Asiyah binti Muzahim atau Asiyah adalah seorang istri dari Raja yang dikenal kejam dan zalim pada zaman Nabi Musa a.s. yaitu Firaun. Selain seorang istri dari Raja Firaun, Asiyah juga merupakan ibu angkat Nabi Musa a.s. yang pada saat itu ia temukan di Sungai Nil dalam sebuah keranjang dan kemudian dirawat dari kecil hingga Nabi Musa dewasa.
Sekilas Kisah Asiyah
Selain merawat Nabi Musa, Asiyah juga melindungi Nabi Musa a.s. dari Firaun yang pada saat itu memerintahkan bahwa semua bayi laki-laki harus dibunuh karena dapat menghancurkan kerajaannya. Terdapat di dalam Al-Quran yang berbunyi
“ Maka dia dipungut oleh keluarga Firaun agar (kelak) dia menjadi musuh dan kesedihan bagi mereka. Sungguh, Firaun dan Haman bersama bala tentaranya adalah orang-orang yang bersalah.” (Qs. Al-Qasas: 8).
Kemudian Asiyah pada saat meyakinkan Firaun untuk mengasuh Nabi Musa berkata,
“(Dia) adalah penyejuk mata hati bagiku dan bagimu. Janganlah kamu membunuhnya, mudah-mudahan dia bermanfaat kepada kita atau kita ambil dia menjadi anak,” sedang mereka tidak menyadari (Qs. Al-Qasas: 9).
Karena besarnya cinta Firaun kepada Asiyah, maka Firaun tidak dapat menolak permintaan Asiyah yang membuat ia akhirnya menyetujui untuk mengangkat Nabi Musa menjadi anak mereka.
Jadi, Nabi Musa a.s. tumbuh dari kecil hingga dewasa di bawah perlindungan Asiyah di dalam istana Firaun. Nabi Musa tumbuh menjadi seorang nabi yang besar dan memerintahkan kepada para umatnya untuk hanya menyembah satu Tuhan saja yaitu Allah SWT.
Tetapi pada saat itu karena adanya penindasan yang dilakukan oleh Firaun maka hanya sedikit orang yang dapat mempercayai Nabi Musa. Pada saat itu, Firaun mengatakan kepada kaumnya untuk menyembah dirinya dan mengakui bahwa Firaun adalah Tuhan dan jika mereka tidak menaati perintah tersebut maka hukuman berat sudah menanti mereka.
Di dalam Al-Quran terdapat sebuah ayat yang berbunyi,
“Kemudian dia mengumpulkan (pembesar-pembesarnya) lalu berseru (memanggil kaumnya). (seraya) berkata ‘akulah tuhanmu yang paling tinggi’.” (Qs. An-Naziat 23-24).
Walau Asiyah adalah seorang istri dari seorang Raja Firaun yang pada saat itu mengakui dirinya sebagai Tuhan dan harus disembah, tetapi Asiyah berpegang teguh pada pendiriannya dan mengikuti ajaran yang diperintahkan oleh Nabi Musa a.s. yaitu tetap menyembah Allah SWT. walau dengan cara diam-diam supaya tidak diketahui oleh suaminya yaitu Raja Firaun.
Asiyah semakin berpegang teguh pada pendiriannya yaitu mengikuti ajaran Musa setelah mendengar Musa yang berhasil memenangkan peperangan dengan para tukang sihir Firaun dan melihat penyiksaan yang dilakukan kepada tukang sisir putrinya karena alasan tetap mempertahankan imannya kepada Allah SWT.
Tetapi, pada akhirnya Asiyah menyatakan secara terang-terangan kepada Firaun bahwa ia menyembah Allah SWT. secara diam-diam sehingga tidak ikut serta menyembah Firaun yang pada saat itu mengaku sebagai Tuhan. Hal tersebut memancing amarah Firaun yang kemudian menyuruh para prajuritnya memberikan hukuman untuk Asiyah sampai pada akhirnya Asiyah wafat.
Alasan Asiyah Dijamin Masuk Surga.
Walau Firaun diberikan hukuman sebagai raja yang fasik oleh Allah SWT. tetapi berbeda dengan Asiyah yang justru diberikan rahmat serta curahan kasih sayang berlimpah dari Allah SWT. yaitu dijamin masuk surga. Sebagaimana yang sudah diriwayatkan oleh Aisyah RA di dalam sebuah hadis yang berbunyi Rasulullah SAW bersabda
“Pemuka wanita ahli surga ada empat: Maryam binti Imran, Fatimah binti Rasulullah SAW, Khadijah binti Khuwailid, dan Asiyah.”
Dari hadis tersebut, ternyata salah satu wanita yang dijamin masuk surga oleh Allah SWT. adalah Asiyah yang merupakan istri dari Raja Firaun yang juga merupakan ibu angkat dari Nabi Musa a.s. yang sudah mengasuh dari kecil sampai dewasa.
Ada beberapa alasan mengapa sosok Asiyah dijamin masuk surga oleh Allah SWT.
- Mengajukan Beberapa Syarat Saat Dinikahi Firaun
Asiyah pada awalnya sangat menolak untuk dinikahi oleh Firaun karena Raja tersebut sangat angkuh dan sudah mengingkari janji kepada Allah SWT. serta menganggap dirinya sebagai Tuhan. Firaun yang tidak terima dengan penolakan tersebut akhirnya marah dan memasukkan orang tua Asiyah ke dalam penjara.
Karena hal tersebut, akhirnya Asiyah bersedia menerima tawaran untuk dinikahi dengan Firaun dengan tiga syarat yaitu membebaskan kedua orang tuanya dari penjara, membuat rumah yang indah, dan juga menjamin segala kebutuhan pokok untuk orang tuanya.
- Percaya Kepada Kebesaran Allah SWT.
Asiyah merupakan istri dari Raja Firaun yang sangat bergelimang oleh harta, namun Asiyah tetap merupakan sosok wanita yang berpegang teguh pada akidah serta kebahagiaan akhirat di bandingan dengan mementingkan kebahagiaan duniawi yang hanya sementara.
Asiyah secara diam-diam dan tanpa sepengetahuan suaminya mempercayai dan meyakini kebesaran dari Allah SWT. setelah melihat sebuah mukjizat yang terjadi pada Nabi Musa a.s.
- Memberikan Kasih Sayang yang Tulus Untuk Nabi Musa a.s.
Raja Firaun pernah bermimpi bahwa kerajaannya akan hancur oleh seorang laki-laki dari Bani Israil. Oleh karena itu, Firaun memerintahkan para pasukannya untuk membunuh semua bayi laki-laki yang berada diwilayah itu.
Ibu kandung Nabi Musa yaitu Yakabud diberikan petunjuk oleh Allah SWT. untuk menyelamatkan bayi laki-laki tersebut dengan cara menghanyutkannya ke Sungai Nil di dalam sebuah keranjang yang akhirnya ditemukan oleh Asiyah.
Setelah ditemukan, Firaun ingin membunuh bayi tersebut tetapi dicegah oleh Asiyah dan kemudian Asiyah meminta persetujuan kepada Firaun untuk mengasuh bayi tersebut. Asiyah akhirnya mengasuh bayi tersebut dengan penuh kasih sayang sampai tumbuh dewasa.
- Beriman Kepada Allah Sampai Akhir Hayat
Setelah disembunyikan dari Firaun bahwa Asiyah beriman kepada Allah SWT. akhirnya kabar tersebut diketahui oleh Firaun sehingga membuatnya marah dan menyiksa istrinya supaya mau untuk mengakui dirinya sebagai Tuhan.
Tetapi Asiyah tetap berpegang teguh pada keyakinannya terhadap Allah SWT. sampai akhir hayatnya. Karena hal itu, Asiyah merupakan salah satu sosok wanita yang dijanjikan masuk surga oleh Allah SWT.
Sikap Teladan Yang Dapat Dicontoh Dari Sosok Asiyah
Perkuatlah iman di dalam diri masing-masing sampai merasuk ke dalam hati dan jiwa yang walaupun diterjang ombak atau badai, ditimpa ujian seberat apa pun, bahkan sampai harus kehilangan nyawa tetap berpegang teguh pada keimanannya kepada Allah SWT. seperti yang dijelaskan di dalam Al-Quran.
“Dan Allah teguhkan orang-orang yang beriman dengan ucapan yang kokoh (tahid) di dunia dan akhirat. Dan Allah sesatkan orang-orang yang zalim dan Dia melakukan apa yang dikehendaki-Nya.” (Qs. Ibrahim: 27).