Pacaran adalah hubungan antara lawan jenis atau laki-laki dengan perempuan yang mempunyai hubungan khusus dan melebihi dari status teman. Biasanya orang-orang banyak yang sudah melakukan hubungan tersebut karena hubungan tersebut telah umum dimana saja.

Memang tidak dapat dipungkiri bila pacaran merupakan fenomena tersendiri dikalangan remaja.. Sebagian ada yang mendifinisikan pacaran adalah ajang dari untuk mendapatkan kepuasan atau pacaran hanya sebagai label ”saya punya pacar dan dapat menimbulkan rasa percaya diri”.

Masa remaja adalah masa yang paling indah, terutama di masa SMA ini. Banyak hal yang terjadi pada masa perubahan dari kanak-kanak menuju dewasa. Satu proses masa yang semua anak manusia telah, sedang dan akan teradi dalam sebuah proses tumbuh kembang remaja. Dunia remaja memang unik, sejuta peristiwa terjadi dan sering diciptakan dengan ide-ide cemerlang dan positif.

Namun demikian tidak sedikit juga hal-hal negatif yang terjadi. Salah satu hal yang menarik dan terjadi dalam dunia remaja adalah trend pacaran yang digemari sebagian remaja. Bahkan ada rumor yang menarik, bahwa bila ada remaja yang belum punya pacar berarti belum mempunyai identitas diri yang lengkap. Dan sering menjadi bahan ejekkan oleh teman sebayanya. Hal ini yang membuat remaja menjadi tidak percaya diri.

Penyebab terjadinya pacaran yang pertama adalah karena adanya pengaruh dari globalisasi. Globalisasi yang paling mempengaruhi para remaja sekarang adalah globalisasi akibat berkembangnya internet. 

Dari situlah para remaja mendapat dorongan untuk mencontoh budaya bangsa barat yang tidak sesuai diterapkan di Indonesia seperti konsumtif, hedonisme dan gonta-ganti pasangan hidup. Sehingga mendorong para remaja untuk berpacaran di usia remaja. Dan dengan adanya media sosial, dapat memudahkan orang asing untuk berkenalan dengan kita dan jika sudah dekat bisa saja mengajak kita untuk ketemuan.

Yang kedua adalah membuktikan diri cukup menarik. Pada saat  ini, para remaja sudah  melanggar batas bergaul yang telah di tetapkan oleh orang tua. Mereka sudah mengenal pacaran sejak awal masa remaja. Pacar, bagi mereka merupakan salah satu bentuk gengsi yang membanggakan. Selain itu, pacar merupakan sesuatu yang dapat membuktikan bahwa mereka cukup menarik dan patut untuk mendapat perhatian dari lingkungan sekelilingnya.

Terakhir adalah karena adanya pengaruh dari teman sekitar. Semakin banyak teman yang kita miliki, maka semakin tinggi harga diri kita di mata orang lain di sekolah. Kemungkinan jika salah satu teman kita berpacaran, jika kita tidak mempunyai pacar, maka kemungkinan besar akan di jauhi oleh teman-teman kita.

Namun, pacaran memiliki banyak dampak negatif, seperti munculnya kekerasan fisik bila salah satu pasangan sedang cemburu, bersifat posesif, dan temperamen. Tetapi tetap bertahan dan akhirnya selalu di sakiti dan membuat mood remaja menjadi buruk. Dengan turunnya mood dari seorang remaja membuat mereka tidak bergairah lagi dalam melakukan sesuatu, terutama belajar. Maka prestasi siswa akan turun dan tidak dapat berkembang.

Berpacaran dapat membuat prestasi belajar seorang siswa menurun sebagai berikut, ketika belajar seorang siswa yang berpacaran pasti akan terganggu konsentrasinya untuk belajar karena pasanganya selalu mengirim chat kepadanya dan siswa tersebut pasti hanya fokus untuk membalas chat dari pasangannya, selalu menunggu chat dari pacarnya itu sehingga melupakan waktu belajarnya. Siswa yang berpacaran juga dapat membuat siswa itu malas untuk masuk sekolah terutama jika bertengkar dengan pasangannya atau berpisah dengan pasanganya karena malas bertemu denganya di sekolah.

Mereka juga cenderung menjadi pribadi yang rapuh. Anak remaja yang mulai pacaran sejak usia dini lebih banyak mengalami sakit kepala, perut dan pinggang. Mereka juga lebih banyak depresi dibanding teman seusianya yang belum pernah pacaran. Seseorang, yang mengenal cinta lebih dini cenderung menjadi pribadi yang rapuh, sakit-sakitan, merasa tidak aman dan mudah depresi. Maka dari itu tidak sedikit remaja yang sering update status media sosial dengan quote yang sedih karena mereka sedang galau.

Timbulnya penyakit menular seksual jika remaja berhubungan seks dengan pasangannya dan juga dapat menyebabkan kehamilan yang dapat mengganggu kehidupan sosial remaja tersebut. Mengganggu sekolahnya karena di keluarkan dari sekolah sehingga tidak memiliki masa depan lagi. Bahkan sampai di kucilkan oleh keluarganya sendiri dan jadi bahan omongan semua orang.

Saya tidak melarang anda untuk berpacaran, namun pacaran juga tidak boleh berlebihan. Tidak boleh hanya berduaan saja, terutama di ruangan yang sepi dan gelap. Jangan merasa dunia hanya milik berdua saja, namun harus peka terhadap keadaan di sekitar kita. Harus mempunyai komitmen dan mawas diri, tahan dari segala godaan yang ada, serta meningkatkan keimanan kita kepada Tuhan. Tetap fokus pada pendidikan kita agar mendapatkan nilai yang bagus dan dapat membanggakan orangtua kita.