Pada akhir bulan Juni tahun 2022, jagat perdrakoran digemparkan dengan munculnya drama baru dari negara ginseng, Korea Selatan. Drama tersebut berjudul Extraordinary Attorney Woo. Tokoh utama wanita dalam drama tersebut bernama Woo Young Woo. 

Terlihat dari nama judulnya, Woo Young Woo diceritakan dalam drama tersebut adalah seorang pengacara yang memiliki keistimewaan. Namun, keistimewaannya tersebut sedikit memiliki pandangan yang buruk di dalam masyarakat, yaitu Autism Spectrum Disorder (ASD)

Ya, Woo Young Woo diceritakan adalah seorang pengacara autisme pertama di Korea Selatan. Ia merupakan lulusan dari Seoul University di jurusan hukum. Meskipun, ia adalah seorang pengacara yang pintar, tetapi ia masih sering mendapatkan perlakuan buruk dari orang sekitar karena gangguannya tersebut.

Pada awal episode, diceritakan ayah Woo Young Woo merasakan keanehan pada diri Woo Young Woo. Pada saat itu, Woo Young Woo berusia 5 tahun, tetapi ia belum bisa berbicara. Ayah Woo Young Woo pun berinisiatif mengajaknya ke psikiater. 

Psikiater tersebut mendiagnosis Woo Young Woo memiliki gangguan spektrum autisme. Mendengar hal itu, sang ayah pun menjadi terkejut dan merasa kasihan kepada putri tercintanya. Saat di jalan pulang, ayah Woo Young Woo terlibat perkelahian dengan pemilik rumah yang disewanya. 

Tak disangka, saat terjadi perkelahian tersebut, tiba-tiba Woo Young Woo mengucapkan dengan lantang suatu pasal tentang kekerasan. Hal ini membuat sang ayah kaget karena putri yang belum pernah berbicara, saat ini bisa berbicara. Bahkan, tentang hal yang tidak semua orang mengetahuinya. 

MENGENAL AUTISM SPECTRUM DISORDER (ASD)

Autism Spectrum Disorder (ASD) atau orang awam lebih sering menyebutnya dengan autisme adalah suatu kelainan pada perkembangan sistem saraf seseorang dari sejak lahir atau masa balita. Gangguan perkembangan saraf tersebut memengaruhi pada kemampuan komunikasi, perilaku, dan interaksi sosial. 

Oleh sebab itu, penderita autisme sering kesulitan dalam berkomunikasi, berperilaku, dan berinteraksi dengan orang lain. Mereka sulit untuk memahami pikiran, emosi, dan perasaan orang lain. Terkadang saat berinteraksi dengan penderita autisme, mereka seperti acuh kepada kita. 

Kata “Spectrum” pada Autism Spectrum Disorder (ASD) merujuk pada berbagai gejala dan tingkat keparahan. Artinya, gangguan spektrum autisme pada setiap penderita autisme bisa jadi berbeda. 

Ada yang memiliki gejala dan tingkat keparahan yang rendah, sedang, dan berat. Anak-anak dengan gangguan spektrum autisme ini mempunyai kecerdasan dari normal ke tinggi. Contohnya, mereka dapat belajar dengan cepat, tetapi bermasalah dalam komunikasi dan interaksi sosialnya.

GEJALA AUTISM SPECTRUM DISORDER (ASD)

Dilansir dari halodoc, gejala-gejala autisme dapat dikategorikan menjadi dua. Kategori pertama adalah kesulitan dalam berkomunikasi dan interaksi sosial, sedangkan yang kedua adalah pola perilaku yang terbatas dan berulang.

Kesulitan dalam berkomunikasi dan interaksi sosial

Penderita autisme menunjukkan kurangnya dalam hubungan sosial dan emosional. Mereka sering kesulitan dalam memulai interaksi sosial. Kurangnya kontak mata, bahasa tubuh, dan pemahaman gestur tubuh juga menjadi penyebab penderita autisme ini sulit dalam berkomunikasi dan berinteraksi. 

Selain itu, mereka juga kesulitan menyesuaikan keadaan sosial, sehingga kurang memiliki minat untuk berteman dengan orang lain. Mereka juga memiliki gejala, yaitu keterlambatan berbicara. 

Di dalam drama, terlihat Woo Young Woo yang belum bisa berbicara sampai umur 5 tahun. Keterlambatan berbicara ini menyebabkan kita kesulitan dalam berkomunikasi dengan penderita gangguan autisme.

Pola perilaku yang terbatas dan berulang

Penderita gangguan autisme sering melakukan gerakan yang berulang, seperti mengetuk, meremas, atau mengepak-ngepakan tangan (flapping). Mereka juga sering mengulangi kalimat orang lain yang sedang berbicara dengannya. Hal itu sering disebut dengan echolalia

Penderita autisme memiliki kebiasaan yang mutlak atau susah diubah. Mereka akan mengalami kesulitan jika menghadapi suatu perubahan-perubahan kecil. Contohnya, mereka sering memakan makanan yang sama setiap harinya. 

Di dalam drama pun, terlihat Woo Young Woo juga memiliki preferensi sendiri terhadap makanan. Ia hanya memakan kimbab setiap harinya. Hal tersebut disebabkan karena gejala autisme yang dimilikinya yang sulit untuk menghadapi perubahan. 

Penderita autisme juga memiliki suatu ketertarikan pada suatu objek. Contohnya, Woo Young Woo yang memiliki ketertarikan pada paus dan lumba-lumba. Ketertarikannya itu terlihat di mana ia menghafal semua jenis-jenis paus dan lumba-lumba.

Selain itu, penderita gangguan autisme juga tidak suka jika harus melakukan kontak fisik dengan orang lain, seperti bersalaman dan berpelukan. Mereka merasa tidak nyaman jika harus bersentuhan langsung dengan orang lain. 

Pola perilaku lain yang sering ditunjukkan oleh penderita autisme adalah tantrum, seperti menjerit, menangis, dan mengamuk. Tantrum dapat disebabkan oleh kondisi emosi yang tidak stabil dan pengaruh dari luar sebagai perangsang timbul perilaku tantrum. 

PENYEBAB AUTISM SPECTRUM DISORDER (ASD)

Dalam hal ini, penyebab dari gangguan spektrum autisme masih belum diketahui. Namun, dari beberapa penelitian, ada beberapa yang menjadi faktor penyebab dari gangguan spektrum autisme ini. 

Penyebab yang pertama adalah genetik. Para ahli berpendapat bahwa adanya gen yang berkaitan dengan gangguan autisme ini. Gen tersebut diturunkan dari orang tua ke anaknya. 

Faktor penyebab lainnya adalah lingkungan yang dapat berpengaruh selama proses kehamilan. Namun, perlu digarisbawahi bahwa vaksin tidak memiliki hubungan dengan adanya gangguan spektrum autisme ini. 

STIGMA MASYARAKAT TERHADAP PENDERITA AUTISME

Sampai sekarang, masih ada stigma masyarakat yang buruk terhadap penderita autisme. Mereka beranggapan bahwa penderita autisme terlihat aneh dan tidak seperti orang normal pada umumnya. 

Mereka beralasan penderita autisme tidak bisa melakukan pekerjaan yang biasa dilakukan oleh orang normal pada umumnya. Selain itu, mereka beralasan sulit untuk berkomunikasi dengan penderita autisme. 

Oleh karena itu, mereka menjauhi para penderita autisme ini. Terlihat di dalam drama, Woo Young Woo sering mengalami perundungan saat sekolah karena gangguan spektrum autisme yang dimilikinya. 

Bahkan, setelah lulus dari sekolah hukum, ia tidak langsung mendapatkan pekerjaan karena gangguannya tersebut. Padahal ia mendapatkan skor yang sempurna pada saat ujian tes pengacara. 

Hal ini terjadi karena masih adanya stigma atau pandangan negatif dari masyarakat terhadap penderita autisme. Padahal seharusnya masyarakat lebih terbuka kepada semua orang termasuk seseorang yang memiliki keterbatasan. 

Semua makhluk ciptaan Tuhan memiliki kesempatan untuk hidup dan dapat bersosialisasi dengan sesama. Perlu adanya kesadaran pada diri masing-masing dan pemahaman tentang bagaimana cara kita memberikan perlakuan yang tepat kepada seseorang dengan keterbatasan, dalam hal ini adalah penderita gangguan spektrum autisme.

Dengan drama Extraordinary Attorney Woo, penonton dapat membuka wawasan dan pandangan terkait apa itu gangguan spektrum autisme dan gejala-gejala dari penderita gangguan spektrum autisme. Selain itu, diharapkan penonton dapat lebih sadar dan terbuka kepada penderita gangguan spektrum autisme.