Di suatu pagi dimana matahari seperti malu-malu menampakkan dirinya, cahaya matahari yang masuk ke dalam kamar mengusik kedamaian seorang gadis yang masih terlelap dalam tidurnya.

Gadis itu bernama Exeline Queenara yang  biasa di panggil dengan sebutan Nara yang masih duduk di bangku kelas XI IPA 1.

 Dia masih bergulung manja dengan selimutnya dan terlihat sangat nyenyak dalam tidurnya tanpa adanya tanda-tanda ia akan bangun, padahal hari ini adalah hari dimana gadis itu mengikuti perlombaan taekwondo.

Nara adalah seorang gadis yang mempunyai mimpi menjadi atlet taekwondo terhebat, tetapi Papah Nara tidak mengizinkan dan tidak setuju kalau Nara mengikuti taekwondo.

Nara terbangun dan melihat jam ternyata sudah jam 07.00 dan perlombaan akan di mulai jam 08.00 "sial, aku terlambat untuk datang ke gor bagaimana ini kalau coach marah."

Gadis itu tergesa-gesa untuk mandi dan siap siap untuk ke lokasi perlombaan (GOR).

Papah Nara yang tidak suka dengan mimpi Nara, menghampiri Nara dan marah  "sudah papah bilang, kamu tidak usah mengikuti taekwondo lagi, lebih baik kamu mengikuti musik kenapa kamu tidak dengar kata kata papah Nara!!?" dengan nada tinggi.

Nara yang sedih mendengar kata-kata papah nya pun sudah kehabisan kesabaran "papah, ini mimpi Nara yang ingin Nara kembangkan dari dulu, kenapa papah tidak mengerti keinginan Nara?" Ujar Nara yang merasa sangat sedih.

"papah egois cuma ingin Nara mengikuti musik, Nara tidak suka itu, Nara ingin menjadi atlet taekwondo" dengan nada tinggi dan menangis.

papah Nara yang mendengar ucapan anaknya sangat marah "Nara! kenapa kamu bicara seperti itu, papah mau yang terbaik buat kamu".

Nara sangat lelah karna papahnya tidak pernah mendukung keiinginanya. "terbaik buat Nara? itu hanya terbaik untuk papah bukan Nara!!, Nara juga sudah dewasa, Nara tau mana yang terbaik buat Nara". Ujar Nara Dengan menggebu-gebu.

mamah Nara yang mengizinkan Nara mengikuti menjadi atlet taekwondo membela Nara "pah, sudah ini kan mimpi Nara dari dulu, tidak usah memarahi Nara seperti itu, Nara kan juga hari ini ada perlombaan" ujar mama Nara members pengertian pada papah Nara.

papah Nara yang mendengarnya semakin marah pun berkata "mah, dia harus dengerin apa kata papah" dan Nara yang sudah lelah pun meninggalkan papah dan mamah nya.

 "Nara tidak sopan kamu ya sekarang" ucap papah Nara.

Nara pergi dengan mengendarai mobil. di perjalanan Nara menangis ia mencoba untuk menenangkan dirinya, agar saat perlombaan nanti tidak mengganggu kefokusannya.

Sesampainya di gor Nara di sambut coach dengan muka marah "Nara, kemana saja kamu, sudah jam berapa ini?" Nara tertunduk dan merasa bersalah.

 "Maaf coach, saya kesiangan karena tidur terlalu malam. Saya berjanji untuk tidak ceroboh kedepannya." Ujar Nara yang terpaksa berbohong.

Coach akhirnya memahami dan memaafkan Nara. "ya sudah, cepat kamu siap siap, sedikit lagi gilaran kamu yang bertanding" ujar coach.

Nara pun bersiap siap dan menyiapkan diri. Akhirnya bel gor berbunyi dan saat nya Nara yang bertanding, Nara memberikan hasil yang sangat bagus, dan memenangkan 3 point.

"very good Nara, pertahankan itu!" ujar coach, "terimakasih banyak coach" jawab Nara sambil tersenyum.

keesokannya Nara mendatangi gor lagi, untuk pertandingan selanjutnya, ya seperti itu pertandingan akan berjalan 3 kali jika Nara menang pertandingan berturut-turut.

Nara bertanding lagi entah mengapa Nara sepertinya hari ini kurang fokus karena dia sudah terjatuh 2 kali, saat istirahat Nara duduk dengan keringat yang bercucuran dan coach yang mengkhawatirkan keadaaan Nara pun, menghampiri Nara.

 "Nara ada apa kamu hari ini, apakah kamu tidak enak badan?" ujar coach, "tidak apa apa coach, saya hanya kehabisan tenaga, saya istirahat sebentar juga sudah enakan" jawab Nara.

"pertahanan Nara, 1 pertandingan lagi ayo bisa, atur nafas kamu, dan baca bismillah sebelum bertanding ya Nara" kata coach yang mengkhawatirkan Nara.

Pertandingan akan di mulai 5 menit lagi, Nara menyiapkan diri untuk bertanding lagi, "kamu bisa Nara!" ucap coach yang menyemangati Nara sambil tersenyum. Akhirnya Nara memenangkan 3 point lagi.

"BAGUS NARA, SANGAT BAGUS KAMU PASTI BISA MERAIH CITA CITA KAMU MENJADI ATLET TERHEBAT" ucap coach penuh gembira.

"aamiin, terimakasih coach ini juga berkat coach sudah mengajarkan saya selama ini" ucap Nara sambil tersenyum.

keesokannya Nara yang sedih karena papah nya tidak mengizinkan, Nara diam-diam menghampiri mamah nya "Mah hari ini terkahir Nara lomba, ini finally. Apa mamah dan papah tidak mau melihat Nara bertanding?" ujar Nara terlihat sedih.

"Nara, mamah akan menyusul nonton pertandingan kamu nanti, kalau papah nanti mamah yang bicarakan baik-baik ya" ujar mamah Nara yang sedih dan kasihan dengan anak nya.

"iya mah terimakasih do'akan Nara ya mah agar menang  perlombaan nanti" Nara terlusuk lesu, dan Nara menghampiri papah nya untuk meminta do'a, dan berpamitan untuk ke tempat perlombaan.

"pah, do'akan Nara supaya menang di pertandingan nanti ya, maafkan Nara tidak bisa mengabulkan apa yang di inginkan papah, Nara berangkat dulu ya pah" dengan tertunduk dan sedih, papah Nara hanya diam dan karena tidak mau putri nya mengikuti taekwondo.

sesampainya di gor Nara masih tertunduk dan sangat sedih, coach bertanya "ada apa dengan kamu Nara? ini pertandingan kamu, kamu seharusnya semangat" ucap coach.

"tidak apa apa coach, saya hanya sedih papah saya tidak mau menonton pertandingan saya, padahal ini finally" jawab Nara berusaha tegar.

"tidak apa apa Nara, buktikan ke papah kamu kalau kamu bisa dan buat papah kamu bangga tanpa melihat pertandingan kamu!" kata coach yang menyemangati Nara.

pertandingan sudah di mulai, akhirnya Nara bertandingan tapi dia tidak fokus karena mamah dan papah nya tidak menonton, di sisi lain coach yang berteriak "Nara, ayo fokus buktikan ke papah kamu, kamu bisa!!."

tidak berselang lama akhirnya mamah dan papah Nara menyusul dan menonton pertandingan Nara. Nara yang melihat nya sangat bahagia, dan bersemangat untuk menang untuk membuktikan bahwa ia bisa.

papah dan mamah Nara teriak "Nara ayo kamu bisa!", Nara tersenyum karena papah nya sudah menyemangati Nara.

Akhirnya Nara memenangkan pertandingan itu, orang tua Nara dan coach sengat sangat senang dan bangga kepada nya.

papah dan mamah Nara mengahampiri dan memeluk erat sambil menangis bahagia

"Nara, papah minta maaf selama ini, papah tidak mengizinkan kamu mengikuti cita cita kamu, sekarang kamu mau jadi apa nak, mau jadi atlet yang terkenal papah bantu" sambil memeluk Nara.

"papah serius, terima kasih ya mah pah" ujar Nara yang sangat bahagia.

beberapa hari kemudian, ada yang datang ke rumah Nara, Nara cepat cepat membuka pintu.

"apakah ini rumah saudari Exeline Queenara?" kata orang yang datang ke rumah Nara.

"iya benar, dan saya sendiri" ucap Nara

"selamat ya mba, sudah menjadi atlet taekwondo terhebat, mba bisa datang ke alamat ini, untuk mendatangi bos kami untuk di wawancara" ujar orang itu.

"hah!? serius pak, terima kasih pak" jawab Nara yang senang dan kaget Nara masuk ke dalam dan cepat cepat memberi tahu orang tua nya.

"mamah papah, lihat ini Nara di beri kartu ucapan karena sudah menangkan perlombaan kemarin" dengan penuh gembira.

"papah sama mamah bangga sama kamu Nara, pertahankan itu!"

Akhirnya Nara berhasil menjadi atlet taekwondo terhebat dan terkenal. Nara membuktikan kepada papahnya bahwa ia bisa dan Nara juga membuka tempat latihan taekwondo.

"Tidak ada usaha yang sia-sia selagi kamu berusaha Dan berdoa semua akan tercapai, usaha tidak pernah menghianati hasil"


END