Beberapa ratus tahun yang lalu, hiduplah filosof terkemuka bernama "Karl Marx". Namanya begitu terkenal sampai sekarang berkat buah pemikiran-pemikirannya. Bahkan pemikirannya diikuti oleh sebagian orang, dijadikan suatu paham ideologi oleh beberapa gerakan sosial kekirian. Marx mempunyai tempat khusus untuk para pengikut pemikiranya apa yang mereka sebut dengan Marxisme

Marxisme pada umumnya membagi masyarakat ke dalam dua kelas. Kelas pengusaha/pemodal (borjuis) dan kelas buruh (proletar) kelas-kelas ini muncul akibat dari apa yang disebut dengan sistem kapitalisme, karena pemikiran Mark beranjak dari faham matrealisme, maka arah pemikiran lebih bersifat materi, dan pemikirannya lebih banyak menganalisa hubungan masyarakan dan ekonomi. Yang menarik dari pemikirannya ialah mengenai konsep alienasinya. Apa yang dimaksud alienasi ?

Alienasi menurut Marx adalah suatu keterasingan individu-individu yang terjadi disuatu masyarakat, keterasingan ini terjadi karena beberapa indikator,salah satunya agama. Menurut Mark Agama menjadikan manusia terasingkan dari kehidupan yang sebenarnya, karena agama sering dijadikan tameng oleh sebagian orang yang kalah dari persaingan dikehidupan yang sebenarnya (dunia ini)

Meskipun Marx adalah seorang Ateis yang tidak mempercayai adanya Tuhan dan kehidupan setelah mati, kita bisa banyak belajar dari kritik-kritik dia terhadap kaum para pemeluk agama-agama. terlebih kepada sebagian kaum agama yang selalu mementingkan kehidupan akhirat. sehingga kita lupa kehidupan duniawi. di kehidupan duniawi ini banyak jeritan penderitaan oleh kaum buruh, petani yang hidupnya susah dibelit dengan kemiskinan. setidaknya kita layak mengucapkan terimakasih kepada Marx yang telah memikirkan dan memberikan solusi untuk nasib para kaum buruh yang ditindas oleh kaum borjuis.

Kita jangan berburuk sangka kepada Marx, karena kita bisa mengambil berkah pemikiran dari Marx ini, Marx mengingatkan kita bahwa agama menjadi candu kalau dijadikan pelarian dari kekalahan persaingan hidup di dunia akhirnya lari kepada Agama berharap untuk kebaikan hidup di akhirat yang melupakan kepentingan kehidupan duniawi

Padahal kehidupan duniawi sama pentingnya dengan kehidupan ukhrowi (akhirat)  kita tidak tahu bagaimana kita di kehidupan akhirat nanti.untuk para pemuka Agamawan yang harus kita pikirkan bagaimana kita hidup dunia ini bermanfaat bagi manusia yang lain. memberantas kemiskinan, kesenjangan sosial, tanpa memikirkan suku ras ataupun agama bahkan imbalan sekalipun di akhirat nanti. dalam setiap ajaran agama-agama ada kesamaan nilai nilai universal mengenai asas kemanusiaan, kesetaraan. Ini pedoman-pedoman yang harus dijalankan secara bersama. 

Hal ini yang membuat kaum agamawan teralienasi entah karena lupa ataupun dilupakan bahwa dikehidupan dunia ini masih banyak orang orang yang terjerat kemiskinan, kelaparan,sibuk memikirkan ibadah dengan Tuhannya,dan  lupa atau dilupakan ibadah yang berhubungan dengan manusia (baca; habluminannas) dan ketika kita mau membantu sesama manusia seperti contoh sedekah, maka kita tidak perlu kita sampai memikirkan sedekah karena ingin masuk sorga, sedekah karena takut masuk neraka. biarlah urusan masuk surga ataupun neraka itu menjadi hak preogratif Tuhan.