Hingga hari ini euforia Asian Games 2018 belum jua pudar. Betapa kegiatan akbar ini membanggakan kita semua. Mulai dari suksesnya pembukaan, hitsnya lagu “Meraih Bintang” Via Vallen, hingga raihan medali atlet yang mampu menempatkan Indonesia ke posisi 4 klasemen kejuaraan olahraga Asia terbesar ini.

Menghargai perjuangan para atlet, khususnya yang mampu menyumbangkan medali, terlebih yang meraih medali emas, Pemerintah memberikan hadiah berupa uang hingga senilai Rp1,5 miliyar per orang, berikut bonus-bonus yang lain dari berbagai pihak, mulai dari emas “sungguhan” seberat 100 gr hingga rumah huni.

Namun yang menarik adalah tawaran menjadi PNS untuk para atlet juara tersebut. Saya yakin semua pejuang tes CPNS di luar sana tetap akan ikhlas menerima keistimewaan yang diberikan Pemerintah kepada mereka. Ini adalah bentuk perhatian dari negara kepada nasib para atlet. 

Bukankah kita sering membaca artikel dan menonton video YouTube tentang nasib beberapa atlet yang dulunya kondang dan berprestasi namun hidup mengenaskan hari ini, di mana yang no.4-nya bikin kita terkejut. Setidaknya hal ini membuat para atlet berprestasi kita tidak perlu lagi risau akan masa depan mereka.

Berbicara tentang PNS, ada fakta Asian Games 2018 menarik lainnya, yaitu bahwa ternyata yang berkontribusi banyak terhadap kesuksesan perhelatan akbar ini adalah mereka-mereka yang bukan PNS. Sosok sentral di kepanitiaan Asian Games adalah Ketua INASGOC, Erick Thohir. Beliau bukan seorang PNS, melainkan pengusaha dan pemilik Inter Milan juga beberapa klub olahraga lainnya. 

Lalu di balik kesuksesan acara pembukaan dan penutupan Asian Games, ada nama Wishnutama. Dia juga bukan PNS, melainkan CEO NET-TV, sebuah stasiun TV yang memang amat kekinian.

Hal ini menjadi menarik karena Pemerintah bersikap objektif dalam memilih orang-orang yang kompeten dan terbaik di bidangnya demi suksesnya penyelenggaraan pesta olahraga Asia terbesar ini.

Padahal Kementerian Olahraga dan Pemuda pun pasti tidak kekurangan orang yang bisa memimpin kepanitiaan ini. Juga pada acara pembukaan, Kementerian Pariwisata atau Kementerian Ekonomi Kreatif pun pasti juga memiliki orang-orang yang bisa menjadi sekedar dalang pagelaran. 

Tetapi sayangnya, orang yang terbaik untuk hal itu sampai saat ini masih berada di luar lingkaran Kementerian apa pun.

Kemudian yang juga mendapatkan perhatian khusus dari media adalah para sukarelawan yang menjadi pendamping para atlet, pendamping tamu, dan juga menjadi panitia bayangan di kegiatan ini. Mereka siap melayani bila ada yang bertanya dan membutuhkan pertolongan. Sikap yang sesungguhnya harus dimiliki oleh para PNS.

Jika hari ini Pemerintah ternyata masih menggunakan orang di luar unsur Pemerintah (bukan PNS) dalam pelaksanaan kegiatan eksekutifnya, maka hal ini seharusnya dapat menjadi cambukan bagi para PNS untuk dapat berlomba-lomba menunjukkan kualitasnya agar mendapatkan kepercayaan untuk terlibat bahkan memimpin kegiatan tersebut.

Namun bagi seorang PNS, sesungguhnya mendapatkan kepercayaan untuk memimpin kegiatan prestisius tidak ada apa-apanya dibandingkan mengembalikan kepercayaan masyarakat pada PNS. Citra PNS terlanjur buruk di mata masyarakat. 

Pelayanan yang lambat, berbelit-belit bahkan cenderung mempersulit, tidak profesional, miskin inovasi dan kreativitas, hingga budaya pungli dan korupsi masih melekat pada kesan akan seorang PNS hari ini.

Untuk itu, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara telah melakukan revolusi model rekrutmen CPNS yang diyakini bebas KKN dan mampu menyerap pemuda-pemudi terbaik bangsa melalui seleksi yang ketat dan objektif. Dalam proses pembinaan pun, sejak masih berstatus CPNS, mereka telah diberikan ruang yang lebih besar untuk dapat berkreasi dan melahirkan proyek perubahan sesuai dengan analisisnya masing-masing.

Sebentar lagi pendaftaran CPNS akan kembali dibuka. Semoga melalui tes seleksi CPNS kali ini akan lahir PNS-PNS berkualitas harapan bangsa, yang mampu melayani dan mengayomi masyarakat dengan sepenuh hati. Tertitip harapan akan lahir generasi PNS 4.0 yang berdaya saing tinggi dan mampu melesatkan bangsa ini ke puncak peradaban dunia.

Kembali ke topik awal, jika seandainya semua yang berprestasi di Asian Games 2018, selain atlet, juga akan ditawari menjadi PNS, kira-kira Pak Erick Thohir dan Pak Wishnutama mau nda, ya, jadi PNS?