Indonesia dikenal sebagai negara dengan penduduk terbanyak ke-4 di dunia setelah Tiongkok, India, dan Amerika Serikat. Berdasarkan grafik Proyeksi Jumlah Penduduk Indonesia menurut Kelompok Usia (Badan Pusat Statistik, 2018), jumlah penduduk di Indonesia didominasi oleh penduduk usia produktif dengan usia sekitar 15-64 tahun. Jumlah ini terus meningkat hingga tahun 2045 sehingga Indonesia mengalami masa bonus demografi yang dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki dan mengembangkan bangsa Indonesia ini dalam berbagai bidang untuk menggapai era industry 4.0 dan seterusnya. Hal itu dapat dilakukan dengan peningkatan kualitas pendidikan dan mentalitas penduduk Indonesia, terutama generasi milenial sebagai peran yang semakin mendominasi perkembangan bangsa Indonesia.

Bagaimana kondisi milenial masa kini?

            Karakter dan pengetahuan generasi milenial sudah jauh berbeda dengan para pemuda yang hidup lima tahun yang lalu, baik dari segi pendidikan, mentalitas, maupun pengenalan budaya karena adanya kecanggihan teknologi. Karena penerapan sekolah jarak jauh, para kaum muda seringkali kehilangan semangat mereka untuk belajar dan suka menggunakan cara- cara instan untuk menyelesaikan kewajiban di sekolah. 

Dari segi psikis, banyak anak muda di masa kini yang mengalami penurunan kesehatan mental yang dibuktikan dengan peningkatan konsultasi kesehatan mental pada aplikasi kesehatan hingga 300%. Pemuda zaman sekarang juga lebih bangga mengikuti dan mempelajari budaya- budaya barat dibandingkan dengan budaya Indonesia karena kurang bijaknya para milenial dalam menyaring informasi di media sosial mereka.

Inovasi ‘Milenial Cerdas Peduli Sekitar’ 

Milenial Cerdas Peduli Sekitar adalah sebuah komunitas bagi anak muda di daerah- daerah untuk mengisi waktu luangnya dengan kegiatan- kegiatan positif yang sekaligus dapat berguna bagi orang di sekitarnya. Komunitas ini dibuka secara gratis sehingga dapat diikuti oleh seluruh anak muda di daerah tersebut tanpa memandang latar belakangnya dan status sosialnya. Jenis kegiatan yang diselenggarakan akan beragam, seperti membaca berbagai jenis karya tulis, saling bertukar pikiran mengenai suatu masalah, bisa juga membuat karya seperti novel, lukisan, kerajinan tangan, menciptakan lagu, ataupun menggunakan platform online.

Dalam komunitas ini, semua pemuda yang ada bebas mengeksplorasi dirinya dan bersosialisasi dengan orang-orang baru, namun semua tetap dalam pengawasan para mentor agar tidak ada yang menyimpang ke arah yang negatif.

Dari namanya, komunitas ini memiliki tujuan yang berkesinambungan, yaitu menciptakan generasi muda yang memilki karakter positif sehingga menambah sikap kepedulian milenial kepada sesama di sekitarnya. Komunitas ini diharapkan mampu membantu para anak muda mengembangkan potensi mereka yang cukup beragam bersama dengan orang- orang baru untuk menambah relasi sekaligus sebagai keluarga kedua mereka. Keberadaan komunitas ini juga membantu membangkitkan kembali semangat belajar para pemuda yang mulai menurun serta mendapatkan nilai- nilai kehidupan. Selain itu, Milenial Cerdas Peduli Sekitar ingin mengembangkan budaya Indonesia dengan pemikiran dan usaha dari anak- anak muda agar lebih dikenal di tingkat internasional.

Pengembangan karakter milenial cerdas

            Seorang milenial cerdas harus memiliki karakter- karakter yang positif agar nantinya menjadi seorang tenaga kerja yang kompeten. Jika karakter positif ini sudah tertanam dalam diri para pemuda, kekhawatiran akan persaingan dunia pekerjaan yang dapat menurunkan kesehatan mental sudah tidak perlu dipikirkan lagi. Para milenial cerdas akan membuat bangsa Indonesia di masa yang akan datang ini kemungkinan akan mampu menghadapi persaingan dunia atau bahkan akan berubah menjadi sebuah negara maju. Karakter yang harus dimiliki oleh para generasi penerus bangsa secara adalah kerja keras, disiplin, serta kemampuan literasi yang tinggi.

            Tingkat literasi yang tinggi adalah salah satu karakter yang ada pada seorang milenial cerdas. Namun, dalam pengukuran indeks PISA, kompetensi membaca di Indonesia justru menduduki peringkat 73 dari 79 negara yang ada. Peningkatan literasi pada pemuda ini penting dilakukan karena kemampuan literasi memiliki banyak manfaat, yaitu menambah wawasan dan kosa kata baru, meningkatkan pemikiran yang kritis dan inovatif, meningkatkan kreativitas dalam menanggapi sesuatu, dan masih banyak lagi. Hal ini dapat dilakukan dengan membaca buku, berdiskusi tentang sebuah masalah, mengembangkan penggunaan aplikasi-aplikasi baru, menganalisis berita atau karya sastra, dan hal lain yang berhubungan dengan membaca, menulis, dan menanggapi informasi.

Membangun kepedulian kepada sesama

Karakter yang baik seorang milenial cerdas harus diimbangi dengan kepedulian akan sesama disekitarnya. Karena para pemuda zaman sekarang semakin individualistis, komunitas ini akan membantu menumbuhkan rasa peduli milenial kepada sesama yang dimulai dengan hal- hal kecil.

Hal ini dapat dilakukan dengan menjual hasil karya kaum muda dalam komunitas baik secara langsung maupun dengan menggunakan platform online, yang secara tidak langsung juga belajar bijak untuk menggunakan media sosial. Hasil dari penjualan tersebut dapat digunakan untuk membantu orang disekitar lokasi komunitas yang kurang mampu, baik dalam bentuk uang maupun kebutuhan sandang pangan.

Bentuk kepedulian kepada sesama tidak hanya diwujudkan dengan materi, namun ada juga dengan perbuatan. Dalam komunitas yang terdiri dari berbagai macam orang dengan latar belakang yang berbeda, setiap orang yang ada bisa saling bertukar ilmu, atau bahkan hanya sekedar membagikan ilmunya kepada orang- orang yang putus sekolah karena pandemi COVID-19. 

Selain itu, semua pemuda dapat saling bertukar cerita dan pengalaman sehingga pemuda yang yatim piatu atau yang berada jauh dari orang tua mampu merasakan kehadiran sosok keluarga di dekatnya. Beberapa hal tersebut secara tidak langsung akan memulihkan kembali semangat belajar dan kesehatan mental pemuda.

Melestarikan budaya yang semakin memudar

            Milenial Cerdas Peduli Sekitar bukan hanya menghasilkan generasi muda yang cerdas dan peduli dengan sekitar, tetapi juga peduli akan keberadaan budaya Indonesia. Dalam komunitas ini, para anak muda diarahkan untuk menggunakan kecanggihan teknologi untuk mempelajari, mengkreasikan, dan mempromosikan budaya Indonesia di dunia internasional. 

Selain itu, acara-acara tentang budaya daerah akan diadakan secara rutin, seperti pementasan budaya derah ataupun menonton bersama acara-acara kebudayaan. Hal ini dapat membuat rasa bangga terhadap budaya Indonesia semakin meningkat dan mencegah adanya perampasan budaya oleh negara tetangga.

            Milenial Cerdas Peduli Lingkungan dapat membantu menciptakan generasi penerus bangsa kompeten yang mampu meningkatkan daya saing bangsa Indonesia di dunia internasional jika dikembangkan secara optimal dan terkendali. Selain itu, komunitas ini dapat terus dikembangkan untuk membantu pemerataan pendidikan anak muda di Indonesia. Namun, pengembangan yang meleset dari sasaran justru akan membuat perpecahan dan menimbulkan masalah lain pada para pemuda.

Jadi, komunitas yang cukup sederhana ini tidak bisa hanya sekedar opini saja, namun harus dipelopori oleh beberapa sukarelawan dengan pengumpulan beberapa anak muda dalam satu desa dan terus berkembang hingga tersebar di seluruh Indonesia.