Persis seperti kopi
yang menolak larut di dasar gelas
walau diaduk dan diseduh dengan
air panas dari pantat panci-panci
yang dibakar.
Bagaimana keadaanmu?
Lihat kenyataan di balik kata itu.
Sebuah perjudian baru antara
ketololan dan kutukan.
Antara keinginan memeluk
Bulan dan kesanggupan yang
hanya membolehkan kita
menemani diri
sendiri.