Merokok adalah salah satu kegiatan yang sering terlihat bagi mereka perokok aktif maupun perokok pasif. Rokok memiliki banyak kerugian baik kesehatan juga materil. Sayangnya, kebanyakan perokok ialah mereka yang golongan mengengah ke bawah dimana untuk makan saja sudah bersyukur.
Dari segi kesehatan rokok mengandung banyak kerugian. Bahkan kerugian tersebut tertera pada setiap bungkusnya: "Merokok menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi, dan kehamilan." Bahkan ada juga peringatan yang lebih keras lagi: "Merokok membunuhmu."
Semua itu merupakan efek jangka panjang dan merupakan penyakit yang juga merugikan secara materi.
Kita asumsikan bahwa harga satu bungkus rokok adalah lima belas ribu rupiah. Para pecandu menghabiskan minimal satu bungkus perhari. Maka, pengeluaran yang mereka habiskan dalam waktu satu tahun adalah lima juta empat ratus ribu. Hanya untuk rokok saja.
Untuk mencapai penyakit seperti kanker ataupun serangan jantung dibutuhkan waktu berpuluh puluh tahun. kebanyakan orang akan kena kanker dan jantung di umur 50an tahun. Kita asumsikan mereka menjadi pecandu sejak umur 15 tahun. Berarti ada waktu sebanyak 35 tahun dan biaya yang dikeluarkan untuk sakit adalah: 35 tahun X 5,4 juta/tahun= 189 juta.
Itu asumsi hanya jika si pecandu mengkonsumsi1 bungkus saja perhari. Bayangkan kalau sampai dua atau bahkan empat bungkus perhari. Maka pengeluarannya bisa sampai 378-756 juta. Wow..., just wow, man!
Itu baru kerugian untuk mendapat penyakitnya. Belum lagi biaya untuk bertahan hidup lebih lama setelah mendapatkan penyakit tersebut. Padahal kalau ditabung, uang tersebut bisa digunakan untuk biaya pendidikan cucu kita. bukan anak kita. tapi ketika kita tidak merokok anak kita juga diuntungkan dengan pertambahan gizi yang baik atau biaya pendidikan yang bisa kita hemat sebelum berumah tangga.
Intinya, ada banyak hal yang bisa dihemat ketika kita tidak merokok. Maka, berhentilah merokok bukan demi Anda, tapi demi anak cucu Anda. Walaupun Anda sekarang mampu, tapi kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di kemudian hari.