Lumajang merupakan sebuah kabupaten yang berada di bawah lereng Gunung Semeru. Lumajang memiliki keindahan alam yang sangat menakjubkan, tidak heran jika banyak wisatawan domestik maupun mancanegara yang berkunjung ke Lumajang untuk menikmati keindahan alamnya.

Keindahan alam yang ada di Lumajang sangat beragam, salah satunya yaitu keindahan air terjunnya, sehingga air terjun menjadi destinasi wisata yang wajib dikunjungi ketika berada di Lumajang.

Lumajang memiliki air terjun terindah se-Indonesia yaitu air terjun Tumpak Sewu, karena terlampau indahnya para wisatawan sering menyebutnya sebagai Niagara-nya Indonesia.

Sesuai dengan namanya, air terjun tumpak sewu memiliki seribu aliran air. Dalam bahasa Jawa seribu berarti sewu dengan membentuk aliran air bertipe tiered yang melebar seperti Air Terjun Niagara yang berada di perbatasan Amerika Serikat dengan Kanada.

Hal tersebut yang membuat para wisatawan menyebut Air Terjun Tumpak Sewu sebagai Niagara Indonesia.

Keindahan Air Terjun Tumpak Sewu

Air Terjun Tumpak Sewu memiliki ketinggian berkisar hingga 120 meter. Pada saat di jalan masuk lokasi air terjun terdapat tulisan ‘surga tersembunyi’. Tulisan tersebut mengungkapkan bahwa terdapat surga tersembunyi yang ada di Lumajang dengan keindahan dan pemandangan alam yang dimiliki.

Air yang mengalir deras dan jatuh di bebatuan lembah air terjun berpadu dengan hijaunya pepohonan di sekitar atas dan bawah tebing air terjun, akan memancarkan keindahan eksotisme khas negeri tropis yang indah.

Kawasan Air Terjun Tumpak Sewu memiliki dua konsep wisata yang dapat dinikmati oleh wisatawan yaitu wisata memetik buah salak dan wisata tracking ke lembah air terjun.

Konsep wisata yang pertama yaitu pengelola Air Terjun Tumpak Sewu menawarkan agrowisata memetik buah salak. Banyak warga lokal yang membudidayakan buah salak di sekitaran wisata air terjun, sehingga wisatawan dapat melakukan wisata agro memetik buah salak prono.

Konsep wisata tersebut cocok bagi keluarga yang membawa anak-anak, orang tua dan orang dengan kebutuhan khusus.

Konsep wisata yang kedua merupakan konsep wisata yang menguji adrenalin seseorang, yaitu aktivitas trekking dari pos air terjun menuju ke lembah air terjun. Pada aktivitas trekking tersebut, wisatawan akan melewati jalur tanah dengan kombinasi bambu yang licin dan cukup terjal.

Bagi wisatawan yang tidak memiliki pengalaman trekking di air terjun dapat menggunakan jasa pemandu trekking.

Di lembah air terjun, wisatawan akan berjalan melalui tebing-tebing yang mengapit dan menyeberangi aliran sungainya. Rute yang dilalui para wisatawan trekking, yaitu dari tempat parkir kendaraan, untuk sampai ke dasar bukit wisatawan akan menuruni anak tangga berundak sepanjang 800 meter.

Para wisatawan trekking tidak perlu berjalan menuruni tangga berundak dengan tergesa-gesa, karena jalur tanah yang dilewati berkombinasi dengan bambu yang licin dan cukup terjal.

Setelah wisatawan sampai di ujung tangga, mereka akan disambut dengan adanya Goa Tetes. Disebut Goa Tetes karena atas gua meneteskan air dari sumber mata air secara terus menerus, sehingga membentuk stalaktit di dinding luar goa. Uniknya stalaktit yang terbentuk menyerupai seperti kristal.

Kemudian perjalanan menuju lembah air terjun dilanjutkan dengan menuruni tebing batu yang cukup curam, sehingga para wisatawan trekking perlu menggunakan tali sebagai pengaman.

Wisatawan juga diharapkan untuk menggunakan pakaian serta alas kaki yang nyaman dan mendukung untuk digunakan tracking agar memberikan gerakan yang lincah pada saat trekking.

Kemudian para wisatawan akan melewati pinggiran sungai air terjun dan juga menyeberangi sungainya hingga sampailah para wisatawan trekking di lembah Air Terjun Tumpak Sewu.

Selain konsep wisata agrowisata memetik buah salak dan konsep wisata trekking, para wisatawan juga dapat hanya menikmati keindahan pemandangan Air Terjun Tumpak Sewu dari atas ketinggian pos pemandangan.

Para wisatawan hanya perlu berjalan kaki dari tempat parkir menuju ke pos pemandangan sejauh 400 meter. Pos pemandangan merupakan tempat yang lebih tinggi dari air terjun, sehingga para wisatawan dapat melihat dan menikmati pemandangan air terjun dan juga Gunung Semeru.

Rute Menuju Air Terjun Tumpak Sewu

Air Terjun Tumpak sewu berada di Desa Sidomulyo, Pronojiwo, Lumajang. Terdapat beberapa rute perjalanan yang dapat dilalui untuk sampai ke destinasi wisata Air Terjun Tumpak Sewu.

Yang pertama yaitu jika berangkat dari pusat Kabupaten Lumajang jarak yang ditempuh cukup jauh, yaitu sekitar 53 km dan dapat ditempuh selama 1 jam 32 menit jika mengendarai motor.

Pada rute ini wisatawan akan melalui beberapa kecamatan yang ada di Lumajang, yaitu Sumbersuko, Tempeh, Pasirian, Candipuro, dan Pronojiwo. Ketika sudah sampai di Desa Sidomulyo, Kecamatan Pronojiwo perjelanan menuju tumpak sewu akan ditempuh kembali dengan berjalan kaki sekitar 200 meter.

Rute kedua yang dapat dilalui, yaitu ketika wisatawan berangkat dari Kota Malang, dapat ditempuh selama 2 jam.

Wisatawan yang melalui rute dari Kota Malang akan melalui tiga kecamatan, yaitu Bululawang, Dampit, Tirtomoyo dan Pronojiwo. Ketika sudah sampai di Pronojiwo, Desa Sidomulyo jarak yang ditempuh akan sama dengan ketika melalui rute pusat Kabupaten Lumajang yaitu 200 meter dengan berjalan kaki.

Harga Tiket Masuk Air Terjun Tumpak Sewu

Agar dapat menikmati keindahan alam Air Terjun Tumpak Sewu atau Niagara Indonesia, para wisatawan perlu membayar tiket masuk sebesar Rp 10.000 per orang.

Untuk wisatawan yang akan menikmati destinasi agrowisata memetik salak prono dan wisatawan yang memerlukan pemandu trekking akan dikenakan biaya tambahan.

Masih banyak destinasi wisata alam Lumajang dengan pemandangan alam yang tak kalah indahnya dari Air Terjun Tumpak Sewu, seperti Puncak Mahameru, Ranu Kumbolo, Keindahan Negeri di atas Awan B29, sehingga menjadi destinasi selanjutnya yang wajib dikunjungi apabila berada di Lumajang.