Internet of Things atau disingkat dengan IoT adalah jaringan perangkat fisik, kendaraan, peralatan rumah tangga, dan barang-barang lainnya yang disematkan dengan peralatan elektronik, perangkat lunak, sensor, aktuator, dan konektivitas jaringan yang memungkinkan benda-benda ini terhubung dan bertukar data. Jadi istilahnya itu benda-benda di sekitar kita dapat berkomunikasi antara satu sama lain melalui sebuah jaringan internet.
Contohnya, yang ada pada paper ini yang membahas tentang pemantauan pasien dengan IoT yang sangat mudah diakses untuk mengetahui keadaan pasien melalui internet yang tidak harus selalu datang ke rumah sakit untuk mengetahui kondisi kesehatannya setelah di cek. Selain itu, dokter dapat memantau pola makan pasien dan rutinitas lain para pasiennya.
Para ahli memperkirakan bahwa IoT akan terdiri dari sekitar 30 miliar objek pada tahun 2020. Diperkirakan bahwa nilai pasar global IoT akan mencapai $ 7,1 triliun pada tahun 2020. Dan Ide awal Internet of Things pertama kali dimunculkan oleh Kevin Ashton pada tahun 1999 di salah satu presentasinya. Kini banyak perusahaan besar mulai mendalami Internet of Things, sebut saja Intel, Microsoft, Oracle, dan banyak lainnya.
Peningkatan penggunaan teknologi mobile yang sangat pesat dan perangkat cerdas dalam bidang kesehatan telah menyebabkan dampak yang besar di dunia. Maka ahli kesehatan memanfaatkan teknologi ini untuk menghasilkan peningkatan yang signifikan dalam perawatan kesehatan, baik itu perawatan klinis maupun medis.
Aplikasi M Heatlh (Mobile Heatlh) dan E-Heatlh digunakan untuk pemantauan pasien agar membantu pada dokter dalam penanganan kesehatan pasien. Dengan adanya IoT, aplikasi ini dapat berjalan memberi perlindungan utama untuk penggunanya.
Hal ini dapat memungkinkan untuk menintegrasikan perangkat dan terhubung ke internet, lalu memberikan informasi tentang keadaan kesehatan pasien serta memberikan informasi secara real time dari pasien kepada dokter mengenai penyakit kronis. Semakin meningkatnya jumlah penderita penyakit kronis karena faktor risiko yang berbeda seperti kebiasaan fisik yang tidak aktif, konsumsi alkohol dan lainnya.
Menurut data dari organisasi kesehatan dunia, sebesar 4,9 juta orang mati karena terkena penyakit kanker paru-paru dari konsumsi tembakau, lalu ada juga karena kelebihan berat badan 2,6 juta, sebesar 4,4 juta orang menderita untuk kolesterol tinggi dan 7.1 juta orang menderita untuk tekanan darah tinggi atau hipertensi.
Dikatakan bahwa dalam 10 tahun mendatang, kematian akibat dari penyakit kronis akan meningkat 17% dari sebelumnya, yang berarti bahwa angka sekitar 64 juta per orangnya. Maka penyakit kronis menjadi sangat bervariasi dalam gejalanya serta perubahan dan pengobatan sehingga membutuhkan pantauan sejak dini, agar mereka tidak mengakhiri hidupnya dengan cepat.
Di antara penyakit kronis yang paling umum yang dapat diobati dan dipantau adalah diabetes, tekanan darah atau hipertensi, aritmia jantung dengan penyakit ini. Selain itu, pasien juga memiliki keterbatasan dalam kondisi fisik mereka, juga sering memiliki emosional, kehidupan sosial dan ekonomi.
Konsep dari IoT didefinisikan sebagai integrasi semua perangkat yang terhubung ke dalam jaringan internet, yang dapat dikelola dari sebuah web dan dapat memberikan informasi secara real time atau langsung, untuk memungkinkan adanya interaksi dengan orang yang menggunakannya. Di sisi lain, IoT ini dapat dilihat dari tiga paradigma, yaitu penggunaan berorientasi internet, alat berorientasi sensor dan pengetahuan berorientasi semantik.
Dalam paper ini, membahas yang lebih difokuskan kepada penggunaan berorientasi internet, yaitu dalam penggunaan mobile yang dapat menghubungkan interaksi antara pasien dan dokter istilahnya kita sebut juga dengan telemedicine.
Ilustrasi gambar 1
Penggunaan perangkat mobile yang diintegrasikan dalam IoT tentunya memiliki sistem dan database yang dapat mendata, memproses, menganalisa serta mendiagnosa terhadap penyakit kronis yang dipantau pada jarak jauh melalui tanda-tanda vital dan sistem Elektrokardiograf pada pasien.
Pada konteks modelnya memiliki empat kategori yang saya pahami (terlihat pada ilustrasi gambar 1 di atas), yaitu yang pertama komputer dan perangkat mobile yang terhubung jaringan internet sebagai alat sumber utama bagi dokter dalam melakukan pemantauan kepada pasien.
Lalu yang kedua informasi terkait manusianya (person), yaitu antara dokter dan pasien serta tipe latihan dan tipe penyakit yang ada pada pasien. Yang ketiga konteks fisik lokasi dimana pasien berada. Dan yang keempat kategori konteks waktu dalam penanganannya.
Kemudian dari keempat kategorinya diaplikasikan dalam tampilan arsitektur semacam flow-chart proses kerja antara dokter dan pasien.
Ilustrasi gambar 2
Dari ilustrasi 2 terlihat terhubung antara server dan client. Dokter bertindak sebagai server yang dapat melakukan monitoring atau pemantauan pasien, sedangkan pasien bertindak sebagai client yang dapat melakukan pengecekan terhadap penyakitnya, menerima informasi dari dokter terkait, resep apa yang dibutuhkan, jenis latihan apa yang dapat mengurangi tingkat kadar penyakitnya melalui pola makan yang sehat, rutinitas olahraga dan sebagainya.
Sebagai contoh, setelah seorang pasien cek ke rumah sakit perihal penyakit apa yang dideritanya, ia akan mengetahuinya lebih cepat dan dapat melakukan tindakan selanjutnya melalui aplikasi M Health, pasien menggunakan aplikasinya dengan mudah.