Manusia tidak bisa terlepas dari apa yang namanya mengeluh. Saat ditimpa banyak masalah, kita sering terlena dan berlarut larut dalam kesedihan. bahkan susah payah menceritakan nya kepada orang lain,
Mungkin memang berat cobaan yang dihadapi, tapi Allah telah menyiapkan resep terbaik :
أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
"Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram."
( QS. Ar-rad : 28 )
Bersyukur adalah ucapan sebagai rasa berterima kasih kita kepada Allah, kita sebagai makhluk Allah tentu diberikan banyak nikmat dan kasih sayang.
Oleh karena itu sebagai rasa syukur, pasti tidak hanya dengan mengucapkan "Alhamdulillah" saja, tetapi juga harus melalui tindakan yang diniatkan untuk beribadah dan berterimakasih kepada Allah.
وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ
Artinya :
Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.”(QS. Ibrahim ayat 7).
Syukur dibagi menjadi 4 :
Bagian pertama : Bersyukur kepada Allah dengan lisan, yaitu seorang hamba senantiasa mengucap syukur kepada-Nya pagi dan petang, terutama ketika mendapatkan nikmat yang membahagiakannya.
Bagian kedua : Bersyukur kepada Allah dengan hati, yaitu seorang hamba dengan teguh meyakini tidak ada kebimbangan atau keraguan, bahwa Allah yang memberikannya rezeki, jika bukan karena Allah ta’ala satu satunya maka dia tidak akan merasakan nikmat yang tak terhitung jumlahnya.
Bagian ketiga : Bersyukur kepada Allah dengan Anggota tubuh. Yaitu dengan menggunakan anggota tubuhnya untuk hal-hal yg diridhoi oleh Allah ta’ala juga menjaganya dari maksiat kepada Allah ta’ala.
Bagian keempat : Bersyukur kepada Allah dengan nikmat yang direzekikan untuknya. Semisal dengan menjaga harta dan anak-anaknya dari perbuatan maksiat, dan menggunakkan juga memanfaatkan rezekinya untuk ketaatan kepada Allah.
Ingatlah, bahwa sering kali Allah mengatakan “ Waqalilum min ‘ibadiyasy syakuur” ( dan sangat sedikit dari kalangan hambaku yg bersyukur) kenapa ? Karena kita tidak mengetahui bagaimana menjadi ‘abdan syakura ( hamba Allah yang bersyukur).
اللهم اجعلنا من الشاكرين
Pernahkah kita mengeluh, mengapa kehidupan duniamu begini-begini saja?
Cobalah berhenti mengeluh, karena banyak orang di luar sana yang tetap ikhtiar dan bersyukur walau penuh peluh.
Berhati-hatilah, jangan sampai terjerumus pada berburuk sangka pada Allah dan bahkan menentang-Nya.
Rasa iman kita itu lebih mahal ketimbang dunia ini, bila memang takdir kehidupan kita digariskan tak begitu baik.
Nikmati saja, asal jangan sampai kita menyia-nyiakan kehidupan yang hakiki kelak. Percayalah, jika kita belum bahagia atau sukses, itu karena kita belum saatnya tiba di sana, sebab Takdir Allah tiba di titik-titik yang tepat. Teruslah berusaha dan berdo'a.
Saat kita merasa seakan dunia tak memihak pada kita, berbaik sangkalah pada Allah, bahwa Allah menginginkan hisab yang mudah bagi kita.
Kita sering kali melihat atau menjumpai orang yang selalu mengeluh, kenapa tidak bisa bersyukur?
Padahal Allah sudah memberikan segalanya apa yang kita butuhkan, kebanyakan orang selalu melihat ke atas daripada melihat ke bawah. Jujur saya juga sering mengeluh, "kenapa saya tidak punya ini, kenapa saya tidak seperti dia" dulu saya sering sekali mengeluh. Padahal kalaupun saya mengeluh juga tidak bisa mengubah apa-apa.
Mulai sekarang kita harus lebih banyak lagi untuk bersyukur, karena semakin banyak kita bersyukur, semakin banyak kebahagiaan yg kita dapat. Jika kita hanya mengeluh, sampai kapanpun tidak akan pernah merasa cukup pada apa yg telah Allah berikan kepada kita.
Cara bersyukur kepada Allah dengan benar:
1. Dengan hati,
Allah subhanahu wa ta'ala berfirman,
"Allah tidak akan mengadzab mu selama engkau bersyukur dan dan beriman kepadanya."
(QS. An-Nisa' : 147)
2. Dengan lisan,
yaitu dengan selalu memuji-Nya dalam setiap keadaan seperti itulah contoh Rasulullah ﷺ jika beliau dalam keadaan bahagia beliau mengatakan,
"Alhamdulillahilladzi bi nimatihi tatimmush sholihat."
artinya: segala puji bagi Allah, karena-Nya semua nikmat menjadi sempurna.
Bila dalam kondisi berduka, Beliau tetap berkata,
"Alhamdulillahi ala kulli hal."
artinya: segala puji bagi Allah, dalam setiap keadaan yg saya alami."
(HR. Ibnu Majah)
3. Dengan amal shaleh,
yaitu amal yang harus dilandasi keikhlasan dan sesuai dengan contoh Rasulullah ﷺ dan bukan sekedar ucapan apalagi angan-angan.
Allah subhanahu wa ta'ala berfirman,
" Wahai Rabb-ku berilah aku kekuatan untuk bersyukur, sehingga aku dapat selalu mensyukuri seluruh nikmat yg telah engkau karuniakan dan kepada kedua orang tua ku, sehingga aku bisa selalu beramal shaleh."
(QS. Al-Ahqaf : 15)
Contoh bersyukur dengan perbuatan :
1). Mengucapkan hamdalah (Alhamdulillah) sebagai bentuk ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT
2). Melakukan sesuatu agar menjadi lebih baik dari sebelumnya
3). Berbuat baik kepada sesama manusia
4). Meninggalkan perbuatan yang buruk dan tercela
5). Berbagi sedekah kepada orang lain sebagai bentuk berbagi nikmat dari Allah
6). Menggunakan nikmat yang diberikan Allah untuk lebih mendekatkan diri lagi kepada Allah
Bagaimana cara bersyukur dengan penuh keikhlasan?
"Yakinlah bahwa semua yang telah terjadi adalah skenario terbaik".
ليس فى الامكان ابدع من ما كان
"Tidak ada kemungkinan yang lebih indah melebihi apa yang telah Allah taqdirkan."
- Imam Al-Ghazaly
Nikmat Allah itu nggak bisa diukur, cuma kitanya aja yang kurang bersyukur.
Cara agar kita lebih bersyukur :
Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
انْظُرُوا إِلَى مَنْ هو أَسفَل مِنْكُمْ وَلا تَنْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ فَوقَكُم؛ فهُوَ أَجْدَرُ أَن لا تَزْدَرُوا نعمةَ اللَّه عَلَيْكُمْ
“Lihatlah orang yang di bawah kalian (dalam masalah dunia, -pent.) dan jangan melihat orang yang di atas kalian. Hal ini akan lebih mendorong kalian untuk tidak meremehkan nikmat Allah yang ada pada kalian.” (HR. Bukhari dan Muslim)
● Syaikh Abdul Aziz bin Baz rohimahullah berkata,
فما من فقير إلا وهناك من هو أفقر منه، وما من مريض إلا وهناك من هو أشد مرضا منه، وما من ذي جاه إلا وهناك من هو أقل جاها منه، وهكذا المسائل الأخرى، إذا نظر إلى من دونه عرف قدر نعمة الله عليه، وكان هذا من أسباب شكره لها، وهذا في أمور الدنيا.
“Tidak ada seorang fakir pun kecuali pasti ada yang lebih fakir daripada dirinya. tidak ada orang yang sakit, kecuali pasti ada orang yang lebih parah sakitnya daripada dirinya.. Tidak ada orang yang memiliki kedudukan, kecuali pasti ada orang yang lebih rendah kedudukannya daripada dirinya. Demikian seterusnya.
Ketika melihat orang yang lebih rendah daripada dirinya, dia akan mengetahui besarnya nikmat Allah yang ada padanya sehingga dia mensyukurinya. Melihat orang yang di bawah ini berlaku dalam urusan duniawi.”
[ Syarh Kitaabul Jaami’ min Bulugh al-Maram hal. 32 ]
ﺍَﻟﻠﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻋَﻠَﻰ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺁﻝِ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ
Bukan bahagia yang menjadikan kita orang yang bersyukur, tetapi bersyukur itu yang menjadikan kita orang yang bahagia.
- Habib Ali Zaenal Abidin Al Hamid