Tidak dapat dipungkiri jika saat ini, teknologi berkembang sangat pesat. Oleh karena itu, manusia dituntut untuk dapat mengikuti perkembangan teknologi yang canggih ini. Apabila tidak mengikuti perkembangan tersebut, maka kemungkinan besar akan tertinggal.

Hadirnya virus corona di tengah era digital ini seakan menyadarkan masyarakat dunia akan pentingnya teknologi informasi. Sebab, adanya Covid-19 yang telah memisahkan jarak begitu banyak manusia bahkan sangat menyiksa masyarakat di seluruh dunia dapat ditangani dengan kecanggihan teknologi masa kini. 

Oleh karena itu, adanya Covid-19 mempunyai sisi positif, yakni mampu membuka mata masyarakat dunia mengenai pentingnya teknologi. Hal tersebut terjadi karena kecanggihan teknologi mampu mengikis jarak antar manusia dengan mempertemukan mereka secara virtual.

Sampai saat ini, dampak dari pandemi masih sangat dirasakan oleh masyarakat dunia. Seperti yang dikemukakan Purwanto (2020), yang mana pandemi merupakan suatu kondisi terdapat wabah penyakit yang datang secara tiba-tiba dan secara serempak menjangkit di berbagai tempat, meliputi daerah geografis yang luas. Maka, manusia tidak ada persiapan untuk menghadapinya.

Tentunya, kondisi tersebut mengakibatkan masyarakat mengalami kesulitan dalam beradaptasi. Namun, hal itu tidak berlaku untuk orang yang mempunyai kemampuan di bidang teknologi. Orang yang mempunyai life skill dalam menggunakan teknologi cenderung lebih mudah menghadapi kondisi pandemi seperti sekarang ini.

Adanya virus corona sejak awal tahun 2020 di Indonesia, telah memberikan dampak yang besar terhadap berbagai bidang kehidupan yang ada, terutama di bidang pendidikan. Pendidikan di masa pandemi tidak akan berjalan tanpa adanya teknologi. 

Hal itu disebabkan karena pendidikan di masa pandemi ini, menerapkan pembelajaran jarak jauh dan hanya berinteraksi secara daring. Oleh karena itu, berlangsungnya pembelajaran daring sangat bergantung pada teknologi

Telah diketahui bahwa pendidikan merupakan salah satu bidang dalam kehidupan yang terdampak pandemi Covid-19. Diketahui juga bahwa sudah hampir dua tahun metode pembelajaran di sekolah berubah dari tatap muka menjadi daring. 

Hal tersebut terhitung sejak WHO mengumumkan secara resmi bahwa Covid-19 adalah pandemi pada awal Maret 2020. Maka, kondisi tersebut mengharuskan para guru mempersiapkan materi pembelajaran dan melaksanakan kegiatan belajar secara daring dengan memanfaatkan teknologi yang ada.    

Para guru yang belum terlalu mahir memanfaatkan teknologi (melek teknologi) mau tidak mau harus mempelajari teknologi terlebih dulu, sehingga dapat menggunakan teknologi dengan baik dalam melaksanakan kegiatan belajar secara daring. 

Namun, tidak hanya guru saja yang harus paham dengan teknologi dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar, tetapi juga para siswa. Hal itu disebabkan karena sekolah dilaksanakan secara daring dengan memanfaatkan teknologi yang ada. 

Maka dari itu, siswa juga harus menguasai teknologi agar tidak ada kendala ketika mengikuti pembelajaran daring. Meskipun begitu, guru tetap memegang peranan penting dalam pelaksanaan pembelajaran daring sehingga wajib untuk menguasai teknologi informasi. 

Istilah Teknologi Informasi (TI) atau Information Technology (IT) dapat diartikan dengan suatu istilah umum untuk teknologi yang membantu manusia dalam membuat dam mengubah data maupun informasi, menyimpan data ataupun informasi, mengomunikasikan atau menyebarkan informasi (Williams dan Sawyer, 2007).

Dengan demikian, dapat diketahui jika dengan adanya teknologi informasi, maka manusia sangat terbantu dalam membuat data dan mengubah informasi, menyimpan suatu data maupun informasi dan juga sangat mudah dalam menyebarkan berbagai informasi.

Secara sekilas nampak jelas jika teknologi memberikan kemudahan dalam kehidupan manusia. Begitu juga dalam bidang pendidikan, teknologi informasi memegang peranan penting karena komunikasi antar guru dan siswa maupun orang tua siswa lebih cepat. 

Selain itu, sangat mudah menyebarkan informasi maupun materi pembelajaran antara guru dan siswa. Hal itu, sebenarnya sudah dirasakan masyarakat sebelum adanya pandemi. Seiring berjalannya waktu, teknologi menjadi hal utama yang sangat penting untuk dikuasai dalam kehidupan sehari-hari. 

Kecanggihan teknologi mulai mendominasi kehidupan manusia, mulai dari internet yang mudah diakses, hingga berbagai perkembangan aplikasi yang membantu kehidupan manusia sehari-hari, mulai dari kebutuhan belanja, belajar, hingga transportasi semua sudah ada dalam genggaman tangan.

Keberadaan teknologi yang begitu canggih, sangat dibutuhkan masyarakat dunia ketika pandemi melanda. Hal itu mengharuskan masyarakat mampu menguasai teknologi, tidak terkecuali para guru. Oleh karena itu, tidak dapat dibayangkan jika tidak ada kecanggihan teknologi dalam kehidupan ini.

Pembelajaran daring akan terlaksana jika ada interaksi antara guru dan siswa. Oleh karena itu, kedua belah pihak harus mampu menguasai teknologi. 

Namun, tidak perlu khawatir dengan keahlian siswa saat ini. Hal itu disebabkan karena siswa zaman sekarang tidak perlu diragukan lagi kemahirannya dalam menggunakan teknologi. 

Selain itu, rata-rata siswa zaman sekarang adalah kaum millennial di mana teknologi sudah merekat erat dalam diri mereka. Dengan demikian, kemampuan siswa dalam berteknologi harus diawasi penggunaannya untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.

Orang tua siswa berperan penting dalam mengawasi siswa selama berada di rumah, maka dari itu orang tua juga harus melek teknologi untuk mengimbangi kemajuan zaman ini. 

Selain itu, guru juga harus mampu berteknologi, agar dapat mengawasi siswa selama pembelajaran daring, baik saat kegiatan belajar hingga nanti evaluasi atau ujian dilaksanakan. Maka dari itu, guru sangat dituntut untuk bisa lebih mahir dalam memanfaatkan kecanggihan teknologi.

Untuk menghadapi fenomena tersebut di kemudian hari, harus diperlukan persiapan yang matang dan lebih dini. Oleh karena itu, mahasiswa sebagai calon guru harus paham betul dengan teknologi. 

Pasti banyak yang berpikir, jika tidak mahir teknologi, maka bisa menyewa jasa orang yang ahli di bidang IT. Sebenarnya, memang tidak salah jika guru menggunakan jasa orang yang ahli IT. 

Namun, akan menyenangkan jika dapat menyelesaikan pekerjaan  sendiri. Disisi lain, menyewa jasa IT juga membutuhkan biaya yang tidak murah. Oleh karena itu, akan lebih bermanfaat dalam jangka panjang apabila mahasiswa sebagai calon guru mempelajari dan menguasai teknologi secara mendalam. 

Menguasai teknologi merupakan salah satu life skills yang dapat digunakan untuk bertahan hidup. Maka, tidak akan rugi jika menguasai teknologi dan anggap saja sebagai bekal menghadapi ujian di kemudian hari.

Mahasiswa sebagai calon guru sangat perlu menguasai teknologi informasi. Hal tersebut sebagai senjata jitu meningkatkan profesionalitas guru dan menghindari adanya ketidaksiapan guru dalam mengajar melalui teknologi. 

Oleh karena itu, keterampilan mahasiswa sebagai calon guru dalam berteknologi sangat perlu disiapkan dari sekarang. Hal tersebut bertujuan agar tidak ada lagi kata keterbelakangan teknologi yang akan memengaruhi profesionalitas seorang guru dan memengaruhi kelancaran pembelajaran ke depannya.