Rumor Lionel Messi yang akan meninggalkan musim depan bergulir kencang di blantika medsos jurusan sepak bola, laksana tendangan bebas sang megabintang yang biasanya menghujam keras ke sisi kiri atas gawang lawan. Ditambah lagi, kabarnya Messi enggan memperpanjang kontrak dengan Barcelona. Kalau tidak ada aral melintang, artinya ia akan hengkang musim panas tahun depan.

Entah ada angin apa atau kena sambet apa, dalam jangka beberapa bulan belakangan ini Messi sering melakukan tindakan yang sebenarnya tidak perlu dilakukan seorang kapten. Apakah ini merupakan pertanda ia akan meninggalkan Barcelona, klub top yang sudah membesarkan namanya?

Di awal Februari lalu, keberaniannya bersuara vokal terhadap Eric Abidal, salah satu petinggi sekaligus legend Barcelona, menjadi sorotan. Itu terjadi selepas Abidal menyebut pemain-pemain Barca kurang bekerja keras sehingga menyebabkan Ernesto Valverde dipecat dari kursi kepelatihan Barcelona.

Messi yang tidak terima atas 'tuduhan' menyesatkan tersebut menantang Abidal untuk menyebutkan siapa saja pemain yang dimaksud tersebut. "Jangan hanya berani ngomong ngelantur di media, tapi sebut namanya dong! Kalau perlu ketemu langsung, tunjuk hidungnya!" Mungkin demikian yang ada dalam benak Messi.

Masih di bulan yang sama, La Pulga dikabarkan bertengkar dengan kiper utama Barca, Marc-Andre Ter Stegen saat sesi latihan internal. Entah apa yang menjadi penyebabnya.

Sejujurnya boleh dikatakan keberanian ini hanya dapat dilakukan orang dengan keberanian tingkat tinggi. Iya, soalnya Ter Stegen orang yang badannya lebih tinggi dari Messi, sih. Gede dan berotot pula.

Lalu, di akhir Juni yang lalu, Messi menghiasi pemberitaan dengan kabar soal cekcoknya dengan Antoine Griezmann, striker Barca asal Prancis yang dibeli dengan mahar 'lumayan', saat latihan. Masih belum diketahui secara pasti penyebab duel mereja berdua.

Sepeninggal Neymar, sepertinya Messi masih kesulitan untuk menemukan partner sehati seiya sekata dengannya. Griezmann yang biasanya kalem aja bisa memantik emosinya (atau mungkin karena terlalu kalem? entah).

Yang terbaru, sang megabintang Argentina itu juga dikabarkan mengabaikan instruksi Eder Sarabia, asisten pelatih Barcelona, saat pertandingan tandang melawan Celta Vigo. Bila benar terjadi, hal tersebut memperkuat selentingan kabar yang menyatakan Messi tak terlalu percaya dengan kapabilitas Quique Setien, sang pelatih, beserta staf kepelatihannya.

Beberapa polemik di atas membuat media berspekulasi bahwa Messi akan berpindah klub. Machester City, PSG, Juventus, serta klub-klub tajir lain siap mengantre tanda tangan Leo. Pun demikian dengan Newell's Old Boys (klub masa kecil Messi) selalu membuka tangan menanti kepulangan Messi.

Messi, pemain yang biasanya menjadi pahlawan Barca, bahkan sampai dijuluki 'Messiah' (Juruselamat) karena sering menjadi penyelamat di saat genting, saat ini justru membuat keadaan internal Los Cules menjadi 'messy' (berantakan). Tentu saja ini berbahaya, mengingat sang klub sedang berjuang untuk menjadi juara di La Liga dan masih bersaing di Liga Champions, kompetisi yang belakangan sangat sulit dimenangi El Barca.

Secara historis, Messi sudah menjadi bagian dari Barcelona sejak usia yang masih sangat belia. Ia selalu menjadi bagian klub tersebut di tiap tahapan umur. 

Tentunya ini tidak dapat dibandingkan dengan pemain lain semacam Cristiano Ronaldo yang sudah beberapa kali berpindah klub dan liga. Mereka sama-sama pernah menjadi Pemain Terbaik Dunia. Namun, mengenai loyalitas terhadap klub yang dibela, mereka berbeda paham.

Belum lagi kalau kita bicara tentang keuangan klub. Menilik status Barcelona dalam 5 tahun belakangan ini yang akrab dengan status 10 besar (bahkan 3 besar di 3 tahun terakhir ini) klub terkaya di dunia, tidak akan mudah bagi manajemen Barca untuk melepas Messi. Messi sudah menjadi ikon Barca. Para fans Barcelona tetap loyal membeli tiket pertandingan karena ada Messi. Segala sesuatu yang bertuliskan nama Messi pastilah menjadi merchandise terlaku.

Messi adalah Barca, Barca adalah Messi. Setiap keputusan yang harus melibatkan nama Messi pastilah akan berdampak bagi pendapatan klub. Emang berani Barca melepas Messi begitu aja? hmm, I don't think so..

Jadi, bila situasi kondisi internal Barca masih kurang kondusif, saya yakin Barca akan lebih memilih untuk tetap mempertahankan Messi. Mengingat perbincangan perpanjangan kontrak dengan sang superstar masih mandek, tindakan apa pun pastilah akan dilakukan manajemen Barca untuk mengamankan tanda tangan Si Kutu.

Lebih baik, tim kepelatihan dapat lebih ngemong si Kutu ini. Demikian juga rekan-rekan setim Messi. Sebaiknya mereka memilih untuk berdamai dengan Messi. Atau kalau memang sudah tak tahan, ya out sajalah. 

Masalahnya, kalau semua itu sudah dilakukan, Messi-nya mau apa gak? Mau menjadi Messiah atau Messy-ah? Kalau mau, sekali lagi ia akan kembali menjadi sang Juruselamat bagi Barca. Kalau tidak mau? Duh, bisa berantakan, pusing pala barbie.. Messi..oh Messi..